Tetes Kelimabelas

11.8K 655 57
                                    

Sakura menanam beberapa tanaman obat di pekarangan rumah samping pondok kecil tempat tinggal Ayame. Dengan rambut pendeknya yang terkuncir rapi kebelakang, topi berkebun dengan sarung tangan karetnya, Sakura berhasil terlihat seperti wanita desa pada umumnya.

"Kau tahu, aku berusaha agar tidak terlihat mencolok. Sepertinya blok ini hanya beberapa rumah saja yang di huni." Ucap Sakura kepada kekasihnya, Sasuke.

"Aku rasa begitu." Sahut Sasuke. Dengan menggunakan celana rumahan dengan kaos polos berwarna hitam, dengan sangat tampannya Sasuke menyemprotkan air pada bunga anggrek yang baru bermekaran.

"Aku tidak tahu kau menyukai bunga." Goda Sakura.

"Aku hanya memberinya nutrisi." Gumam Sasuke dingin.

"Ah, ini sisi lain dirimu yang tak pernah aku tahu." Sakura melepas sarung karet miliknya.

"Tapi, aku menyukainya." Lanjut Sakura.

Mereka terlihat seperti keluarga kecil pada umumnya. Yang tak pernah tahu kegelapan apa yang membayangi mereka. Semua terasa indah dan hangat dibalik tabir mendung yang terus saja menghantuinya.

Sakura melongok ke arah semak perdu di belakang pagar kayu rumah mereka. Pendengarannya terusik ketika suara aneh tiba tiba terdengar.

"Ada orang disana?" Sakura berteriak lembut. Membuat Sasuke mengikuti arah pandangnya.

"Apa ada orang disana? Keluarlah." Sakura mencoba mengulang setelah tak mendapatkan jawaban.

Dengan ragu seorang anak kecil laki laki dengan kulit pucat dan bermata unik keluar dari persembunyiannya.

"Sumimasen. Aku tidak bermaksud mengintip." Anak laki laki itu menggaruk belakang telinganya tak gatal.

"Ya, kami baru pindah kemarin. Siapa namamu?" Sakura berdiri menyambutnya.

"Ah, saya Mitsuki." Anak kecil laki laki berojigi di depan Sakura dan Sasuke.

"Aku Sakura, itu Sasuke." Sakura berjalan untuk duduk di salah satu bangku kayu yang tak jauh dari tempatnya berdiri.

"Saya sudah tahu, nama Uchiha san sudah terpasang sejak beberapa hari lalu di pagar itu, menggantikan pemilik sebelumnya. Sarutobi Hiruzen." Seperti halnya ekspresi Sasuke, Mitsuki terlihat tanpa ekspresi.

"Ah, kau tinggal di sekitar sini??"

"Ha'i, Uchiha San. Dua rumah dari sini." Jawab Mitsuki sopan.

"Panggil saja, aku Sakura basan." Sakura tersenyum. Mitsuki membalas dengan senyuman yang sama.

"Apa keluargamu sudah lama disini?" Sasuke melihat Mitsuki tertarik.

"Kedua orang tuaku meninggal, aku hanya memiliki kakek yang selalu sibuk bekerja. Disini aku bersama pengasuhku, kira kira sejak aku lahir." Jawaban Mitsuki memguat Sasuke dan Sakura saling memandang satu sama lain.

"Maafkan kami, tak bermaksud untuk..."

"Ah, tidak apa apa, aku sudah terbiasa dengan hal itu." Sela Mitsuki. Sakura hanya tersenyum lembut menanggapi Mitsuki.

"Apa kau keberatan, untuk masuk sebentar?? Aku membuat kue melon lezat, akan aku kenalkan dengan teman barumu." Sakura beranjak dari duduknya.

"Tentu, Sakura basan." Jawab Mitsuki riang.












Di Kediaman mension Uchiha, Karin menyiapkan makanan untuk sarapan kedua majikannya. Karin berharap, kecurigaan Mikoto terhadapnya memudar seiring tingkahnya yang di buat biasa saja.

TEARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang