Ckett..Aku parkirkan motor di depan abang seblak samping apotek.
"Eh kata mama suruh beliin pulsa dulu." Ucap Nazila.
"Yaudah beli di sana aja, ada tuh." Aku menunjuk ke arah konter pulsa di samping apotek.
Tiba-tiba seorang pria menghampiri kami.
"Neng jangan dikunci stangnya!""Kenapa?" tanyaku dengan dingin, sembari tetap duduk di atas motorku.
"Biar bisa di geser-geser neng, kalo tar ada motor yang lain lagi." Jawab pria itu dengan nada bicara lembut.
"Ngapain dikunci stang? orang cuma sebentar, lagi juga nggak rame ini." Dengan lancarnya aku mengatakan kata-kata yang terkesan jutek dan dan dingin itu seraya melirik ke kanan dan kiri.
Sontak pria itu bungkam mendengar perkataanku yang seakan menolaknya, dengan nada dingin.
"Eh, lo ko jutek banget sih?" Nazila menegurku.
"Emang kenapa?"
"Ya elah, dia kan cuma tukang parkir yang niatnya baik, mau bantuin markirin motor lo."
Sebelum aku menjawab perkataan Nazila, ia sudah pergi meninggalkanku untuk memesan seblak terlebih dahulu. Setelah itu lmaku dan Nazila pergi untuk membeli pulsa.
Kuhidupkan kembali mesin motor, dan berlalu pergi meninggalkan tempat itu.
**
"Oh ya Tuhan.., maafkan aku" batinku.
"Nazila, sumpah gue nggak ada maksud gitu kok buat jutek sama tuh abang-abang yang tadi, gue nggak tau kalo dia itu cuma tukang parkir, gue nggak engeh, semua kata-kata itu keluar dari mulut gue gitu aja."
"Masa?" Ucap Nazila sembari memutar bola matanya.
"Ih beneran, lagian elo si ngajakin gue ngobrol."
Ketika aku kembali ke tempat itu untuk mengambil seblak yang sudah di pesan tadi, kulihat pria itu pergi meninggalkan tempat itu.
"Gue jadi curiga, dia beneran tukang parkir atau tukang modus." bisikku kepada Nazila.
Hemmmm
01/06/2017
TBC....
Sebenernya saya juga bingung mengapa saya bisa berkata seperti itu, jujur saja saya tidak ingin memiliki sifat jutek seperti itu, tapi ya mau gimana lagi, mungkin itu bawaan dari lahir.Ya jika orang yang belum mengenal saya atau baru pertama kali melihat saya dengan sikap saya yang seperti itu, pasti siapapun akan tidak suka bahkan mungkin saja membenci saya.
Tapi sebenernya saya tidak sejutek itu kok, itu hanya spontanitas aja, kebetulan saat itu saya lagi di ajak ngobrol serius dan lagi kesel juga sama adik sepupu saya si Nazila, eh tiba-tiba tuh abang-abang nyamperin dan ngomong kaya gitu, yaudah dalam hati saya kesel dong, trus keluar deh kata-kata singkat dan dingin itu.
Ya keselnya itu ditambah lagi kan biasanya di situ ngga pernah ada tukang parkir, hehe tapi jujur saya nyesel dan bingung sendiri.
Btw kalo ada yang tau cara ngerubah sikap jutek saya, kasih tau ya.!!
Dan semoga kalian yang baca ini blajar jangan seperti saya. Cobalah berbaik sangka dan tidak emosian seperti saya, di jaga kata-katanya agar tidak menyinggung siapapun yang ada disekitar kalian.
[※]
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of My Life
SachbücherIni adalah sebuah penggalan cerita dibalik kisah nyata yang aku alami disetiap hari, di masa lalu dan masa sekarang di setiap kejadian menyenangkan, menyedihkan, mengharukan, memalukan, menyebalkan, dan masih banyak lagi. Mengenang, dan berbagi peng...