10. Suara

1.5K 308 21
                                    


Entah kesambet apa Vian tiba-tiba ikutan ngumpul bareng di ruang tamu bareng Rey, Keenan sama Alvaro. Padahal biasanya dia siang-siang gini tidur, biar buka gak kerasa katanya.

Makruh itu.

"Nandra mana?" tanya Vian pada Alvaro yang lagi asik main game. Vian celingak-celinguk padahal biasanya tu tuyul dua gak pernah absen ngumpul-ngumpul gini.

"Gatau. Emang gue emaknya? Tanya Keenan noh." Alvaro bukannya jawab bener-bener dia malah sewot.

"Paling tidur dikamar, sambil pelukan kayak teletubies." Ujar Keenan sambil ngipas-ngipasin masker di mukanya.

"Kerjain ah~" Reynand kemudian bangkit dan segera ngacir ke kamar dua tuyul kesayangan semua orang.

Vian ngekor dibelakang Reynand, kali aja tu cowok ngelakuin hal yang iya-iya.

Dia kan bisa ikut. Eh.

Reynand baru aja mau buka pintu kamar pelan-pelan, tiba-tiba ada suara dari dalem.

"Pelan-pelan aja ya Chan."

"Tapi kan gak enak kalo pelan."

"Nanti lu sendiri yang mewek."

Whut?!

Apanya yang bikin mewek?!

Tanpa aba-aba dan komando dari komandan, Reynand sama Vian langsung nemplok kayak cicak di pintu kamar Nanda sama Chandra sambil masang muka yang susah di gambarkan.

"Yaudah ulang lagi deh dari awal. Santai aja, gak ada yang gangguin kita kok."

Reynand udah pasang muka syok lebaynya dan Vian makin fokus dengerin.

"Lama banget ni anak bedua." Tiba-tiba Keenan sama Alvaro nongol. Langsung saja Reynand sama Vian nempelin jari di bibir masing-masing terus ngasih isyarat supaya Keenan sama Alvaro ikutan nemplok.

"Uh sshhh akhh!"

"Tuh kan, udah dibilang supaya pelan-pelan."

"Ta-tapi kan kak—"

"Gak ada tapi tapian."

Keenan mau pun Alvaro juga udah gak kalah fokus dari Vian.

Kemudian Ardhani nongol yang abis keluar dari kamar mandi. Dia langsung diseret oleh Keenan buat nemplok juga.

"Hebat lu udah tahan sejauh ini."

"Tapi belum dalem."

"Yaudah tahan dulu gitu temponya."

Ardhani yang biasanya pasang muka datar langsung natap Keenan dengan tatapan 'Apa yang terjadi disini?!'

"Sial! Gue di duluin sama si kencur dua." Reynand kayaknya keliatan paling frustasi dari tadi.

"Vi, ayo kita ke kamar sebelah." Sambungnya dan langsung dapat tampolan manja dari Vian.

"Ini puasa loh!" bisik Alvaro dengan suara yang tertahan.

"Kak, jangan gitu dong."

"Hmm.. Kenapa? Biar lebih enak."

"U-uhh.. Lu nyebelin deh."

Serempak Keenan, Alvaro, Ardhani, Reynand dan Vian ngucap—

"Astaghfirullah." –sambil bisik-bisik.

"Ini gabisa dibiarin. Biar gue dobrak." Ardhani pun langsung muter pintu kamar Nanda dan Chandra yang alhamdulillah gak di kunci.

"Lu berdua ngapain heh?!" Teriaknya lantang. Ardhani kan sosok bapak di sini. Ea.

Mereka semua kemudian liat Chandra sama Nanda diatas ranjang.

Tapi...

Pakaiannya lengkap.

Dan sebuah tab di tangan Chandra.

"Apaan? Kita ngapain?" tanya Nanda celingukan sambil natap Ardhani. Reynand, Vian, Alvaro dan Keenan jug natap keduanya pake tatapan menyelidik.

"Itu tadi lu berdua ngomongin apaan?" tanya Reynand.

"Chandra lagi main Flappy Bird terus gue gangguin. Kenapa?"

1 detik

2 detik

3 detik

Bubar udah bubar!

Finish

Dan dengan ini saya menyatakan bahwa Nanda dan Chandra adalah kapel paling ambigu dan polos disini :")

BabyWon, 5 Juni 2k17

Ramadhan Bersama Monsta XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang