Dua minggu setelah liburan ku dengannya Dan juga tina, aku belum pernah ketemu dengan mereka lagi.
Aku sedang berada di ruangan ku, sendirian. Lagi-lagi aku memikirkan lelaki itu, ah, apakah aku sudah gila? Atau mungkin aku sedang mengigau.
Aku engga tau apa ini. Yang pasti ada sesuatu yang mengganggu pikiranku. Mungkinkah aku merindukannya?
Aku memukul kepala ku pelan kemudian aku tersenyum kecil. Aku ini sedang apa si? Mungkin karena lagi banyak kerjaan jadi memikirkan hal aneh.
Tok tok tok.
Lalu masuk Sita,
"Ka, ada om Ferdi diluar,"
aku langsung bangun dan menghampiri papaku. Tumben sekali papa mau mampir ke cafe ku."Papah," aku memanggil papa yang sedang duduk di bangku pelanggan yang kosong.
"Hai, anak papah. Lagi ngapain? Sibuk engga?" Katanya setelah aku tepat berada di depannya.
"Aku lagi ngecekin pelanggan yang booking aja, kenapa pah? Tumben papah kesini," kataku.
"Oh gitu, papah bawa oleh-oleh buat om Hendra. Hari ini papah harus buru2 ke kantor, kamu bisa engga kasih ini ke restoran nya Aldi?"
Btw, papah aku itu direktur perusahaan salah satu merek mobil terkenal. Jadi sering banget mundar mandir keluar negeri, kemarin baru pulang dari jepang dan bawa oleh-oleh buat ku dan mama. Aku baru tau kalo papah beli oleh-oleh juga buat om Hendra.
Dan sial nya tadi aku baru bilang kalau aku tidak sibuk.
"Hm, bisa pah," kataku.
"Yaudah ini barangnya. Bilang ke Aldi, om Hendra dapet salam dari papah. Papah berangkat dulu ya," setelah mencium keningku lalu pergi meninggalkan barang itu, barang yang menjadikan alasan untuk aku bertemu dengannya, Aldi.
---
Aku berniat untuk memberikannya setelah cafe ku tutup. Dan sekarang tibalah waktunya.
Ada rasa cemas dihatiku, aku harus seperti apa saat bertemu dengannya. Aku takut ia bersikap dingin terhadapku. Aku takut ia akan berpikir sedang apa aku disini. Aku takut dengan keberadaanku mengganggunya.
Tenanglah karlina, yang harus kamu lakukan saat berada dihadapannya pertama memberi salam, sampaikan maksud kedatanganmu, kasih barang, lalu pulang.
Iya itu saja.
----
Sepanjang perjalanan Aku terus memikirkan kata-kata yang harus aku ucapkan nanti.
Sekarang aku Sudah sampai di restoran.
"Mba, Aldi nya ada disini?"kataku.
"Pak Aldi sedang meeting," kata mba resepsionis.
Aku membulatkan mulutku.
"Kira-kira sampai jam berapa ya?""Mungkin setengah jam lagi tapi bisa jadi lebih."
Aku memutuskan untuk menunggu sebentar. Kalau lebih dari setengah jam, aku pulang.
Setelah menunggu, Aldi tidak datang juga. Akhirnya aku kembali ke kafe.
---
Sudah dua kali aku ke kantornya tetapi Aldi masih sibuk dengan kerjaannya. Mungkin sedang ada masalah atau apapun itu aku tidak tau dan Aku juga tidak tanya dengan resepsionis nya. Karena itu bersifat privasi.Dan kali ketiga aku ke kantornya. Sebenernya bisa saja aku menitipkan oleh-oleh ini kepada resepsionis. Tapi ku pikir seperti tidak sopan.
Aku berniat jika hari ini Aldi masih tidak bisa bertemu aku akan memberikan ke resepsionis dan sampaikan kalau barang ini dari papah.
Aku tersenyum malu kepada mba resepsionis, begitupun juga dia.
"Mba, kalau hari ini ada kan Aldi nya?"kataku, aku dengannya sedikit akrab karena kemarin kami sempat mengobrol.
"Pak Aldi nya ada di ruangannya, mau saya anterin?" Katanya.
"Syukurlah, engga usah, kasih tau aja jalannya," lalu resepsionis itu
YOU ARE READING
ONE THING(END)
Romance"Jika cinta itu aku, buktikanlah. Jangan biarkan aku terjatuh sendiri." - Karlina Seorang wanita berumur 22 tahun, sama seperti perempuan-perempuan lainnya, memiliki hati, perasaan dan juga cinta. Hanya bisa menangis apabila bersedih dan tertawa ap...