"Berikan!"
"Tidak V, senjata itu punyaku! Aku yang menemukannya duluan." Sanjay berusaha untuk mengambil senjata dari tangan V.
"Aku pemimpinnya di sini jadi berikan senjata itu!" bentak V pada Sanjay yang terkapar di tanah.
Noah dari jauh mendengar perseteruan itu, dia kemudian berjalan menghampiri Sanjay dan V yang sedang memperebutkan senjata.
"Hentikan!" teriak Noah melerai pertengkaran.
"Noah, tolong aku V mengambil senjata yang aku lihat lebih dulu," kata Sanjay meminta bantuan pada Noah.
"Aku yang lebih dulu mendapatkannya!" ujar V menyangkalnya.
"Tidak! Aku yang lebih dulu melihatnya, kau yang ingin menukar senjatamu denganku, aku tidak mau!" Sanjay tetap bersikeras bahwa dia yang menemukan senjata itu lebih dulu. Noah meragu, siapakah yang benar diantara mereka berdua?
"Senjata ini milikku!" Sanjay kembali menarik senjata yang digenggam V dengan sekuat tenaganya.
"Tidak, ini milikku!" kata V yang juga keras kepala mempertahankan senjata itu.
"Sanjay, tenanglah, lalu apa yang kau pegang sekarang?" Noah bertanya untuk menenangkan Sanjay.
Sanjay memegangi pisau di tangan kanannya, "Tapi ini bukan senjataku." Dia memperlihatkan pisau itu pada Noah.
"Kau sudah memegangnya jadi itulah senjatamu." V merasa bangga telah mendapatkan senjata yang berukuran cukup besar, namun masih kalah dengan senjata milik Junior. Nama senjata yang di pegang V adalah senjata Bear Gun yang mengeluarkan peluru dengan kelebihannya memiliki teropong untuk mengenai sasaran yang akan di tembak.
"Tidak, kau merebut senjataku, kembalikan senjataku!" Sanjay tidak pantang menyerah dia mencoba merebutnya dari V.
"Sanjay, sudahlah!" Noah melarang Sanjay untuk bertindak secara gegabah.
"Noah, kau tidak percaya padaku?" Sanjay menatap Noah dengan penuh keheranan.
"Aku percaya padamu, hanya saja senjatanya sudah dipegang olehnya sekarang."
"Sebaiknya kau pergi jika tidak bisa membantuku." Sanjay mendorong Noah hingga terjatuh dan dia langsung menyerang V. Dengan sigapnya V cepat-cepat mengarahkan senjata yang dipegangnya kearah Sanjay, Noah melihatnya dia langsung bangun dan menarik Sanjay terhindar dari tembakan yanh ditembaki oleh V padanya.
Dor dor dor dor!
Suara itu terdengar sangat keras dan tembakan pelurunya yang bertubi-tubi menghancurkan rumah reyot hingga hancur lebur terbakar oleh lahapan api yang berasal dari peluru tembakan senjata Bear Gun. V langsung berlari pergi membawa senjata itu. Sanjay nampak kesal, dia menyingkir dari dekapan Noah yang menolongnya. Sanjay bangun dan pergi meninggalkan Noah dengan pandangan kekecewaan.
"Noah!" panggil Paul yang berlari tiba menghampiri Noah. "Suara apa tadi?"
"Kau mendapatkan senjatamu?" Noah mengabaikan pertanyaan Paul.
"Ya, ini." Paul memberikan senjata yang cukup besar diberikan pada Noah.
"Lalu kau?"
Paul memperlihatkan senjatanya sendiri yang dia temukan, benda berwarna merah dan berbentuk kecil yang dapat mengeluarkan suara nyaring.
"Aku mendapatkan peluit."
"Tukar."
"Apa? Kau mau menukarnya?"
"Ya, aku tidak pandai menggunakan senjata."
"Ayolah Noah jangan menjadi pahlawan kesiangan, bagaimana bisa kau menggunakan peluit ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Virtual Reality: How To Survive From Zombie
Science FictionBUKU #1 PERTAMA DARI VIRTUAL REALITY THE SERIES. [Update setiap hari Minggu] Sepuluh anak remaja gamers di berbagai negara terpilih. Mereka berkumpul di Indonesia untuk memenangkan permainan dari teknologi ciptaan Prof, Dr. Fuad, yaitu VR (Virtual...