LEVEL 3 : Target Ketiga

2.4K 269 38
                                    

Yogyakarta, Indonesia, 12 Januari 2330

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yogyakarta, Indonesia, 12 Januari 2330

Semua keluarga menyanyi diiringi dengan musik, terlihat dari jauh seorang pengantin pria yang menunggangi kuda berjoget-joget gembira bersama dengan iringan keluarganya berjalan memasuki halaman depan yang cukup luas di depan rumah yang bercat putih.

Lalu seorang ibu dari pengantin wanita keluar dari rumah untuk menyambut pengantin pria dengan ritual yang disebut Varah Satkaarah. Ibu pengantin wanita itu menerima pengantin pria dengan menerapkan tilak (bubuk kumkum merah dan beras) di dahi pengantin pria yang menandakan keberuntungan pemberkatan.

Setelah Ibu pengantin wanita mendampinginya masuk ke altar dalam, pengantin pria lalu berdoa pada dewa Ganesha. Selanjutnya ada ritual Kanya Aagaman yaitu ritual mempertemukan pengantian wanita dengan pengantin pria. Pengantin wanita akan didampingi paman dan bibinya.

Kemudian ada ritual Jai Mala yaitu ritual ketika pengantin saling bertukar kalung bunga, dan dilanjutkan dengan ritual Hasta Melap dimana ayah dari pengantin wanita menyiram air suci di tangan pengantin. Dan ada ritual Vivah Havan, agni atau api dihidupkan. Pengantin mengelilingi api suci (Madhuparka) tersebut sebanyak tujuh kali sambil mengucap janji setia.

Tahap terakhir dari prosesi pernikahan yang begitu panjang yaitu Kanyadaan.
Kanyadaan adalah ritual pernikahan adat India yang terakhir, ritual ini merupakan penyerahan pengantin wanita kepada pengantin pria oleh keluarganya. Pengantin wanita akan tinggal di rumah pengantin pria sebagai menantu mereka.

Tradisi yang terakhir itu membuat suasana dalam rumah yang menyaksikan tradisi Kanyaadan banjir air mata. Tapi tidak bagi anak laki-laki yang berumur 18 tahun diam-diam berjalan menuju spot surganya makanan. Tanpa ada rasa malu dia memakan manisan ladoo (ladu) di saat tradisi sedang berlangsung.

Satu atau tiga suapan ia masukkan dalam mulut hingga suapan kelima, ia tertangkap basah oleh seorang anak pemuda laki-laki sekitar umur 20 tahun. Laki-laki itu menangkap tangan anak laki-laki yang berusaha memakan ladoo lagi.

"Tertangkap basah kau," katanya tersenyum menyeringai.

Sanjay yang terpergok oleh Ikmal kakak keduanya terperanjat kaget.

"Aku-tidak, aku hanya mengambil satu, ka," kata Sanjay gelagapan sekaligus berbohong dengan memberikan tatapan melasnya.

"Aku tidak percaya," selanya tidak peduli dengan alasan yang diberikan oleh Sanjay.

"Baiklah, kau boleh pergi sana bermain game online di kamarku, di sini biar aku yang menjaga." Sanjay menyerah.

"Benar nih?" ejek Ikmal.

"Ya! Pergilah jangan sampai keputusanku berubah!" bentak Sanjay pelan agar tidak ketahuan oleh ayah dan mamanya.

"Kau memang adik yang baik." Ikmal mencubit kedua pipi Sanjay keras-keras hingga membuat pipi Sanjay memerah, "Terima kasih." Ikmal langsung pergi keatas menuju kamar Sanjay. Sanjay hanya bisa pasrah, tidak seharusnya ia merelakan kakaknya yang kena hukuman oleh Ayahnya untuk tidak bermain game online selama seminggu tapi Sanjay telah berikan begitu saja pada kakaknya, kalau sampai ketahuan Ayah, Sanjay pun juga akan dapat hukuman tidak ada wifi, gadget, bahkan laptop dan komputer hologramnya yang berisi game online semua akan di sita oleh ayahnya entah di simpan dimana mereka tidak akan dapat menemukannya.

Virtual Reality: How To Survive From ZombieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang