Virtual Reality: How To Survive From Zombie

Catatan Prof, Dr. Fuad

Jakarta-Indonesia, 29 Desember 2060

Kemajuan teknologi merupakan salah satu dari tanda kiamat. Mengapa bisa dikatakan seperti itu? Manusia sudah di bodohi oleh teknologi, mereka mengandalkan teknologi masuk dalam kehidupan mereka. Dear diary bukan lagi yang paling utama untuk menuliskan rahasia kisah hidupnya, tapi terbaca secara umum di media sosial. Kereta kuda bukan lagi kendaraan secara umum di gunakan, tapi sekarang kendaraan beroda empat yang bebas berjalan di jalanan beraspal bahkan hingga dapat terbang melewati di atas kepala kita. Kemiskinan dan penggangguran semakin meningkat kenapa? Manusia sudah di gantikan oleh benda yang terlihat layaknya manusia. Lalu apakah yang hingga sekarang sama sekali tidak berubah? Ketamakan sifat manusia yang sampai sekarang masih ada.

Aku mengakui itu, dan bahkan kini aku alami sendiri. Ciptaanku telah meninggalkan seorang yang selama ini aku cintai dan selalu berada di sampingku, orang lain yang tidak menyetujui akan ciptaanku menembak meleset kearah ulu hati istriku yang seharusnya akulah targetnya. Penembak itu mati bunuh diri dengan menembaki kepalanya sendiri.

Aku tidak bisa hidup tanpa istriku, dialah pencipta sesungguhnya teknologi dari ciptaanku. Apa yang harus aku lakukan? Kacau, semuanya terbengkalai. Hidupku semu tanpa dirinya, hingga sesuatu hal yang bodoh yang mungkin aku sesali aku lakukan pada istriku. Dr Frankenstein menciptakan manusia yang sudah meninggal dapat dia hidupkan kembali, kenapa aku tidak melakukannya? Bertahanlah istriku aku akan menghidupkanmu kembali.

Aku menulis ini hanya untuk mengingatkan ketamakan dan tipu daya dunia maya merupakan sesuatu hal yang tidak dapat bekerja sama dengan manusia.

Sebuah temuan yang telah aku ciptakan aku namai VR (Virtual Reality) permainan yang tanpa menggunakan wifi dapat berfungsi secara nyata dengan memakai lensa optik seperti menggunakan kacamata.

Ketahuilah apabila penggunaan ciptaanku berada di tangan yang salah. Sedini mungkin berhenti dan menolak untuk memainkannya, karena ciptaanku yang menakjubkan ini merupakan ciptaan kegagalan terbesarku.

Jason Fuad