A song for you

5.9K 852 59
                                    

"apa maksudmu, huh?

Taeyong segera menghampiri irene. memegang kedua pundak irene erat, Meminta penjelasan darinya.

"maaf.. Tapi selama beberapa hari ini orang yang selalu bersamamu bukanlah aku.. T-api jisoo kita tanpa sengaja bertukar tempat" tutur irene, ia menundukan wajahnya tidak sanggup melihat kearah taeyong.

"jangan ber-canda Bae irene!! aku tidak percaya itu semua" desis taeyong, ungkapan irene memang terdengar tidak masuk akal. Namun dengan semua yang telah terjadi padanya dan irene selama ini taeyong rasa semuanya menjadi nyata.

"aku tidak berbohong taeyong, itu semua adalah kenyataan. Kami bertukar kembali dua hari yang lalu"

Taeyong tersentak kaget, ia menatap irene nyalang. Sungguh ini terasa sangat menyesakkan bagi taeyong.

Karena bukankah itu artinya apa yang ia dengar di rumah sakit adalah kata perpisahan jisoo untuknya. Semuanya terlihat jelas, memang sangat masuk akal bila taeyong sambungkan dengan bagaimana sangat jauh berbedanya sikap irene, perilakunya, dan perasaanya.

Jadi, selama ini ia tidaklah jatuh cinta pada Irene, Tapi dengan orang lain yang bernama kim jisoo.

Taeyong melepaskan tangannya dari pundak irene, pikirannya benar-benar kacau. Taeyong mengacak rambutnya frustasi, lelucon apa ini? Baru pertama kalinya taeyong dalam hidupnya merasakan perasaannya begitu hancur.

"maafkan kami taeyong, aku dan jisoo benar-benar tidak bermaksud untuk membohongi semua orang" irene berkata lirih tanpa terasa air mata jatuh membasahi pipinya, irene merutuki dirinya sendiri yang sangat cengeng.

"lalu kenapa kalian bisa begitu mirip, apa maksud kalian untuk bertukar seperti itu? " taeyong mulai melembutkan suaranya melihat air mata yang mengalir deras dipipi irene.

"a-ku juga tidak tau kenapa aku bisa berwajah begitu mirip dengannya, s-aat acara pertemuan keluarga kita. Aku kabur, aku tidak mau menikah denganmu karena sepertinya kau sangat membenciku. d-dan saat itulah aku bertemu dengan jisoo, semuanya terjadi saat bodyguard papa salah mengira jisoo adalah aku, dan sahabat jisoo salah mengiraku adalah dirinya"

Taeyong berdecih, ia terawa pelan mendengarnya" benar-benar konyol, aku tidak percaya aku bisa terlibat dalam hal seperti ini". taeyong segera berbalik melangkahkan kakinya, matanya terlihat berkaca-kaca karena itulah ia tidak mau irene sampai melihatnya.

Ia tidak mau terlihat lemah didepan siapapun, walau hatinya telah hancur berkeping-keping.

"Taeyong.. Jika kau ingin menemui jisoo. Datanglah pada audisi band yang diadakan oleh YG--Besok malam"

Taeyong menghentikan langkahnya, ia sempat terdiam beberapa saat. tangannya mengepal erat, Menahan semua emosi yang ia rasakan saat ini. Entah itu kecewa, sedih, terluka, ataupun marah.

"Sudahlah. kita harus kembali, Paman siwon bisa khawatir" desisnya tajam tanpa menoleh kebelakang pada irene.

==

Jisoo terdiam berbaring diranjangnya, ia berguling kesana kemari merasa bosan. Malam ini bandnya akan tampil audisi kedua, dan jisoo sangat gugup karena walaupun bagi mino dan yang lainnya ini kali kedua, tetap saja untuk jisoo ini adalah audisi pertamanya karena irene kan yang menggantikannya saat audisi waktu itu.

Jisoo menoleh kekiri, menatapi tembok kamarnya yang berwarna putih cerah. Temboknya, datar, berwarna putih bersih dan tinggi.

Ia jadi teringat seseorang, bibir jisoo melengkungkan senyuman tipis nan pilu.

"muka tembok, kenapa aku jadi merindukanmu.." lirihnya pelan.

"JICHU SAYANG, CEPAT KELUAR ADA SAHABAT-SAHABATMU KEMARI!!"

Twins ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang