Sebuah mobil berhenti di depan sebuah perumahan."Sudah sampai nona," ucap seseorang sambil membukakan pintu mobilnya.
"Kakak sakit?" ucap Syila dengan dahi yang sedikit berkerut.
"Sorry, sorry, gue cuman becanda doang kali,"ucap Adriell gemas melihat tingkah laku Syila.
"Nggak usah baper," lanjutnya.
"Apaan sih kak," sahut Syila.
Tiba-tiba pintu rumah Syila terbuka, menampilkan sosok seorang wanita paruh baya berkacamata, sekitar umur 35 tahunan, namun parasnya masih ayu sambil menatap ke arah Syila dan Adriell. Adriell dengan tenang segera menghampirinya, ya beliau adalah Bu Siti, umi Syila.
"Assalamu'alaikum, tante,"
"Wa'alaikumsalam,"
"Maaf sebelumnya, tadi Syila pulang bareng saya lagipula rumah kita kan berseberangan jadi nggak salah kalo saya mengantarkannya pulang, tapi tante tenang saja, saya nggak ngapa-ngapain Syila kok," ucap Adriell sesopan mungkin.
"Ya tidak apa-apa, lagipula tante percaya sama kamu, tapi lebih baik jangan terlalu sering berdua dengan Syila ya karena nggak baik seorang cewek dan seorang cowok berdua yang belum muhrim," ceramah Bu Siti seperti ceramah Mama Dede.
"Baik tante, kalo gitu, saya pamit pulang tante," sambil menyalami tangan Bu Siti.
"Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsalam."
Bu Siti dan Syila segera masuk ke dalam rumah. Syila yang merasa capek segera merebahkan tubuhnya di ranjang.
"Kamu nggak makan siang, sayang?" tanya Bu Siti.
"Nanti ajah umi, Syila belum laper."
"Tadi di mobil Adriell, kalian ngapain ajah di dalam?" tanya Bu Siti penasaran.
"Nggak ngapa-ngapain kok umi, lagipula Syila juga duduk di belakang, jadi umi nggak usah khawatirin Syila," sahut Syila menenangkan umi nya yang sedikit khawatir dengannya.
"Umi tau kalo kamu bisa menjaga diri, umi takut kalo terjadi sesuatu sama kamu karena kamu anak perempuan satu-satunya umi, umi nggak bisa bayangin kalo terjadi apa-,apa sama kamu," ucap Bu Siti lemah.
"Udah umi, Syila pandai jaga diri Syila sendiri, Syila sayang umi," ucap Syila sambil memeluk Bu Siti.
"Umi juga sayang kamu," balas Bu Siti dan membalas pelukan Syila.
"Ayo makan dulu, umi udah masakin udang goreng sama tumis capcay kesukaanmu," sambil mengusap kepala Syila.
"Wah, ayo umi kita makan, Syila jadi laper nih," balas Syila sambil mengusap-usapkan perutnya.
"Ayo."
******
Syila duduk di kursi belajar sambil membolak-balikkan buku tanpa niat untuk membaca.
"Kok aku jadi males gini ya buat belajar," keluhnya.
Drrtt...drrtt...drrttt...
HP Syila berdering tanda ada notifikasi SMS masuk.
From: 089777123xxx
Gimana tadi? Apa umi marah sama lo?
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi Arsy untuk Adriell
Fiksi RemajaPernahkah kalian merasakan jatuh cinta? Bayangkan saja, bagaimana indahnya rasa jatuh cinta itu. Membuat orang lupa akan sekitar, waktu seakan cepat berlalu hanya untuk memikirkan seseorang yang kita cintai. Terlebih lagi jika orang itu membalas ci...