Kuntilanak Menunggu Orang MelahirkanHai aku ami ini ceritaku yang kedua dengan judul kuntilanak menunggu orang melahirkan. Cerita ini aku dengar dari suamiku. Tepatnya di Bumiayu, Jawa Tengah. Namanya juga di pedesaan, yang jalannya pun masih naik turun dan di atas gunung pula. Desa gunung Puyuh itulah nama kampung tempat kejadian menyeramkan ini terjadi. Lik wati (nama samaran) saat itu tengah mengandung anak pertama.
Usia kandungannya saat itu sudah mencapai 9 bulan. Pada malam itu lik wati sudah ngerasa mau melahirkan, perutnya sudah mules-mules. Manggil suaminya lik darso (nama samaran). "Mas, mas. Koyone aku wis arep babaran ki, jemputen mbah marni mas" (kayaknya aku sudah mau melahirkan, jemputkan mbah marni). Mbah marni ini dukun bayi di desa gunung puyuh.
Akhirnya lik darso keluar untuk memanggil mbah marni, saat itu jam menunjukan pukul 11 malam. Singkat cerita lik darso datang bersama mbah marni, namun mendadak mbah marni berhenti di depan pintu. Mbah marni bilang ada kuntilanak yang lagi menunggu kelahiran anaknya. Langsung saja lik darso masuk lihat keadaan lik wati. Tak lama proses persalinan berlangsung, lahirlah seorang bayi tampan.
Namun tiba-tiba dari bawah tempat tidur keluarlah kuntilanak dengan wajahnya yang menyeramkan, rambut acak-acakan, muka putih pucat dan tidak memiliki hidung. Hanya 2 mata yang berwarna hitam dan garis melintang di bawah matanya. Seketika itu mbah marni langsung membaca doa-doa untuk mengusir kuntilanak itu.
Akhirnya kuntilanak itu pergi dengan jeritan tangis yang memekakan telinga. Alhamdulillah lik dan anaknya selamat. Mbah marni bilang kalau kuntilanak ketawa itu nangisnya dia, kalau dia nangis itu ketawanya. Suamiku pun berkata sampai sekarang di desanya setiap ada orang yang mau melahirkan pasti ada kuntilanak yang nungguin, buat ambil ari-arinya.