Perfect hapiness (Last)

8.7K 872 251
                                    

Seminggu sudah sejak kejadiaan penculikan irene berlalu. Hari ini jisoo sudah dapat kembali kerumah.

Tapi, bukan rumahnya yang dulu lagi namun rumah dimana papanya dan irene berada. Jisoo sempat ragu, ia bahkan mengajak kedua orangtuanya juga hanbin untuk tinggal bersamanya. Sayangnya dara dan seunghyun tidak mau mereka merasa tidak enak tinggal dirumah semewah itu, terlebih lagi mereka sudah sangat nyaman berada dirumah sederhananya sendiri.

Namun jisoo sedikit lega saat dara meyakinkannya bahwa mereka akan berkunjung setiap seminggu sekali, dan memperbolehkan jisoo dan irene mampir kerumahnya kapanpun mereka mau.

Jisoo berjalan bersama taeyong disampingnya, ia tak pernah jauh dari sisinya. Selama seminggu ini taeyong terus menjenguk jisoo, merawatnya, menyuapinya bahkan menginap dirumah sakit untuk menjaganya. Kadang jisoo suka jengah sendiri dengan sikap berlebihan taeyong.. Ia sempat protes tapi bibi yoona bilang itu karena taeyong terlalu menyayanginya.

Mino bersama yang lainnya membantu membawa perlengkapan jisoo ketempat tinggal barunya. Mereka sempat ternganga dengan begitu luas dan megahnya rumah keluarga Bae.. Tidak salah jika ayah irene dan jisoo dinobatkan sebagai orang terkaya dikorea.

"Terimakasih semuanya sudah membantu kami.. " irene membungkuk sopan dan tersenyum manis pada mereka semua, tak menyadari bahwa keimutannya telah membuat bobby dan taehyung blushing seketika.

Sungguh. Taehyung dan bobby gemas melihatnya mereka tak sanggup untuk tidak mencubit pelan pipi irene. Namun sayangnya sebelum mereka dapat menyentuh irene, mino sudah berdiri pasang badan dihadapan irene. menyerobot kesempatan bobby dan taehyung.

"sama-sama, kau tak perlu sungkan" mino tersenyum manis mengusap pelan surai lembut irene.

Jaewon hanya dapat terkekeh pelan melihat bobby dan taehyung melongo dengan sikap mino.

"dasar pelit...posesif" dengus mereka berdua sebal.

"Thanks semua, jangan khawatir nanti aku teraktir"

Senyuman merekah kembali diwajah taehyung dan bobby, mereka menatap jisoo berbinar. Pasti sekarang level teraktiran jisoo bakal naik, bukan rokok ataupun ramyun cup. Mungkin saja bakalan makan mewah direstoran.

"kau mau meneraktir mereka apa?"tanya taeyong penasaran.

"tentu saja Ramyun cup seperti biasa.. Benarkan bob? Kalian pasti sudah rindu teraktiranku itu" cengenges jisoo sukses membuat taehyung dan bobby jawsdrop seketika. Tak pelak hal tersebut mengundang gelak tawa mereka semua.

namun siwon menghentikan tawanya seketika, saat ia mendapati chanyeol turun dari atas tangga dengan maumbawa koper. siwon mengernyitkan keningnya bingung.

"Chanyeol, kau mau kemana nak?" tanya siwon mendekat kearahnya.

"kak chanyeol kenapa kau membawa koper? " irene ikut menghampiri dengan cemas.

Chanyeol hanya dapat tersenyum lirih memandang ayah tirinya juga irene.
"aku akan pergi, sudah tidak ada alasan lagi aku disini "

"kau putraku, lagipula kau tidak ikut campur dengan kejahatan ibu dan adikmu..tinggalah disini"

Chanyeol tetap menggeleng, menunjukan senyum lebarnya"aku tetap tak bisa. melihat irene juga jisoo, selalu membuatku teringat akan perbuatan ibu dan adikku.."

"kak chanyeol... " lirih irene hampir menangis. Chanyeol memeluk adiknya tersebut sekilas, memberikan kecupan singkat dipuncak kepala irene.

"sampai jumpa Baechu, kakak akan selalu merindukanmu. Aku menyayangimu"lirihnya.

Twins ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang