Tetes Kesebelas

9.1K 636 61
                                    

Konan berdiri mematung, melihat begitu saja apa yang telah dia lakukan. Mendorong Izumi disaat mereka berdiri ditangga adalah kesalahan yang fatal. Bahkan Itachi sekarang sedang kebingungan menepuk nepuk pipi Izumi. Melihat Itachi saat ini membuat hati kecil Konan menyadari bahwa selama ini Itachi mencintai Istrinya. Itachi mengangkat Izumi dan pergi begitu saja dengan membawa mobil. Konan terduduk di tangga dengan masih memandangi darah yang menggenang di lantai anak tangga terakhir.

Konan ingin sekali menangisi dirinya, tapi air mata tak ingin keluar dari pelupuk matanya.

"Apa yang telah aku lakukan." Konan bergumam dengan memandang kedua tangan kosongnya. Tidak mempercayai dengan apa yang telah dia lakukan. Konan tak bermaksud untuk melukai Izumi, Konan hanya memikirkan tentang Itachi saja. Perlakuan Itachi padanya seakan menyadarkan apa yang telah Konan perbuat selama ini. Karma tentang Izumi padanya dan Konan tidak rela jika harus mengalami hal yang sama dengannya.

Itachi mengemudikan mobilnya dengan membabi buta. Yang dia harapkan adalah Izumi bisa bertahan dan mendapatkan penanganan secepatnya. Itachi memacu mobilnya dengan kecepatan penuh. Air matanya membuat pandangannya sedikit mengabur.

"Bertahanlah Izu, aku mohon." Gumamnya penuh emosional.

Jarak antara distrik Arakawa dengan Shinjuku lumayan jauh. Itachi menyesalkan kenapa Izumi tertarik hidup di distrik Arakawa yang lumayan jauh dari pusat kota Tokyo. Itachi membanting kemudinya ke kanan saat melihat Arakawa Nagura Hospital. Rumah sakit yang secepat mungkin bisa Itachi temui. Dengan bergegas Itachi berteriak pada UGD rumah sakit untuk membawa apapun yang bisa menolong Izumi. Itachi membaringkan Izumi di ranjang dorong rumah sakit, dan para perawat mulai bergegas keruang tindakan di ruang bertuliskan ICCU.

Itachi terduduk frustasi di samping pintu ruang dimana Izumi mendapatkan pertolongan. Seorang dokter berambut hitam pendek berlari kecil kearahnya. Bukan, tapi kedalam ruang Izumi berada. Itachi berjanji pada dirinya sendiri dan pada Izumi bahwa dirinya tak akan membiarkan Izumi tersakiti lagi. Setelah apa yang terjadi sekarang, Shisui pasti melakukan segala cara untuk menjauhkannya dengan istrinya. Itachi tak ingin memikirkan Konan sekarang, yang penting adalah keselamatan Izumi.

Itachi sadar bahwa selama ini, dirinya sudah terlalu kelewatan. Mempermainkan hati dua wanita yang begitu mencintainya. Istri yang selama ini selalu menunggunya dan berharap cinta yang tulus darinya, juga kekasih yang selama ini selalu berada disisinya dan juga berharap agar dia tidak meninggalkannya. Itachi membuat semua ini menjadi rumit. Tak akan mudah keluar dari cerita ini tanpa ada yang tersakiti. Apapun yang Itachi pilih, Itachi sadar bahwa selalu ada luka yang akan mengikutinya.


Konan masih terduduk dilantai tangga dirumah Izumi. Kepalanya terkubur diantara lengan dan lututnya. Konan tak ingin menjadi seorang pembunuh, tapi yang dirinya lakukan menjawab ketakutan itu. Dan itu membuatnya semakin kalut.

Rika mendengar apapun yang telah terjadi di rumah utama dan tidak berani memasukinya selama bukan Izumi yang menyuruhnya. Dengan tanggung jawabnya sebagai kepala pelayan yang di percaya oleh Shisui untuk menjaga Izumi. Rika memutar nomor telpon milik Shisui yang telah dia hafal di luar kepalanya.

"Moshi moshi Shisui Sama. Izumi sama terluka dan Tuan Itachi telah membawanya kerumah sakit." Rika menguatkan hatinya.

"Apa yang terjadi??" Suara tegas Shisui membuat Rika tergidik ngeri.

"Ano, kekasih, kekasih tuan Itachi mendoro Izumi Sama dari atas tangga. Dan sekarang, wanita itu masih disini. Saya, saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan Tuan. Sebaiknya anda segera kemari, saya sangat takut dengan wanita itu, Tuan." Tangan Rika bergetar, air matanya tak lagi bisa ditahan. Setelah mendengar jawaban Shisui, Rika merasa lega. Rika tahu, jika berprasangka buruk itu tidak boleh. Tapi, tak bisa dipungkiri jika wanita yang sekarang sedang terlihat frustasi duduk ditangga itu juga mengerikan. Sangat mengerikan.



TEARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang