Sebelum berangkat liburan, aku ingin memberitahu karyawan-karyawan ku yang berada di Cafe.Semalam aku bilang supaya aku dan Tina bertemu di Cafe saja supaya tidak ribet.
Mobil Tina ditinggal di Cafe dan mobilku akan dipakai untuk pergi nanti.
"Sita, seminggu kedepan aku ingin pergi, jadi urusan Cafe aku serahkan padamu, kalau nanti ada apa-apa telpon aku secepatnya ya," kataku.
setelah aku berbalik badan, Tina datang membuka pintu dengan membawa koper nya berwarna pink muda.
"Hai," katanya dan berlari tergopoh-gopoh kearahku.
"Ya Tuhan Tina, lu bawa apaan aja si sebanyak ini, kita kan cuman mau liburan," kataku dan berjalan kearah nya.
Tina tertawa kecut.
"Yaudah gih lu duduk dulu, gue mau ke mobil bentar," kataku.
Mataku terbelalak saat melihat seseorang yang tiba-tiba muncul.
Tamu tak diundang, kenapa dia kesini.
Aku tak menyuruhnya untuk datang kesini. Aku terdiam kaku.
Kenapa jadi kayak gini si, aku kan mau liburan untuk bersenang-senang, ingin melupakan hal-hal yang membuat kepalaku pusing.
"Aldi, lu nga-," kataku gagap, tidak bisa berkata apa-apa lagi.
Dia tidak lagi memakai kemeja kerjanya yang selalu aku lihat, tetapi ia memakai kaos santai dipadu dengan celana pendek selutut berwarna hitam.
Aldi tampak sangat berbeda sekali,
Jawabannya hanya tersenyum
"Ikut lu liburan,"
What? Tadi dia bilang apa? Liburan? Dari mana dia tau kalau aku mau liburan? Jangan-jangan..
Pasti papa kalau tidak mama yang memberitahu keluarga Aldi dan menyuruhnya untuk ikut liburan bareng aku.
Shit, aku menghembuskan napas kasar. Buru-buru aku mengambil handphone dari celanaku dan mencari-cari kontak 'mama'
Aku pergi keluar meninggalkannya,
Deringan pertama, deringan kedua, dan deringan ketiga..
"Halo?"
"Mah, mama kenapa Ngasih tau Aldi si? Mama pasti maksa Aldi buat dateng kesini kan? Mama kenapa engga kasih tau aku? Pastesan saja mama dengan gampangnya menyetujui aku, " kataku panjang lebar,
"Sayang, Aldi nya juga mau kenapa jadi kamu yang ribet,"
"Tapi mah-" kataku dengan wajah memelas disini.
"Have a nice holiday sayang," kata terakhir mama sebelum menutup telpon.
Aku menghela napas panjang untuk menenangkan hati dan pikiranku.
Aku berbalik dan melihat Aldi sedang berbincang-bincang dengan Tina.
Mereka sudah berkenalan? Tapi ko akrab banget ya? Apa jangan-jangan mereka teman lama?
Aku menghampiri mereka dengan langkah pelan.
Tina melihatku terlebih dahulu,
"Lina, ini Temen gue yang pernah gue ceritain waktu gue masih SMA,"
Siapa? Kayaknya Tina engga per-
Oh, gue inget, Tina dulu pernah cerita banyak tentang cowo ganteng dan itu adalah ALDI?!
Cowo ganteng itu dulu pernah jadi pacar nya Tina. Dan? Omaygat
Masa di waktu liburan gue, gue harus melihat mereka yang bersenang-senang.
YOU ARE READING
ONE THING(END)
Romantizm"Jika cinta itu aku, buktikanlah. Jangan biarkan aku terjatuh sendiri." - Karlina Seorang wanita berumur 22 tahun, sama seperti perempuan-perempuan lainnya, memiliki hati, perasaan dan juga cinta. Hanya bisa menangis apabila bersedih dan tertawa ap...