"Tertawa di atas penderitaan orang lain."
Ini sebuah ungkapan atau apa aku tidak terlalu mengetahuinya. Tapi satu hal yang pasti aku pernah melakukannya.Iya kelakuan jail yang pernah aku alami memang tidak se jail yang orang-orang diluar sana lakukan. Tapi menurutku ini hal terjail dari kejailan yang pernah aku lakukan.
***
Bau harum dari masakan membuatku terbangun lebih awal pagi ini. Aku berjalan menuju dapur sembari mengucek mataku.
"Eh udah bangun." Sapa Nenek yang sedang memasak untuk santap sahur pagi ini.
"Iya" jawabku sembari duduk di depan pintu dapur.
"Teteh kamu udah bangun belum?"
"Belum Nek, teteh masih selimutan di kamar."
"Yaudah bangunin gih, tar sekalian suruh buatin Nenek teh anget!"
"Biar aku aja Nek yang bikin teh nya, nanti setelah itu aku bangunin teteh."
Ucapku sembari berlalu ke kamar mandi untuk mencuci muka.Kuaduk-aduk teh manis yang aku buat untuk Nenek dan untukuku. Sejenak aku mengingat film si Kabayan yang kemarin siang aku tonton di televisi. Iya, aku mengingatnya bagaimana caranya membangunkan orang yang susah bangun tidur.
"Heheh" aku tersenyum penuh arti.
Aku berjalan menuju kamar dan membuka pintu kamar secara perlahan.
"Teh bangun!" Ucapku sembari membuka selimut yang menutupi wajahnya"Teh bangun, sahur!" Kuulangi perkataanku dan kembali membuka selimut yang menutupi wajahnya
"Aisssh" aku mendesis kesal.
"Gimama sih bukannya bangun malah tidur lagi"
Aku sudah cukup kesal dibuatnya yang tak kunjung bangun dari tidur pulasnya itu. Dan kuambil gelas berisi teh manis hangat yang sudah aku buat tadi. dan kubawa ke kamar. Kuambil teh itu dengan sedotan dan aku tutup lubangnya dengan jari telunjukku lalu aku angkat dan aku masukan kedalam mulut kakak yang sedari tadi terbuka.
Happ kukatupkan mulutnya lalu segera beranjak dari tempat tidur dan berlari keluar kamar.
"Emmph. Uhuk uhuk" dia menelan tehnya dan terbatuk batuk.
"Ahaha, gimana manis ga?" Tawa dan teriakanku dari luar kamar menyadarkannya.
"Eh Ayam songong ya, awas lo." Kakak tampaknya sangat kesal dan marah. Iya segera keluar dan mengejarku. Tapi aku segera berlari ke dapur dan bersembunyi di balik tubuh Nenek.
"Eh kalian ngapain? Apa yang kamu lakukan Ayam?" Ucap nenek sembari memegangi kedua tanganku.
"Nggak Nek" ucapku sembari cengengesan.
"Nggak apanya, si Ayam songong tuh. Masa aku pas lagi tidur di kasih teh kan jadi keselek." Kakak mengadu kepada Nenek sembari mengusap-usap mulutnya.
"Tapi manis kan?" Tanyaku dengan diselingi tawa.
Nenek ikut tertawa melihat tingkah kami dan kejailan yang aku lakukan.
"Ayam lain kali kalo bangunin orang jangan kaya gitu, ga boleh sayang itu tidak baik, tidak sopan." Nenek berbicara kepadaku sembari mengelus rambutku.
"Iya Nek." ucapku singkat dengan wajah tertunduk.
"Kamu juga Yulia bukannya bangun lebih awal bantuin Nenek masak. Ini dibangunin sama adik kamu berulang kali juga nggak bangun-bangun pantas saja dia melakukan itu."
"Iya Nek maaf" ucap kk dengan wajah tertunduk.
***
Kejadian itu memang tak terlupakan, tertawa di atas penderitaan orang lain memang menyenangkan. Melakukan hal-hal aneh yang baru dan tidak wajar sering saya lakukan dahulu tapi ya ini salah satunya.
Emmh entahlah kakak saya masih mengingatnya atau tidak, tapi jika saya mengingatkan nya saat ini pasti dia akan tertawa dan kembali marah kepada saya.
Btw bwat kalian jangan lakukan kejailan yang berlebihan ya. Jangan contoh hal yang tidak baik seperti yang saya lakukan.
Ya walaupun sesekali kalian harus mencobanya. Kau tau jail itu seru, asik, menyenangkan tapi lakukanlah kejailan yang wajar wajar aja ya.
[※]
Hi...
Btw nama aku di part ini Ayam ya. Gpp lah itu nama samaran biar gimana gitu.
Kenapa Ayam? Iya karna saya suka ayam. Dan kata ayam kalo di balik jadi nama saya yang asli
Mungkin di chapter selanjutnya juga saya akan memakai nama samaran yang lain juga

KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of My Life
Non-FictionIni adalah sebuah penggalan cerita dibalik kisah nyata yang aku alami disetiap hari, di masa lalu dan masa sekarang di setiap kejadian menyenangkan, menyedihkan, mengharukan, memalukan, menyebalkan, dan masih banyak lagi. Mengenang, dan berbagi peng...