Aku meninggalkan Michelle, adik sepupuku ke ruang makan untuk mengisi perutku yang mulai lapar.Selesai makan, aku berniat naik keatas balkon, sesampainya aku dibalik pintu, aku mendengar Michelle tertawa, senang rasanya melihatnya tertawa seperti ini.
"Kakak ada-ada ajah, jadi pengen mukul Kak Adriell," ucap Michelle sambil terkekeh.
"Michelle jangan seperti itu nggak sopan yang penting kan aku nggak digantung dibawah bendera, kalo sampai aku digantung, wah parah banget tuh guru," ucap Syila sambil tertawa.
Adriell yang menyaksikkan mereka berdua sangat akrab seolah sudah seperti saudara kembar yang tak dapat dipisahkan dapat mendengar obrolan mereka karena loudspeakernya masih aktif.
"Hahaha, Kak Syila tuh ya, udah cantik, pinter ngelucu lagi, nggak salah kalo Kak Adriell suka sama kakak,"
"Maksudnya apa, kok kamu ngomongnya ngelantur gitu."
"Kakak tadi pulang bareng Kak Adriell kan, aku liat kok dari jendela, muka Kak Adriell berseri-seri gitu kayak orang lagi jatuh cinta."
"Kakak nggak tau sih, kalo Kak Adriell itu orangnya cuek dan jutek ke semua orang, paling akrab cuman sama cs nya dan nggak lupa sama Kak Syila juga," lanjut Michelle.
"Ooh, tapi kakak nggak suka Kak Adriell."
"Masa Kak Syila nggak suka sama Kak Adriell, Kak Adriell kan cakep ngalahin paus di Samudra Pasifik, keren kayak katak yang lagi loncat-loncat terus pinter kayak monyet di ragunan."
"Ya elaah, itu mah nggak ada bagus-bagusnya, malah ngejelek-jelekin Kak Adriell dari belakang, nggak baik tau."
"Iya Kakak Syila yang cantik nan baik hati kayak bidadari yang jatuh dari langit, eeaaa," ucap Michelle menirukan lagu yang dinyanyikan oleh Coboy Junior.
"Lebay banget kamu,"
"Hahaha, kalo gitu Kak Syila pacaran ajah sama Kak Adriell, aku restuin hubungan kakak, aku malah jadi seneng banget kalo aku punya kakak kayak Kak Syila,"
"Kamu itu masih kecil, nggak tau apa itu pacaran, anak masih dibawah umur ngomongnya pacar-pacaran,"
"Kakak juga masih kecil, masih kelas X." balas Michelle.
"Ya maka dari itu, berhubung kakak masih kecil, jadi kakak nggak pacaran dulu."
"Ya udah kalo gitu, kalo udah gede nikah ajah sekalian sama Kak Adriell." tantang Michelle.
"Aduuh Michelle, kamu diajarin sama siapa sih, kamu tuh logatnya kayak orang dewasa ajah, suka banget menggurui kakak, nggak sopan tau,"
"Sama Kak Adriell."
"Kak Adriell juga sering banget curhat ke aku tentang Kak Syila." lanjut Michelle.
"Udah dulu ya, Cell, kakak mau tidur dulu,"
"Ok, good night kak, jangan lupa mimpiin Kak Adriell ya,"
"Assalamu'alaikum,"
"Eh, apa itu kak?"
"Hmm, maaf-maaf, ya good night," ucap Syila.
Michelle segera menutup teleponnya dan melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam rumah, belum sempat Michelle melangkahkan kakinya, di muka pintu sudah berdiri seorang cowok memperhatikannya tajam sekali sambil bersedekap dada.
"Kak Adriell, sejak kapan ada disitu?" tanya Michelle merasa takut.Adriell bukannya menjawab malah semakin mempertajam tatapannya kepada Michelle membuat Michelle mati kutu ditempat.
"Kakak kok ngeliatin aku kayak gitu, nyeremin amat," ucap Michelle dengan muka ditekuk.
"Masuk!" Perintah Adriell.
"Cepet masuk!"
Karena Michelle tidak bergeming sedikit pun, terpaksa Adriell yang menghampirinya dan...
"Awww, sakit kak," ucap Michelle kesakitan karena telinganya dijewer oleh Adriell.
"Ini hukuman buat anak bandel kayak lo, ngapain lo ngomong-ngomong nggak jelas gitu ke Syila, jangan berulah deh, masih kecil ajah udah begini apalagi nanti kalo udah besar," ucap Adriell yang sudah membawa Michelle ke ruang tengah.
"Aduuh kak, lepasin, sakit tau!" ucap Michelle sarkatis.
"Biarin, biar telinga lo melar kayak gajah."
"Eh, Adriell ngapain kamu jewer Michelle," ucap Lydia, ibu Adriell lebih tepatnya ibu tiri Adriell.
"Ini mah, masa Michelle bohongin teman Adriell, udah ngejelek-jelekin Adriell dari belakang lagi," ucap Adriell memberi tahu.
"Nggak mah, Kak Adriell ajah yang suka nuduh-nuduh kayak cicak," bela Michelle.
"Oh, lo ngelawan hah, nih rasain!"
"Aduuh, tante" erangnya.
"Adriell, udah kamu jangan kayak anak kecil, pergi tidur sana, jangan ganggu adikmu," gusar Lydia.
"Awas aja lo, kalo lo ngadu ke mamah soal Syila, gue pites lo lama-lama," bisik Adriell, lalu pergi meninggalkan Michelle dan Lydia.
"Gue nggak takut, wleee," balas Michelle sambil menjulurkan lidah.
"Udah, kamu juga jangan bertingkah konyol seperti itu, tidur sana," perintah Lydia.
"Ok."
Lydia yang melihat tingkah laku Adriell dan Michelle hanya geleng-geleng kepala.
♥♥♥♡♡♥♥♥
Jangan lupa tinggalin jejak yaa😻😽
DIBACA
terus
KASIH ☆
Terima kasih sudah membaca dan ikut VOMENT😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi Arsy untuk Adriell
Teen FictionPernahkah kalian merasakan jatuh cinta? Bayangkan saja, bagaimana indahnya rasa jatuh cinta itu. Membuat orang lupa akan sekitar, waktu seakan cepat berlalu hanya untuk memikirkan seseorang yang kita cintai. Terlebih lagi jika orang itu membalas ci...