Tujuh - Love is not over

6.3K 644 29
                                    

Ting ting ting

Suara perpaduan antara sendok dan juga piring terdengar sangat nyaring. Aku melewatkan sarapan karena bangun terlambat dan sekarang aku seperti orang rakus yang makan dengan lahapnya di kantin.

Sendirian.

Banyak namja disini, ah biarkanlah.

Semalam aku sama sekali tak bisa tidur. Sama sekali.

Mataku hitam, badanku sakit, hatiku bimbang, Hanni tak masuk kelas hari ini. Sudah cukup penderitaanku.

Alasanku hanya satu.

Aku benar-benar memikirkan jawaban apa yang harus ku berikan pada Min Yoongi.

Apa aku mencintainya?

Kami memang sudah cukup mengenal, tapi---

Aishh aku benar-benar bingung dengan perasaanku sendiri.

Sebenarnya mungkin saja aku masih menyukai, ah anni masih menyayangi emm masih ah sudahlah itu tidak penting lagi.

Aku berharap tak bertemu dengan Yoongi oppa hari ini.

Aku sama sekali belum siap memberikan jawaban apapun. Ah sial!

Mataku menangkap dua orang tengah berjalan ke arah meja pemesanan. Keduanya tengah berdiri memesan sesuatu. Ah ternyata sang yeoja hanya memesan minuman kemudian melambaikan tangan pada namja itu dan pergi dari sana.

Yeoja dan namja itu adalah Taehyung bersama Irene.

Selera makanku tiba-tiba hilang entah kemana. Apa yang telah aku perbuat?

Tak seharusnya aku begini, aku menghela nafas kasar dan meletakkan sendok itu di atas piring.

"Dor!"

"Mati! Mati! Mati! Astaga!"

Segera kututup mulutku rapat-rapat. Sialan! Taehyung sengaja mengagetkanku. Lihatlah, dia sekarang tengah tertawa dengan bahagianya mendengarkan latahanku barusan.

Sepertinya sudah lama aku tak melihatnya tertawa seperti ini. Ah andwe! Ku gelengkan kepala dengan cepat.

"Kau lucu sayang."

Sayang? Dia bilang sayang? Jantungku. Oh tidak!

Aku hanya mengerucutkan bibir sembari menunduk ketika dia mengambil tempat di sebelahku dan duduk disana.

Bug bug

"Yak! Dasar menyebalkan! Hampir saja aku terkena serangan jantung! Rasakan!"

Bug bug

Aku terus saja memukul dadanya, lengannya, juga punggunggnya sampai puas. "Akh! Ampun!" teriaknya tak ku indahkan.

Aku terus memukulnya dan berhenti ketika tanganku ia genggam kuat menggunakan tangannya. "Gomawo," ucapnya dengan mata berbinar.

"Untuk?" tanyaku bingung.

"Mengobati rasa rinduku selama ini. Inilah Jung Seola yang aku kenal."

Cup

Astaga! Tanpa ku sadari ia menarik tanganku dan mencium punggung tanganku secara tiba-tiba.

Segera ku tarik tanganku dari sana namun nihil, ia menggenggamnya lebih erat. Bahkan ia menautkan jari tangan kananku dengan jari tangan kirinya. "Temani aku makan," ucapnya dengan memasukkan ramyeon ke dalam mulutnya.

Aku hanya mendengus kesal. Bagaimana jika orang lain berfikir kami berpacaran?

Tapi aku tak memikirkan hal tersebut, karena hal itu sungguh tak penting bagiku. Tapi bagaimana jika Irene atau anak Bangtan melihat kami yang berpegangan tangan?

My (S) Ex Boyfriend - Kth ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang