Wrong person

6K 920 45
                                    

Jisoo berjalan kearah Irene yang terduduk di bangku taman kota, dengan membawa dua kaleng air minum dikedua tangannya.

"ini..."

Irene menoleh, ia tersenyum simpul menerimanya

"Terimakasih"

Jisoo menghela napas panjang sebelum terduduk disamping Irene.

"Wah ini benar-benar tak dapat kupercaya, aku tidak menyangka bisa menemukan seseorang yang begitu mirip denganku. Oh iya aku jadi penasaran apa tanggal lahir kita juga sama? " tanya Jisoo sebelum meneguk minumnya.

"Ulangtahunku 29 maret 1995"

Jawaban mendadak Irene seketika membuat Jisoo yang sedang meneguk minumnya, memuncratkannya kaget.

"Apaa?! "

"Kenapa memang? "

"Itu persis sama denganku"ujar Jisoo horror menatap Irene. apakah mungkin mereka adalah anak kembar yang terpisah.

"Jangan-jangan nama orangtua kita juga sama lagi?"lanjutnya histeris.

"wahhh sungguh? Apa kita mungkin saudara kembar yang terpisah?" tanya Irene polos meminta jawaban pada Jisoo. ternyata mereka satu pemikiran.

Jisoo mencoba menetralkan dadanya yang masih bergemuruh shock dengan berbagai fakta mengejutkan ini.

"Siapa nama orangtuamu? "

"Bae Siwon dan Kim Taeyon"

Jisoo membelakan matanya makin lebar sampai mulutnya juga menganga tidak percaya.

"Kenapa? Apakah benar nama orangtuamu sama? Jadi kita ini saudara? " tanya Irene antusias melihat ekspresi tercengang Jisoo..

"Tidak kok beda"

Irene mengerutkan keningnya bingung"lalu kenapa kau terkejut begitu? "

"oh itu karena artinya kau sangat kaya, siapa yang tidak kenal dengan pengusaha terkenal seperti Bae Siwon, dia kan orang terkaya dikorea"

Irene menghela napas kecewa, padahal ia akan sangat senang jika benar dia mempunyai saudara kembar"berarti ini hanyalah kebetulan"

"yapp kebetulan yang sangat mengejutkan. oh iya kita belum mengenal satu sama lain, kenalkan aku Kim Jisoo. Siapa namamu? Apa sama juga denganku?" kekeh Jisoo dengan mengulurkan tangannya dihadapan Irene.

Irene tersenyum tipis ia menggeleng pelan menyanggah perkiraan Jisoo"kali ini tidak sama kok, namaku Bae Irene. Senang bertemu denganmu, Jisoo" serunya membalas uluran tangan Jisoo.

Jisoo tersenyum senang, ia segera beranjak berdiri mengambil belanjaannya. "Aku juga senang bertemu denganmu Irene, aku pergi dulu ya, ini sudah malam cepat pulang jangan berkeliaran malam-malam didaaerah sini bahaya tau"

Mendengar perkataan Jisoo tak pelak membuat raut wajah Irene berubah sedikit ketakutan. "B-benarkah? apa disekitar sini banyak preman?"

Melihat reaksi Irene jadi membuat Jisoo gemas sendiri, ia tertawa pelan.
"Bercanda haha, disini tidak ada preman tapi orang-orang aneh seperti teman-temanku" mendengar itu Irene menghela nafas lega. Saat ini Irene tak tahu harus kemana, mungkin ia akan terluntang-lantung cukup lama disini.

"Kalau begitu aku pergi sekarang ya, "
Pamit Jisoo. Irene sedikit sedih, ingin rasanya ia meminta Jisoo menemaninya. Entah mengapa, ia merasa nyaman dan aman saat Jisoo disini.

"Ah iya, sampai jumpa. hati-hati dijalan" jawab Irene sedikit sedih saat Jisoo mulai beranjak berdiri.

Jisoo membalikan badannya, ia melambaikan tangannya pada Irene.
"Kau juga, semoga kita berjumpa lagi"
"Hm, sampai jumpa Jisoo" ujarnya pelan melambaikan tangannya pada Jisoo yang sudah berjalan menjauh pergi dari taman.

Twins ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang