-:candle:-

49K 1.2K 11
                                    

Happy reading^^
.
.
.
****

Udara di luar sini sangat menyejukan. Sekarang jam sudah menunjukan pukul 22.30 tapi akupun tidak merasakan kantuk.

Bukan.aku mengantuk,tapi aku sedang menunggu. Menunggu ingatan itu muncul lagi.dan menunggu kak kevin pulang.

Entah,sedari tadi aku hanya berharap kak kevin pulang seraya membawa kue ulang tahun.tapi itu hanya hayalan.

Dengan ditemani kue kecil buatanku ini. Dan juga beberapa tanaman untuk menghias balkon apartemen. Cahaya yang remang-remang. Dan keheningan malam. Membuat suasana terasa damai tapi juga menyeramkan.

Tiba-tiba aku teringat ibu,ayah,dan dad. Semuanya terasa hampa.bahkan aku merasa lebih kesepian dari pada saat sebelum menjadi bagian keluarga antonio.

"Ibu,ayah.. aku merindukan kalian.sekarang aku tau. Kecelakaan itu.. aku juga berada di sana.bahkan kak kevin juga. Ibu,apa dulu aku dan kak kevin sangat dekat? Ayah.. kau tau,mom sangat baik padaku. Tapi saat dad pergi,menemani kalian. Mom sangat sedih. Dia bahkan menjadi pendiam. Kak justinpun menjadi pemurung. Ibu.. hiks.. aku dengar kak kevin akan menceraikanku.. hiks.. aku harus bagaimana?"

Ya,sekarang aku menyadarinya. Perasaan ini, perasaan yang berubah seiring waktu. Perasaan yang membuat hatiku nyaman dan sakit bersamaan.

Aku mulai menyadari jika aku.. mulai menyukai kak kevin. Tidak! Aku mencintainya. Aku bahkan sangat mencintainya.

Ibu bagaimana ini? Perasaan ini muncul disaat yang tidak tepat.

Rasa sakit menjalar,saat mengingat kalimat yang tadi pagi kak kevin ucapkan. Aku tidak boleh mencintainya.tapi hatiku menghianatiku sendiri.

Aku bahkan,sangat-sangat mencintainya.

sudahlah. Ini waktunya untuk merayakan ulang tahunku. Sendirian.

"Happy birthday to me,happy birthday to me.. hiks.. happy birthday.. happy..hiks birthday.. happy birthday to..hiks..me"

Akupun meniup lilin itu seraya air mata yang terus bercucuran.

"Aku harap,besok..akan lebih baik dari hari ini.dan semuanya akan baik-baik saja"

Setiap tahun seperti ini. Tidak ada yang tahu tanggal lahirku. Bahkan Tika sekalipun. Karena,aku yang menyembunyikannya.walau Tika memaksa,tapi aku tetap menyembunyikannya.dan syukurlah dia selalu memahaminya.Aku yang tidak mau semua orang tau. Entahlah karena apa.

Aku memakan kue yang habis hanya beberapa suapan ini. Yah.. lumayan. Sisa Uang saku yang di beri kak kevin minggu ini hanya cukup untuk membeli sedikit bahan. Tapi tidak apa-apa.

"Kenapa kau tidak bilang hari ini ulang tahun mu huh?"

Suara itu sukses mengejutkanku. Saat aku menoleh. Terlihat tubuh seorang pria tengah berdiri di pintu balkon. Penampilannya berantakan tapi masih terlihat tampan.

Kemejanya yang dia lipat sampai sikut. Dan kulihat sudut bibirnya berdarah.

Apa?!berdarah?!

Dengan cepat aku menghampiri kak kevin,lalu dengan reflek tanganku menyentuh area yang berdarah itu.

Terlihat kak kevin terperanjat kaget.dia mundur selangkah.lalu dengan cepat menahan tanganku.

"Auch!apa yang akan kau lakukan?" Tanyanya.

"Darah.. bi-bibir kakak ber-berdarah" ucapku takut-takut seraya menunjuk bibirnya.

Aku teringat kejadian saat kak kevin membentaku. Ahh sudahlah tidak apa-apa.memang aku yang salah.

kreylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang