Di sekolah, tepatnya pukul 06.00 WIB, Syila menyusuri setiap karidor kelas sendiri, yaa, karena hari ini masih terlalu pagi jadi kelas sedikit lengang, sudah kewajiban setiap pagi seperti ini, Syila mengunjungi taman belakang sekolah, suasana sepi dan nyaman ini membuat perasaan Syila damai dan tenang.
Saat Syila sedang memejamkan matanya menikmati udara pagi, tiba-tiba udaranya berubah menjadi wangi, aromanya seperti aroma woodsy.
"Wah, kenapa udaranya jadi wangi begini ya, damainya hati ini," ucap Syila dalam hati masih dengan mata terpejam.
"Pagi-pagi masih ngebo ajah,"
Suara bass dari seseorang mengejutkan Syila, perlahan-lahan Syila membuka kedua kelopak matanya yang indah itu.
Di depannya sudah ada seorang pria yang berdiri memperhatikannya dengan tatapan dingin sembari bersedekap dada.
"Nih cowok kenapa ya, dari kemarin kok terlihat kayak lagi bad mood terus,"ucap Syila membatin.
"Kalo gue lagi bad mood, emang kenapa? Masalah gitu?" ucap pria itu.
"Eh, dia kok bisa tau pikiran aku ya, apa dia pandai bertelepati?" ucap Syila.
"Gue nggak jago sama yang begituan, tapi lo sendiri yang ngomong kayak gitu ke gue dan gue denger," ucap Adriell.
Ya, cowok yang sedang berbicara kepada Syila adalah Adriell Alva Parchelaus, tetangga barunya yang berada tepat di depan rumahnya.
"Oh, maaf kak, hmm, Kak Adriell ngapain kesini?" tanya Syila hati-hati.
"Gue emang udah biasa kalo pagi kesini," sahutnya.
"Tapi kenapa aku nggak pernah liat dia dateng kesini, setau ku, kalo aku kesini cuman sendirian nggak ada orang lain," batin Syila.
"Jangan ngelamun, nanti kesambet," ucap Adriell terkekeh.
"Kak Adriell tertawa? Baru kali ini aku liat Kak Adriell tertawa karena pembawaannya yang super cuek dan jutek kebangetan, tapi waktu liat Kak Adriell tertawa kenapa perasaanku jadi berdesir kayak ombak gini ya," ucap Syila dalam hati.
"Nggak usah liatin gue kayak gitu, lo kan cewek shalehah jadi nggak baik merhatiin cowok yang bukan muhrimnya," ucap Adriell kembali tertawa renyah.
"Hmm, eng...nggak kok, cuman kaget ajah, tiba-tiba Kak Adriell datang kesini," ucap Syila bohong.
"Udah ketangkap basah merhatiin gue kayak tadi, masih ajah bohong?" ungkap Adriell.
"Lo terpesona sama cara tertawa gue kan, gue tau kok perbedaan cewek yang terpesona sama gue sama cewek yang nggak terpesona sama gue," lanjutnya.
"Maaf, karena baru kali ini, aku liat Kak Adriell tertawa,"ucap Syila sambil menundukkan kepalanya.
"Lo suka sama gaya ketawa gue?"
"Eng..enggak tau kak," ucap Syila terbata.
"Gue butuh jawaban iya atau nggak bukannya nggak tau,"ketus Adriell.
Syila yang merasa terjebak dengan pertanyaan yang dilontarkan Adriell hanya terdiam.
"Jawab!"
"Eng..nggak kak, aku nggak suka kakak," ungkap Syila gagap.
"Lo kok jadi gagu gini, siapa juga yang tanya lo suka sama gue apa nggak, gue cuman bilang lo suka sama cara ketawa gue atau nggak, kenapa jadi lari kesitu?"tanya Adriell heran.
"Hmm, bukan gitu maksudnya, aku nggak suka cara ketawa Kak Adriell, cara ketawa Kak Adriell itu menakutkan seperti singa yang lagi kelaparan," ucap Syila polos.
"Ups," Syila langsung menutup mulutnya karena dia tau pasti Kak Adriell marah kepadanya.
"Hahaha, syukurlah kalo begitu karena gue tadi tertawa meremehkan, tertawa meremehkan lo, ya udah gue balik ke kelas, bye anak kecil,"ucap Adriell sembari meninggalkan Syila sendiri.
Hufft...
"Untung tadi Kak Adriell nggak marah, ini mulut kenapa sih, jujur banget ngomongnya," ungkap Syila dan menghembuskan nafas leganya.
Kemudian, Syila pun beranjak dari tempat duduknya karena bel masuk sebentar lagi akan berbunyi.
♥♥♥♡♡♥♥♥
Jangan lupa tinggalin jejak yaa😻😽
DIBACA
terus
KASIH ☆
Terima kasih sudah membaca dan ikut VOMENT😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi Arsy untuk Adriell
Fiksi RemajaPernahkah kalian merasakan jatuh cinta? Bayangkan saja, bagaimana indahnya rasa jatuh cinta itu. Membuat orang lupa akan sekitar, waktu seakan cepat berlalu hanya untuk memikirkan seseorang yang kita cintai. Terlebih lagi jika orang itu membalas ci...