Kami Di Sambut Kuntilanak

155 3 0
                                    


Kedatangan Kami di Sambut Kuntilanak

Aku punya Abang sepupu yang mengerti tentang hal-hal gaib, sebut saja putra, dan dia sering dipanggil orang-orang untuk urusan gaib, termasuk masalah kesurupan, dan suatu ketika dia dapat panggilan dari kampung sebelah untuk mengatasi orang kesurupan. Kebetulan saat itu aku lagi nginap di rumahnya, jadi dia mengajakku dan satu temannya yang masih satu perguruan dengan Abang sepupuku namanya dicko, jadi kami berangkat bertiga sekitar jam 8 malam.

Sesampainya kami di rumah yang di maksud ternyata ada banyak orang yang lagi memegangi orang yang kesurupan itu (ternyata masih anak-anak usianya sekitaran 13 tahun), abang sepupuku pun langsung turun tangan bersama temannya, setelah 15 menitan berlalu masih belum juga bisa di sadarkan, dan Abangku menjelaskan bahwa anak itu rupanya kesurupan hantu yang gak jauh dari rumah anak tersebut, dan si anak itu ternyata telah memancing belut jelmaan salah satu penunggu tempat itu, bahkan dia juga memakannya.

Karena hantu itu bersikeras tetap gak mau keluar dari tubuh anak itu, akhirnya Abangku memutuskan untuk bermeditasi di tempat di mana anak itu memancing belut tersebut, dan jam 12 malam kami berangkat bertiga, aku, Abang sepupuku dan juga temannya (sebelum berangkat aku di suruh Abang sepupuku minum air satu gelas serta cuci muka pakai air kembang 7 rupa).

Sesampainya kami di tempat itu, kami di sambut dengan angin kencang dan suara cekikikan kuntilanak yang berada di pohon kapas, memang tempatnya sungguh menyeramkan rawa-rawa dan di tumbuhi beberapa pohon besar. Abangku duduk bersila di atas batu dan kami berdua berdiri di belakangnya, ku lihat tubuh Abang sepupuku bergetar dan berkeringat, kembali terdengar suara cekikikan kuntilanak.

Setelah itu ku dengar Abang sepupuku mengatakan untuk memanggil pimpinannya, setelah itu sosok kuntilanak itu hilang, dan tepat di depan kami di kejauhan samar-samar ku lihat sosok tinggi besar bermata merah, kembali ku lihat badan Abang sepupuku bergetar hebat, cukup lama akhirnya Abangku bangkit berdiri dengan baju basah oleh keringat, dan sosok tinggi besar itu pun ku lihat sudah hilang.

Akhirnya kami kembali ke rumah anak yang kesurupan tersebut, ku lihat si anak masih kesurupan dan di pegangi orang, Abang sepupuku menjelaskan ke orang tua si anak tentang hasil meditasi tadi. Bahwa mereka minta nyawa si anak itu karena sudah memakan belut jelmaan tersebut, meski apapun yang terjadi mereka akan tetap mengambil nyawanya sekali pun tempat mereka harus di obrak-abrik Abang sepupuku.

Dan ayah si anak marah gak terima dengan penjelasan Abang sepupuku, tapi setelah di tenangkan oleh tetangganya akhirnya si bapak tenang meski tetap gak terima. Dan Abang sepupuku menyampaikan maaf karena gak bisa membantu menyembuhkan anaknya, kami bertiga pun pulang sekitar jam 4 pagi. Dan siangnya ku dengar kabar bahwa anak itu meninggal dunia.

Aku sedih kenapa Abang sepupuku gak bisa membantunya, tapi semua kembali kepada sang pencipta bahwa rezeki, jodoh dan kematian sudah di tentukan olehnya, dan atas kejadian itu aku mendapat pengalaman baru.

Kisah MisteriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang