-0,75 ≤ m ≤ 1

2.8K 342 140
                                    

Kemiringan Garis Kehidupan Seorang Dee: tidak tentu arah

[terombang ambing menuju titik ekuilibrium]





Sewaktu aku kecil, aku pernah punya kebiasaan—dan keparanoidan—aneh yang tidak diketahui Mama, Papa, bahkan Mbok Marijan sekalipun (orang yang mengurus aku dan Aria sewaktu kami kecil sebelum Papa dan Mama bercerai). Cuma Aria yang tau soal kebiasaan anehku ini, itu juga gara-gara dia tinggal di kamar sebelah dan kamar kami cuma dipisahkan sama sejenis tembok kaca buram (sebenarnya nggak bisa disebut tembok kaca juga, ini tuh sejenis jendela super besar yang kalo dipecahin kacanya, orang se-RT sekalipun bisa masuk dan melompat seakan itu adalah pintu-ke-mana-saja Doraemon versi raksasa) dan pintu yang juga terbuat dari kaca buram di ujung kanannya.

Entah karena terlalu banyak menonton film zombie atau memang aku beneran keturunan zombie (aku agak-agak percaya sama teori evolusi Kosmozoa yang mengatakan bahwa kehidupan berasal dari luar angkasa—yang meski kalo dipikir, konyol banget teori itu), aku sempat merasa paranoid setiap malam kalau-kalau bumi ini bakalan dikuasai alien dan aku nggak sempat berkemas karena sibuk menyelamatkan diriku dan Aria yang kalau tidur melebihi tenangnya orang mati. Aku kadang curiga kalo Aria itu punya semacem gen Koala yang tetap bisa tidur meski sambil gantungan di ranting pohon.

Ngomong-ngomong, karena buah dari keparanoidan itu, aku jadi selalu menyiapkan tas darurat yang kusimpan di bawah tempat tidur, yang kuisi dengan pakaian dalam, pakaian paling nyaman buat lari, roti (yang kuganti setiap tiga hari sekali, soalnya tau kan? Roti tuh nggak bisa tahan lama), dan sebotol air mineral. Aku juga bawa cadangan untuk setiap benda yang kubawa karena merasa yakin kalau Aria nggak mungkin punya pemikiran sewaspada aku.

Sekarang, aku baru sadar kalau itu bukan cuma sekadar waspada. Itu tindakan bodoh sekaligus antisipasi paling jenius yang pernah kutahu selama aku hidup di abad ke-21 ini.


Diandra Dee

ke dihidrogen.sulfida

30Januari  Tampilkan

Yang mulia, ada pertanyaan darurat rahasia yang harus dijawab detik ini juga!

________________________________

Diandra Dee

ke dihidrogen.sulfida

30Januari  Tampilkan

MELAPORKAN KEADAAN DARURAT 1. PERTANYAAN HARUS SEGERA DIJAWAB.

________________________________


Aku mengirim pesan kepada Ferdi lewat surel. Sebenarnya aku heran kenapa dia menamai akun Gmail-nya dengan "dihidrogen sulfida" (maksudku, dia kan nggak kayak kentut?). Harusnya Ferdi menamai akunnya dengan amil asetat aja—aroma pisang. Ferdi kan lebih bau pisang daripada bau kentut. Mungkin karena Ferdi suka pisang dan jauh lebih sering kentut (meski aku nggak tau kapan tepatnya), makanya Ferdi menamai akun Gmail-nya dengan gas yang idientik sama kentut ini.

Selang lima menit setelah aku mengirimkan surel, terdengar notifikasi dari ponsel di tanganku.


Franz Ferdinand

ke saya

30 Januari  Tampilkan

[ON HOLD] EkuilibriumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang