17

503 87 12
                                    

Sebuah Pengakuan

Di lain sisi saat tadi Yoona berjalan bersama Changmin menuju tenda yang sedang dibangun oleh Minho Jonghyun dan Kyuhyun. Tiba-tiba Yoona menolehkan kepalanya lagi kebelakang.

Ada perasaan yang menganjal dihatinya. Yang membuatnya harus menoleh kebelakang dan memastikan sesuatu dibelakang. Tapi begitu ia menoleh ke belakang Yoona melihat Siwon yang sedang berbicara dengan Hyoyeon yang terlihat begitu akrab dan seperti sedang membicarakan sesuatu yang sangat pribadi sampai bisik-bisik dan jarak diri mereka dekat sekali. Yoona memutar lagi kepalanya. Wajahnya terlihat murung. Dia terlihat begitu kecewa dengan apa yang ia lihat baru saja.

~**~

Yoona berjalan sendiri sambil membawa dua ember kecil ditangan kanan-kirinya. Ia hampir saja melempar ember itu karena saking terkejutnya mendapati Hyoyeon sudah berdiri dihadapannya. Yoona menghembuskan napas legah.

“Eonni.. kau mengagetkanku!” keluh Yoona.

Hyoyeon terkikik. “Maaf… heh, kau mau kemana?” tanya Hyoyeon sambil menatap ember yang dibawa Yoona.

“Ingin mengambil air di aliran air gunung.” Jawab Yoona.

“Wah.. aku ikut ya?” tanya Hyoyeon lagi.

“Boleh..”

Hyoyeon tersenyum senang. Lalu ia mengambil satu ember dari tangan Yoona. “Biar adil.. hehe.”

Yoona hanya membalasnya dengan senyuman.

Mereka jalan bersama menelusuri jalanan pegunungan yang masih berbentuk tanah dengan bebatuan alam. Sesuai petunjuk yang diberikan jarak tenda dengan sumber mata air cukup memakan waktu lima belas menit perjalanan. Ditengah perjalanan Yoona nampak gelisah dan berkali-kali mencuri pandang pada Hyoyeon. Sepertinya ia ingin membicarakan sesuatu tapi dia selalu mengurungkan niatnya sehingga Yoona nampak terlihat resah dan canggung.

Hyoyeon menyadari hal itu. dia sudah merasa kalau Yoona sudah berkali-kali menatap wajahnya sambil mulutnya terbuka tutup. “Apa? Kenapa kau terus menatapku seperti itu? ada yang mau kau tanyakan?” tanya Hyoyeon tanpa basa-basi.

Yoona terlihat ragu tapi ia segera menggelengkan kepalanya.

“Ah… aku akan menjawab semua pertanyaanmu sekarang. Jadi jangan ragu-ragu. Disini Cuma ada kita berdua kan?” pancing Hyoyeon.

Yoona menunduk menatap kakinya dan kaki Hyoyeon yang terus melangkah. “Eonni..menurut eonni Guru Choi itu orangnya seperti apa?”

Hyoyeon nampak sedikit terkejut mendengar Yoona akhirnya menanyakan tentang Siwon kepadanya. Hyoyeon langsung tersenyum penuh arti. “Hemm.. Guru Choi ya?” Hyoyeon pura-pura memikirkan kata-kata yang akan ia ucapkan. “Guru Choi menurutku dia sangat baik, rajin, bertanggung jawab, tegas, pintar, dan…” lalu Hyoyeon mendekatkan mulutnya ke telinga Yoona.dan berbisik “Sangat tampan, tubuhnya juga bagus, iya kan?”

Yoona tersenyum kaku. “Eonni sudah kenal lama Guru Choi ya? Sampai Eonni tahu betul seperti apa guru choi?”

“tidak juga.. aku baru kenal dengannya selama empat tahun ini.”

Yoona memanggutkan kepalanya. “Apakah Eonni menyukai Guru Choi? Atau guru choi menyukai Eonni?”

Mata Hyoyeon langsung terbelalak sambil menatap Yoona dengan tidak percaya. “Darimana kau bisa mengatakan hal seperti itu?”

“Tidak.. aku hanya sering melihat kalian bersama, berbicara bersama dengan dekat dan terlihat serasi. Nampaknya Guru choi juga tidak pernah berteriak jika berbicara denganmu ya eonni?”

LOVE HIGH KICK ( Sudah Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang