Failed exchanges

6.3K 820 56
                                    

Jisoo pikir dirinya memberi napas buatan untuk taeyong disaat yang tidak tepat.

Sangat tidak tepat malah..

Karena disaat bibirnya menyentuh bibir taeyong dan si yang dikasih nafas buatan mulai sadar dengan terbatuk-batuk mengeluarkan air kolam.

Disaat itu pula papa irene, bibi yoona, paman donghae, kak chanyeol dan kedua nenek sihir dirumah irene menurut jisoo, Datang memergoki apa yang sedang mereka lakukan.

Tepat disaat jisoo mencium bibir taeyong.

"Shit!" jisoo mengumpat dalam hati. Sekarang ia dan taeyong gelagapan harus berkata apa.

"Aww, manisnya.. manisnya... Liatkan donghae, siwon, tiffany rencanaku berhasil kyaaaa!! Mereka berciuman" bibi yoona berteriak histeris layaknya fangirl melihat moment otp mereka saking senangnya. sungguh jisoo tidak menyangka sifat bibi yoona bisa seperti ini.

"a-h...bi-bi.. Salah paham ini, a-aku hanya membantu taeyong"

"ibu, aish kalian salah paham aku tenggelam tadi. Bukannya khawatir malah kegirangan"taeyong mengggerutu kesal dengan tuduhan mereka.

"ah, ayah tau karena irene merasa bosan ia jadi ingin mengajakmu berenang. Dan taeyong, tidak bisa menolak permintaan irene. Walau kau tau bahwa kau tidak bisa berenang, Kau tetap menurutinya dan berkorban untuk irene.. Aw manisnya" sama halnya seperti istrinya, donghae menatap kedua orang yang basah kuyup tersebut berbinar-binar.

"yakk!! Ayah kau kenapa ketularan kegilaan ibu.. Aku tenggelam bukan karena itu"

"tapi karena seekor kodok" lanjutnya dalam hati, ini bagian paling memalukan jika diceritakan.

Siwon yang melihatnya terkekeh senang, berbeda dengan krystal yang hampir menangis, dan tiffany yang memasang wajah masam. Sedangkan chanyeol sirat wajahnya tidak dapat dijelaskan, dia tersenyum namun raut wajahnya menampakan kekecewaan.

"mom, beraninya si bitch itu"dengus krystal disamping tiffany, ia memang sangat menyukai taeyong dari awal mereka bertemu. Menurutnya dia adalah pria impian, walau krystal sudah memiliki kai sebenarnya. Bagi krystal kai hanyalah pelariannya.

"tidak mungkin kita memberinya pelajaran secara fisik. Kita harus cari cara lain" desis tiffany pelan menatap penuh benci dengan pemandangan dihadapannya.

Taeyong mendengus sebal, mereka sama sekali tidak mendengarkan penjelasannya maupun jisoo. Tidak ada gunanya lagi berdebat.

Taeyong menghela napas pelan, tak sengaja matanya bertemu pandang dengan wajah jisoo. Dia basah kuyup sama sepertinya, pandangan taeyong beralih pada bibir tipis jisoo. Ia meneguk ludah kasar, gugup.

"ah, sialan bibir itu telah mencuri first kiss ku namun juga menyelamatkanku" batin taeyong dalam hati. Ada hal yang ganjil bagi taeyong anehnya ia tidak terlalu menyesal jisoo memberi napas buatan untuknya. Ia merasa biasa saja, malah ada sensasi berdebar dihatinya tatkala ia menatap jisoo.

"apa liat-liat ini semua gara-gara kau, muka tembok!"

Taeyong buru-buru mengalihkan pandangannya, gawat dia ketahuan oleh jisoo.

"a-aku melihatmu karena kau terlihat sangat jelek saat basah kuyup begitu..Ma-ke up mu luntur tuh" secepat mungkin taeyong mencari alasan agar irene, menurutnya jadi tidak kepedean.

"ehh?? Benarkah?? Hey aku juga tidak akan jadi basah kuyup gini kalo tidak menolongmu yang tenggelam karena takut dengan seekor kodok, dasar payah. Cih bukannya berterimakasih malah mencibir" emosi jisoo tidak tertahan, ia langsung membeberkan kejadiannya lebih secara detail.

Twins ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang