Ini sudah akhir bulan, di mana enam bulan lalu mereka juga duduk berdampingan di depan pengacara kepercayaan Nate dengan lembar pernikahan kontrak di atas meja. Mischa terlihat segar dan percaya diri dengan kemeja licin Burberry yang dihadiahi salah satu kliennya, celana satin Max Mara, dan sepasang sepatu Giuseppe Zanotti. Ia memandang Colin tegas, pengacara kepercayaan Nate itu tengah tesenyum sambil merapikan dasi bergarisnya, yang mana menurut Mischa, tidak cocok dengan jas biru tua dengan motif kotak-kotak berwarna silver dari Armani. Wol seratus persen, namun tak menunjang penampilannya untuk bisa menjadi seratus persen.
Mischa mencoba untuk memandang meja tempat surat perjanjiannya berada, dengan map hitam tebal yang selalu terlihat penting dan mengancam, serta serta MacBook milik Coline yang memunggungi mata Mischa dan Nate, agar kepalanya tak lagi terusik dengan penampilan Colin.
"Sudah enam bulan, apa kalian ingin menambahkan atau mengurangi isi dari kontrak ini?" Colin menatap Mischa dan Nate bergantian, ia membuka pembicaraan khas-pengacara-mahal dengan suaranya yang sedikit melengking bersemangat.
"Ya." Jawab mereka kompak.
Mischa sudah memikirkan apa-apa saja yang harus dilakukannya dengan surat kontrak itu, semalam ia sudah memutuskan, semuanya sudah bulat. Ia sampai menuliskan semuanya di filofax miliknya dan juga mengetiknya di notes yang berada di iPhone.
"Aku ingin jika klausa pembagian kewajiban dalam memasak ditiadakan, aku tak perlu klausa itu lagi."
"Ku pikir kau—" omongan Colin terputus saat Nate mengangguk setuju.
"Ku pikir hal itu juga semacam lelucon. Makan dan minum dimasukkan dalam kontrak, tak perlu."
"Dan aku ingin setiap akhir pekan di akhir bulan aku bisa pergi semauku, ke luar New York."
Kali ini Nate memandang Mischa dengan pandangan heran. "Maksudmu?" tanyanya.
"Sudah jelas, kan? Aku ingin kebebasanku di akhir pekan dalam setiap akhir bulan. Pergi kemana pun jauh dari kota New York."
"Oh, aku mengerti. Kau memiliki pacar."
"Itu pertanyaan?" Mischa sedikit mengernyit, mencari ekspresi lain dari wajah Nate yang datar-datar saja.
"Statement, aku mengatakan statement."
"Baiklah, kau tak perlu jawaban kalau begitu."
Colin, yang terjebak di antara percakapan tidak menyenangkan, segera memberikan kesan bahwa ia ada di sana, ia terbatuk sebentar, dan sedetik kemudian, percakapan itu selesai dengan Mischa yang menatap Colin tak enak.
Mereka pun sadar jika Colin hanyalah seorang pengacara, bukan psikolog yang sanggup duduk seharian dan mendengarkan beragam keluhan serta perdebatan yang kadang terlihat jelas ada beragam emosi di sana. Namun, siapa bilang jika pengacara tidak dapat melihat emosi lawan bicara atau kliennya sendiri. Colin tahu, ia pun sering mengatakannya pada Nate bahwa apa yang mereka lakukan ini bukan hanya karena ingin melindungi diri sendiri di tengah kehidupan sosial yang mereka jalani. Mereka melindungi sang pasangan, melindungi perasaan mereka dari hal yang tidak diinginkan. Skenario terburuk, mereka jatuh cinta dan membuat kesalahan lain yang tak akan siap mereka terima konsekuensinya.
Jatuh cinta memang bukanlah sebuah kesalahan. Toh, perasaan tidak bisa diajari untuk hinggap di satu objek tertentu, di waktu tertentu, dan dengan metode yang harusnya begini, bukan begitu. Seperti kata Cheat Codes, just be careful, love ain't simple. Namun setidaknya, jatuh cinta bisa disembunyikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eat, Drink, and Be Married (COMPLETE)
Roman d'amourRank #5 in Metropop (24 April 2021) "Sometimes, you don't get what you want. But god gives you other things, a way out better as an exchange." Mischa Woo Mardhiata, wanita karir sukses yang menetap di New York atas tuntutan pekerjaan. Menikah denga...