-:Begin (2):-

44.4K 1.3K 3
                                    

Happy reading^^
.
.
.
.
****

Kreyla POV//

Aku sudah melirik ke arah jam dinding itu berkali-kali.keringat dingin sudah memenuhi pelipisku.tanganku gemetar hebat.rasanya perutku sangat perih.

Pak Anto masih setia dengan penjelasan Matematikanya itu.

Ugh.. kepalaku pusing sekali. ini pasti karena kamarin aku lupa makan saat ke kantor om devil itu.

"Krey, apa kamu sakit?"

Terdengar bisikan Tika samar-samar. aku hanya bisa mengangguk.

"Krey... muka kamu pucet banget!"bisiknya lagi.

Aku sudah tidak bisa fokus kemanapun.bahkan bibirku saja tidak bisa terbuka.

Semua yang aku lihat seakan berputar. banyak kunang-kunang...

"KREY!"

BRUKKK!

Hanya itu yang sempat aku dengar sebelum ambruk ke atas meja yang sangat keras ini.

****

TOK TOK

"Masuk"

Ucap seseorang dari dalam.aku tau suara dingin itu.

Dengan perlahan aku masuk kedalam ruangan yang sangat elegan. dihadapanku seseorang sudah menatapku tajam.

"Kau terlambat 20 menit!"

Ucapnya tajam.aku memutar bola mataku bosan.tapi,seketika menciut saat kak kevin menatapku tajam.

"Ma-maaf."hanya itu yang keluar dari mulutku.ah..sial!

Akupun meletakan berkas yang dia maksud ke atas mejanya.

Tatapan tajamnya masih belum terlepas dari wajahnya. seperti akan memakanku hidup-hidup.

"Aku pulang dulu" ucapku seraya cepat-cepat berjalan kearah pintu.

Tapi tiba-tiba kepalaku seperti dilempar sesuatu. lalu sedetik kemudian terdengar suara barang jatuh.

Aku berhenti.sepertinya kak kevin melemparku dengan sebuah pena.karena ujungnya terasa menusuk kulit kepalaku.ini sakit,sungguh!

"Hey!siapa bilang kau boleh pergi?!"ucapnya sangat dingin.membuat bulu kuduku meremang.

"aku tidak ada urusan lagi di sini,dan sebaiknya aku pergi"ucapku mencoba mengabaikan ketakutanku.

aku tidak berani berbalik ke arahnya...

Tiba-tiba bahuku dicengkram erat,lalu kak kevin membalikan tubuhku agar menghadapnya.tatapannya sungguh sangat tajam.

"Kau berani huh?!"

Ugh..dia semakin mencengkram bahuku keras.aku yakin akan ada bekas membiru di sana.

Aku mencoba dengan sekuat tenaga untuk menepis tangannya dari bahuku.

Tapi apa daya kekuatanku yang lemah ini.ahhh dasar krey bodoh!

"le-pas-kan!"gertakku penuh penekanan.

Kak kevin semakin menatapku tajam.

Ku kira dia akan membunuhku dengan mencengkram bahuku ini.tapi nyatanya dia melepaskan cengkramannya.

Ahh..syukurlah krey.ugh..bahuku terasa pegal dan sakit.om gila sialan!

"Ah,sudahlah. Tidak ada gunanya kau disini. Pergilah!"

kreylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang