LEVEL 8 : Target Kedelapan

1.3K 167 5
                                    

Phuket, Thailand, 28 Januari 2330

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Phuket, Thailand, 28 Januari 2330

Seorang perempuan duduk di kelas sendirian. Dia termenung terdiam, teringat kejadian kemarin yang membuatnya bersedih selama seharian.

"Kita akhiri hubungan kita sampai sini," kata anak laki-laki berpakaian seragam sekolah kepada anak perempuan di depannya di tempat lorong-lorong sekolah yang sepi.

"Kenapa, V? Aku tidak mau!" tolaknya.

"Kanya, kau pasti tahu alasannya kenapa." Virote melangkah pergi tapi Kanya menahan tangannya.

Kanya menangis dengan tersedu-sedu, "Maafkan aku, aku sungguh mencintaimu, yang kau lihat kemarin adalah salah paham, kakakmu memintaku untuk memintanya mengantar ke apotik dan kebetulan aku tahu obatnya."

Virote menangkis tangannya yang dipegangi oleh Kanya, "Aku tidak meminta alasanmu..."

Kanya memotong perkataan Virote, "Kakakmu sakit, dia menyembunyikan penyakitnya dari ayahmu karena dia tahu ayahmu akan memilih dia untuk memegang sahamnya jika ayahnya tahu kakakmu punya penyakit dia akan memilihmu, V."

Virote nampak semakin kesal. "V, aku harap kau jangan marah, aku sebenarnya ingin memberitahumu di saat waktu yang tepat," sambung Kanya.

"Kau pikir itu baik menyembunyikannya dariku?" tanya kesal Virote.

"Ya, V, aku tahu. Kakakmu juga bilang kau belum terlatih untuk memegang saham," jawab Kanya.

"Argh!" Virote kesal dia menendang tong sampah yang dilihatnya.

"V, kakakmu baik melakukannya karena untuk sementara waktu ini saham ayahmu sedang tidak stabil jadi kakakmu yang akan menanganinya agar nanti di serahkan padamu semua teratasi tanpa ada masalah," jelas Kanya.

"Jadi sekarang kau memilih kakakku kan? Aku tahu apa yang kau inginkan, setelah kau mendapatkan kakakku lalu kau akan melepasnya dan kemudian kembali padaku!"

"Tidak, V! Kau salah paham, aku hanya mencintaimu seorang!"

"Jangan pernah temui aku lagi!" Virote pergi meninggalkan Kanya sendirian dengan tangisannya yang tidak berhenti-henti.

Kejadian dua hari sebelumnya pun terlintas.

Kanya berjalan sendiri sambil memainkan game online di ponselnya, dia memainkan Archery Master 5D adalah sebuah game olahraga panah memanah dengan kualitas grafis 5D yang bagus. Dalam game ini akan diuji seberapa hebat skill memanah. Banyak busur dan anak panah yang bisa kalian gunakan yang tentu saja memiliki kualitas yang berbeda - beda. Kanya sedang melawan negara Indonesia, di ronde kedua dia pun kalah dan memandangi sekeliling jalanan, saat itu juga pandangannya terhenti pada sesosok pria yang dia kenali.

"Kak Phunen?" sapa Kanya melihat Phunen berdiri di depan apotik.

"Sawadi kab, Kanya," salam Phunen.

Virtual Reality: How To Survive From ZombieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang