KEPUTUSAN YANG SULIT
“Aku bilang aku tidak mau kembali ke Korea hanya untuk menjadi pemain sepak bola. Aku bisa kuliah di universitas ku sekarang ini! Universitas biasa bukan akademik olahraga yang tidak aku minati sama sekali!!!”Yoon Wo, berbicara dengan nada suara yang keras dan tegas didepan ayahnya yang duduk berhadapan dengannya dimeja makan.
Yoon Ah kembaran Yoon wo hanya dapat diam saja sejak tadi menjadi penonton plus pendengar kembarannya beradu Argument dengan Ayahnya. Yoona melirik wajah ayahnya yang duduk disampingnya. Wajah ayahnya terlihat sangat tegang rahangnya mengeras. Dia sepertinya menahan marah.
“Kau ini anak lelaki satu-satunya yang appa punya! Jika Yoon Ah lelaki, appa juga akan memaksanya untuk masuk akademik persepakbolaan Korea! Bagaimanapun kita ini warga Negara korea jadi buatlah Negara kita berharga walau sedikit.” Ucap Ayahnya penuh emosi.
Yoon Wo mendengus kesal seolah-olah ucapan ayahnya itu omong kosong. Dia benar-benar tidak tertarik mengabulkan keinginan ayahnya.
Walaupun kata ayahnya ini adalah kesempatan emas dan sangat terhormat sekalipun. Dia tidak tertarik menjadi pemain sepak bola. Dia punya cita-cita sendiri yang ingin ia raih.
Jadi masalah dan perdebatan ini muncul karena dua hari lalu Ayah mereka menerima telepon dari Yonsai sport akademik, sekolah khusus untuk olahragawan yang nantinya akan menjadi pemain di Tim nasional Korea selatan.
Mereka akan dididik dengan pembelajaran khusus seperti sebuah masa karangtina. Disekolah itu hanya untuk lelaki, karena mereka memfokuskan olahraga seperti sepak bola, Basket, Voli, dan bulu tangkis.
Si penelpon yang tak lain adalah presiden sekolah tersebut, memberikan sebuah Beasiswa kepada anak lelaki yang dimiliki Im Ji Yoon (Ayah Yoon Ah dan Yoon Wo) beasiswa seratus persen gratis biaya pendidikan selama dua tahun. Karena Ayah mereka dulunya adalah pelatih sepak bola National Korea selatan selama sepuluh tahun mengabdi. Dan akhirnya setelah pensiun dia dan keluarganya pergi ke Jerman dan membuka toko perlengkapan olahraga disana. Tapi sakarang mereka hanya tinggal bertiga karena tiga tahun lalu Ibu mereka meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas.
Karena Yoon Wo dan Yoon Ah anak kembar, tapi Hanya Yoon Wo putra yang ia miliki, maka beliau ingin sekali anaknya masuk dan menjadi pemain sepak bola tim nasional Korea selatan. Ini adalah kesempatan baik dan sangat terhormat. Dia ingin namanya selalu dikenang, walau lewat prantara, yaitu Yoon Wo.
Tapi sayang Yoon Wo memang tidak tertarik dengan dunia olahraga apapun. Beda dengan Yoon Ah yang pandai belari dan berenang. Seperti ibunya yang seorang mantan Atlet renang tahun delapan puluhan.
Tapi Yoon Wo malah lebih tertarik dengan dunia hippop, dia pandai ngedance popping and blocking dance. Dan dia juga sudah menjadi angguta club dance di Jerman ini, maka dia jelas tidak rela dan tidak terima jika cita-citanya yang ingin menjadi penari terkenal dengan bayaran tinggi harus pupus dan berubah menjadi pemain sepak bola yang memperebutkan satu bola ditengah lapangan luar dengan banyak pemain dan membawa bola masuk kedalam gawang. Itu permainan yang sangat konyol baginya. Dia benar-benar kecewa dengan keinginan ayahnya.
“Pokoknya seminggu lagi kau tetap harus sekolah disana! Dan menerima pelatihan disana! Jangan memalukan nama ayahmu sebagai mantan pelatih sepak bola nasional korea selatan!” ucap Ayahnya dengan tegas dia tetap tidak mau kalah dari anaknya yang sama keras kepalanya.
Yoon Wo jadi semakin kesal. Dia menggebrak meja makan membuat piring dan gelas yang ada dimeja makan berdering dan bergoyang.
“Aku ingin jadi Dancer!!” teriak Yoon Wo. Dan pergi begitu saja meninggalkan meja makan. Dia tidak mengabiskan makan malamnya. Dia sudah tidak nafsu sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE HIGH KICK ( Sudah Tamat )
FanfictionSebuah Cinta yang tumbuh di sekolah sport khusus lelaki, dengan setting lokasi di Korea selatan, dengan pemain-pamain tampan, ehh, dan juga cantik. sebuah kisah dan yang dikemas lucu, deg-degan, manis, sedih dan romantis. seperti satu bola yang dire...