Di minggu terakhir pelatihan ini Noah menginginkan lebih banyak informasi mengenai permainan VR. Noah duduk bersebelahan di satu meja yang sama dengan Amanda. Amanda melirik heran pada Noah yang selalu duduk bersamanya di satu meja makan yang sama membuat para players yang lainnya melihat mereka berdua terheran-heran.
"Kenapa kau duduk di sini?" tanya Amanda.
"Aku ingin tahu apa yang kau ketahui," jawab Noah menatap Amanda penuh tekad yang kuat untuk mendapatkan informasi dari Amanda yang serba tahu. Noah menyantap sarapannya dengan lahap dan di sela mereka berdua menikmati sarapannya Paul ikut bergabung.
"Noah, kenapa kau di sini?" bisik Paul bertanya pada Noah. Paul duduk di depan Noah dan Amanda yang mendengar pertanyaan dari Paul pada Noah, sedikit menyinggung Amanda. Noah melirik Amanda lalu melirik kembali pada Paul.
"Aku ingin di sini saja, lalu kenapa kau ke sini juga?" Noah menanyakan balik pada Paul.
"A-aku, ehm.." Paul menjawab dengan kebingungan.
"Jika kalian masih ingin hidup bergabunglah di meja ini," kata Amanda memotong jawaban Paul. Noah membulatkan mulutnya karena terkejut dengan perkataan Amanda, sedangkan Paul membulatkan matanya yang semakin membesar.
"Apa maksudmu?" tanya Paul.
Amanda sedikit memajukan kepalanya dan diikuti oleh Paul dan Noah.
"Permainan ini ilegal," katanya dengan sedikit berbisik yang kemudian menarik kepalanya mundur.
Noah dan Paul saling pandang tidak mengertk dengan perkataan Amanda.
"Bagaimana bisa kau mengatakan itu?" tanya Paul lagi.
"Hadiah yang di berikan sangat besar seharusnya ada media yang meliput kita semua, dan ponsel kita disita kenapa? Apa kalian tidak merasa ada yang aneh?"
"Aku yang pertama datang kemari dan aku mempertanyakan hal itu pada doktor Lucy," ujar Paul.
"Apa jawabannya?" tanya Noah penasaran.
"Hanya seorang pemenang yang akan di wawancarai dalam media masa di publik di masyarakat seluruh negara akan mengetahuinya, bukankah sudah jelas permainan ini terkenal sejak dulu, ya, kan?" Paul melirik pada Noah dan Amanda.
"Aku sama sekali tidak tahu tentang permainan ini," kata Noah dengan menggelengkan kepalanya.
"Memang ada yang tidak tahu dan yang tidak tahu itu adalah incarannya." Amanda bangun dan menyelesaikan sarapannya ketika dia sudah selesai berkata seperti itu di depan Noah dan Paul yang masih tidak mengerti dengan perkataan Amanda.
"Kenapa kau selalu bersamanya? Dia itu aneh," sahut Paul mengernyitkan dahinya.
"Aku akan cari tahu sendiri."
"Apa? Wah, kau juga ikut aneh seperti dia Noah."
"Kau mau membantuku, Paul?"
Paul menarik satu alisnya keatas menimbang-nimbang pertanyaan Noah apakah akan berdampak baik untuk semuanya atau hanya akan menjadi masalah saja.
"Paul?"
"Ok-ok, karena kau yang meminta bukan dari wanita aneh itu, aku akan membantumu."
¤¤¤
Para players kembali berkumpul di ruangan auditorium mereka semua berbaris dan para angel berbaris jauh di depan mereka. Doktor Lucy muncul dari layar hologram berwarna biru, penampilannya masih ssama seperti sebelumnya memakai pakaian berwarna merah dengan warna bibir yang senada dengan pakaiannya, rambutnya yang rapi di sanggul dengan sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Virtual Reality: How To Survive From Zombie
Science FictionBUKU #1 PERTAMA DARI VIRTUAL REALITY THE SERIES. [Update setiap hari Minggu] Sepuluh anak remaja gamers di berbagai negara terpilih. Mereka berkumpul di Indonesia untuk memenangkan permainan dari teknologi ciptaan Prof, Dr. Fuad, yaitu VR (Virtual...