Penunggu Toilet Sekolah

206 6 1
                                    


Penunggu Toilet Sekolah

Cerita ini terjadi ketika aku masih sekolah di SMA, saat itu aku dan teman sekelasku di undang

untuk datang ke acara syukuran ulang tahun teman sekelas kami yang namanya Ratna. Ratna ingin sekali hari specialnya ini dirayakan di sekolah. Kedengarannya memang aneh, kenapa tidak diadakan dirumah atau cafe seperti pada umumnya.

Namun saat itu, ratna tidak memiliki alasan khusus dan dia hanya bilang kalo dia ingin perayaan ulang tahunnya berbeda kali ini. Malam itu aku datang ke sekolah, tentunya dengan hadiah yang telah aku persiapkan untuk ratna. Ruangan aula untuk tempat acara sudah ditata dengan indah, sekitar jam 7 malam acarapun dimulai.

Acara berakhir sekitar jam 10 malam, ada yang langsung pulang karena hari sudah larut dan ada juga yang bersenda-gurau di area sekolah, salah satunya adalah aku. Entah kenapa aku merasa masih ingin bermain dan berkumpul bersama teman yang lain. Padahal tadi saat acara masih berlangsung, ibuku mengirim sms untuk cepat pulang.

Saking asyiknya bersenda-gurau, aku sampai lupa bahwa malam makin larut. Jam dinding di aula menunjukan pukul 11:30 malam. Aku kaget dan berusaha mencari hape di tas, namun ternyata saat itu baterai di hape sudah habis. Mana aku lupa bawa charge hape, kalo gini gimana cara aku kabari orangtua untuk minta dijemput.

Saat itu salah satu temanku bertanya kapan aku akan pulang, karena sebentar lagi mereka akan pamit. Lalu aku menjelaskan keadaanku dengan hape yang mati, mereka lalu menawariku untuk menumpang dengan mereka. Tapi aku pun meminta mereka menunggu sebentar untuk pergi ke toilet. Saat itu, lorong menuju toilet sudah gelap karena lampu sudah dimatikan.

Aku sempat was-was tapi untungnya toilet masih belum sempat dikunci dan lampunya masih menyala walaupun remang-remang. Dengan langkah terburu-buru aku masuk toilet karena sudah tidak tahan ingin buang air kecil. Belum lama aku berada di toilet, aku dikagetkan oleh sebuah bunyi seperti benda jatuh di sekitar toilet.

Aku memanggil ke arah bunyi yang tadi terdengar, siapa tau itu teman perempuanku yang masuk ke toilet juga. Tapi tidak ada balasan, aku mengerenyitkan dahi dan berusaha tetap tenang. Siapa tau itu hanya benda yang jatuh karena angin. Lalu tak lama kemudian, ada bunyi air dari arah wastafel dan aku yakin kalo itu adalah kran air yang menyala.

Karena kaget, aku pun memanggil lagi ke arah kran air "Hei, halo siapa disitu ya? jawab dong, ini gue sinta" namun lagi-lagi tidak ada jawaban. Karena rasa penasaran yang bercampur was-was, aku pun segera bersih-bersih lalu membuka pintu toilet dan aku tidak menemukan siapapun diluar kecuali satu kucing kecil yang berada di bawah wastafel.

Aku pun mendekati kucing itu dan berusaha menggapai tubuhnya yang mungil. Saat aku memegang kucing itu, aku lihat matanya seperti sedang ketakutan. Nafasnya terasa tersengal-sengal, kucing itu menghentakan tubuhnya dan melompat dari pangkuanku. Lalu lari terbirit-birit keluar dari toilet, aku tidak mengerti dan tiba-tiba aku teringat dengan suara air kran tadi yang sempat menyala mendadak. Aku memeriksa kran itu, terlihat kran itu dalam keadaan posisi menyala lalu siapa yang buka kran air ini.

Aku pun hendak mematikan kran air, tapi astaga sepertinya aku sekilas melihat sebuah bayangan dan aku memeriksa lagi apa yang aku lihat dan benar. Dibalik pintu toilet, disana ada bayangan hitam. Perasaan tadi aku hanya sendirian, rasa penasaranku berubah menjadi takut. Aku tidak berani mendekati pintu toilet itu dan segera keluar.

Tapi saat aku melangkahkan kaki menuju keluar toilet, aku seperti mendengar sebuah suara dan suara itu berasal dari sebuah toilet yang tadi aku pakai. Aku mendengar dengan jelas suara yang sayup seperti memelas seperti meminta tolong. Jantungku langsung mendadak berhenti berdetak, lututku mulai gemetar.

Aku mencoba menarik nafas dan berusaha memanggil, "siapa ya disitu?" tapi tidak ada jawaban dan suara itu tiba-tiba menghilang. Dengan rasa penasaran bercampur takut, aku berusaha menenangkan diriku. Aku berusaha, melihat sosok suara yang memanggilku barusan namun karena lampu lantai bawah telah padam. Aku hanya bisa melihat sebuah bayangan samar-samar, sosok itu perawakannya seperti manusia dan postur tubuhnya mirip lelaki.

Dia berdiri di atas closet sambil membelakangiku, aku memanggilnya sekali lagi. Kini dia mulai membalikan badannya dengan wajah tertunduk, astaga dia bukan manusia. Sosok itu sangat hitam, berbulu dan matanya sangat merah menyala. Aku tidak tau makhluk apa yang sedang berdiri didepanku ini dan aku pun tidak bisa mengeluarkan suara untuk berteriak.

Aku seperti tercekik rasanya, aku hanya bisa berdoa dalam hati. Air mata mulai menetes di pipiku dan aku tetap masih tidak bisa teriak. Akhirnya aku mendapatkan kekuatan untuk berjalan keluar dari kamar mandi. Aku pun berlari secepatnya menuju ke ruang aula, sesampainya di aula teman-temanku sudah menunggu.

Mereka bertanya kenapa aku sangat lama sekali, tapi aku seakan tidak bisa berkata apa-apa hanya terdiam terpaku. Lalu merekapun mengantarku pulang, cerita itu sengaja aku simpan dan aku hanya menceritakannya kepada beberapa teman dekat. Sampai sekarang, mereka tidak tau kalo saat itu aku melihat hantu di toilet.

Namun aku sempat mencari-cari informasi tentang keberadaannya, aku pernah mendengar salah satu guruku bercerita. Bahwa dulu katanya sebelum digunakan sebagai toilet, ditempat itu ada seseorang yang meninggal karena dibunuh.

Kisah MisteriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang