Adriell pun berhenti berlari dan tiba-tiba saja...
Buugghh...
Suara hantaman berasal dari seseorang yang menabrak punggung Adriell.
"Aduuh," suara rintihan seseorang membuat Adriell cekikikan.
"Kenapa lo?"tanya Adriell sambil terkekeh.
"Eh, lo salah malah ngetawain gue?"
"Lho kok ini suaranya beda kayak bukan Syila,"batin Adriell heran.
"Kalo mau ngerem tuh liat-liat dibelakang ada orang nggak, main berhenti ajah lo,"ucapnya lagi.
Karena penasaran Adriell lalu membalikkan badan, betapa terkejutnya ia, didepannya sudah berdiri seorang cewek seksi nan berisi juga she is very beautiful.
Wooww...
Sebaliknya, cewek tersebut malah bengong menatap cowok di depannya.
"Sungguh indah karya Tuhan,"ucap cewek tersebut tanpa berkedip.
"Yaelah ngeliatin gue biasa ajah masa sampe ngeces gitu,"sahut Adriell.
"Kenalin gue Karin, gue cewek paling cantik sejagat raya, Ariana Grande ajah kalah sama gue," ucapnya sambil mengulurkan tangannya.
"Sombong banget ngatain dirinya cantik sejagat raya mana bawa-bawa Ariana Grande lagi yang ada dirinya juga kalah cantik sama di negara Afrika. Bukannya mau ngejek tapi dia itu penampilannya, aduuh, udah badannya gendut, pipinya kayak hamburger, banyak mie dirambutnya alias keriting, item, aduhh, bajunya juga kurang bahan, gila banget nih bocah,"batin Adriell ngeri melihat penampilan cewek didepannya yang awut-awutan.
"Gue tau, gue memikat tapi nggak usah sampe segitunya juga,"ucap Karin girang.
"Diih, gue nggak doyan sama bocah kayak lo yang ada gue malah mau muntah gara-gara liat lo," ucap Adriell sarkatis.
"Jaim amat lo,"ucap Karin.
Saat Adriell dan Karin sedang ribut, ada suara yang menggema di telinga Adriell suara itu tak biasa, seperti ada yang lucu hingga suara itu berubah menjadi candaan yang nyaring. Adriell menatap kedua cewek yang sedang duduk manis di taman sambil tertawa kepadanya.
"Pasti ini kerjaan Syila sama Michelle," geram Adriell.
"Siapa? Pacar lo?" tanya Karin.
"Bukan, tapi cucu gue," tegas Adriell.
"Gila, masih muda udah jadi kakek-kakek ajah," sahut Karin terkekeh geli.
Adriell yang merasa risih dengan kondisi seperti ini segera menghampiri kedua cewek tersebut yang menertawakannya, tapi tiba-tiba...
"Heh, lo mau kemana?" tanya Karin sambil memegang lengan Adriell.
"Apaan sih, lepasin gue," ucap Adriell.
"Nggak mau sayang,"ucap Karin manja.
"Jijik gue, lepasin gue!"tegas Adriell.
"Sayang kok gitu," balas Karin masih tidak mau bergeming.
"Apa gue harus main kasar sama lo, hah!"tegasnya sekali lagi.
Dalam satu kali hentakan Adriell dapat terbebas dari terkaman orang gila itu. Adriell mengacuhkan sumpah serapah yang dilontarkan untuknya.
"Dasar stress,"batin Adriell.
******
Adriell menghampiri Michelle dan Syila yang sedari tadi menertawakannya.
"Kenapa pada ketawa? Ada yang lucu hah?"ucap Adriell tegas.
"Hahaha, lucu banget, parah, parah, parah,"balas Michelle sambil cekikikan tiada henti.
"Ketawa terus sampe Bravo (anjing kesayangan Adriell) bertelur," sahut Adriell.
"Terserah lo deh kak,"ucap Michelle yang merasa lelah karena tertawa terus-menerus.
"Lo juga, bukannya nolongin gue malah duduk disini, kalian tuh seneng banget buat orang lain susah ya," geram Adriell.
"Maaf tadi aku keseleo, jadi aku duduk di taman, terus Michelle dateng nolongin aku," balas Syila sambil mengurutkan kakinya yang terasa pegal.
"Tuh dengerkan kak, coba ajah kalo aku nggak dateng pasti Kak Syila udah kesakitan dari tadi karena nggak ada yang nolongin, sedangkan Kak Adriell lagi PDKT sama cewek tadi, hihihi"ucap Michelle membanggakan diri sambi tertawa geli.
"Pasti lo yang ngerjain gue kan?" tuduh Adriell dengan menujuk ke muka Michelle.
"Kok aku sih kak, orang aku ajah baru dateng,"bela Michelle.
"Niatnya mau modus, tapi gagal,"kesal Adriell dalam hati.
"Yayaya, lo emang adik terbaik yang gue punya,"ucap Adriell sambil tersenyum bisa dibilang fake smile ajah.
"Masih bisa jalan nggak atau gue gendong ajah?"tawar Adriell.
"Nggak kok, udah mendingan, nggak usah digendong segala, kita kan bukan muhrim,"sahut Syila mengingatkan.
"Setiap kali gue ngobrol sama lo kenapa sih bawaannya 'kita kan bukan muhrim' sampe panas nih kuping, asli,"ucap Adriell sambil mengusap-usap telinganya.
"Ya kan emang gitu kenyataannya, kita nggak sedarah, ya jadi kita bukan muhrim lah," balas Syila tak mau kalah.
"Emang yang muhrim pasti sedarah, nggak kan?" sahut Adriell.
"Ya nggak sih, udah ah, kita pulang yuk,"ajak Syila.
"Lo bener nggak papa?" tanya Adriell meyakinkan.
"Iya, aku nggak papa, nih buktinya aku bisa jalan,"ucap Syila yang sudah beranjak dan mulai berjalan walau masih sedikit tertatih-tatih.
"Ya udah sini aku bantu, biar nggak jatuh"tawar Michelle.
♥♥♥♡♡♥♥♥
Jangan lupa tinggalin jejak yaa😻😽
DIBACA
terus
KASIH ☆
Terima kasih sudah membaca dan ikut VOMENT😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi Arsy untuk Adriell
Teen FictionPernahkah kalian merasakan jatuh cinta? Bayangkan saja, bagaimana indahnya rasa jatuh cinta itu. Membuat orang lupa akan sekitar, waktu seakan cepat berlalu hanya untuk memikirkan seseorang yang kita cintai. Terlebih lagi jika orang itu membalas ci...
