Sasori melihat wajah sakura yang murung.
"Kau kenapa??" Sakura masih terdiam.
"Imoutoooo." Sasori menarik telinga sakura.
"Itai neeee...." Sakura memicingkan matanya.
"Kau kenapa imoutoooo?????" Sasori mencubit kedua pipi sakura.
"Ah, Sasonii. Aku mau tanya sesuatu." Sakura mengerlingkan matanya.
"Apa??"
"Jika aku hamil anak aktor terkenal, bagaimana???" Sasori menatap wajah sakura yang terlihat bahagia.
"Itu tidak mungkin." Sasori menarik hidung sakura.
"Kau menyebalkan sekali." Sakura jengkel.
"Apa ada seorang aktor yang tertarik padamu?? Sekalinya ada, aku tak akan melapaskanmu, imoutooo chaaaaaaan." Sasori mengacak rambut sakura.
Itu adalah terakhirnya sasori melihat adik kesayangannya. Sasori memejamkan matanya.
"Dimana kau, sakura." Gumamnya. Dan mengingat kembali masa masa bersama sakura.
"Sasonii, coba tebak. Aku sekarang bahagia kenapa??" Sakura menggoda sasori.
"Apa?" Sasori masih sibuk dengan kameranya.
"Ayolaaaah sasonii." Rengek sakura manja.
"Um, kau pasti menang taruhan melawan ino." Sasori menatapnya sejenak. Kemudian kembali lagi pada kameranya.
"Salah."
"Berhasil mencuri lipstik deidara."
"Salah."
"Memergoki deidara membeli pakaian dalam wanita??" Sasori bergumam sembarangan.
"Ayolaaaah, tebak yang benar, sasonii." Sakura memukul kepala kakaknya.
"Kau, ini menyebalkan sekali, sakura. Pergilah." Sasori mendorong badan sakura dengan kakinya.
"Tebak dulu niichaaaaaan." Sakura merangkul tubuh sasori dari belakang.
"Aku tidak tahu, sakura chaaaaaan." Sasori mendongak.
"Kau tahu, aku berkencan dengan sasuke uchiha." Bisik sakura girang.
"Jangan bermimpi, bahkan ino yang lebih cantik dari mu pun mustahil mendapatkannya." Cibir sasori tak percaya.
"Hey, jangan memuji adik kekasihmu!! Aku ini lebih berhak kau puji, nii chaaaan." Sakura memukul kepala sasori.
"Berhentilah memukulku." Sasori mendorong tubuh sakura.
"Salah sendiri kau tak sayang lagi padaku." Sakura merajuk.
"Oh, baiklah baiklah. Kau yakin, yang akan berkencan denganmu itu sasuke?? Bukan orang lain???" Ledek sasori.
"Tentu saja, baka!!"
Sasori masih memejamkan matanya. Saat seorang pria berambut pirang panjang menghampirinya.
"Memikirkanku, hm???" Pria itu mengecup pipi sasori.
"Tidak, dei." Gumam sasori.
"Oh, aku tahu. Kau pasti memikirkan selingkuhanmu kan?" Pria itu duduk dipangkuan sasori.
"Aku memikirkan sakura, dei." Sasori menenggelamkan kepalanya didalan pelukan Yamanaka Deidara.
Yamanaka Deidara adalah pria cantik berambut pirang. Seorang pengusaha di bidang retail. Kakak dari Yamanaka Ino, sahabat Haruno sakura sejak kecil. Deidara dengan Sasori, awalnya juga bersahabat seperti kedua adik mereka. Tapi setelah, lama bersama. Deidara jatuh cinta pada sasori. Dan entah kenapa, sasori pun merasa mengalami hal yang sama. Sasori menyukai deidara yang sangat cantik. Deidara kerap kali berdandan dengan pakaian wanita, kemudian sasori memotretnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEARS
FanfictionCOMPLETE Melahirkan seorang diri tanpa mempunyai suami adalah hal yang paling mengerikan di dunia ini. Seperti Halnya Sakura Haruno. Memiliki bayi dari seorang paling di cintainya, Uchiha Sasuke. Disaat usiany masih remaja. Akankah putrinya terlahir...