Bagian 13 - Save Axel

128 7 0
                                    

"Bulan yang sempurna."

Amatis berdiri di dekat jendela tempat biasa Ia melampiaskan kesedihannya. Malam ini adalah malam dimana semuanya akan berubah. Di malam ini juga Ia akan menjadi wanita paling bahagia. Malam ini Amatis akan mendapatkan kekasihnya kembali, yakni Stephen. Malam ini pula Amatis akan melakukan ritual kebangkitan Sebastian Morgenstern. Ia sangat tak sabar untuk bertemu dengan Rosie dan kawan-kawannya. Itu hanya harapannya saja.

Ekspresi wajahnya mulai berubah, yang awalnya ceria kini menjadi bagaikan setan. Matanya pun terbuka dengan lebar ketika melihat bulan itu kini hampir tertutup kabut. Jantungnya berdebar dengan sangat kencang. Itu bukan tanda yang baik. Jika bulan itu tertutup dengan sempurna, maka ritualnya akan gagal. Ia harus mendapatkan Rosie dengan segera sebelum hal itu terjadi. Ia pun berbalik badan dan menyuruh iblis-iblisnya untuk mencari Rosie beserta ketiga kawannya. "Cari mereka sekarang!"

Dengan cepat iblis dengan gigi-gigi tajam itu pun melesat pergi. Mereka pun tahu dimana mereka harus menemukan Rosie karena mereka lah yang menuntunnya ke lorong bawah tanah.

Tak lama kemudian, iblis lainnya datang. Kali ini iblis itu membawa seseorang. Tepat, dia adalah orang yang disiksa oleh iblis sore tadi. Benar apa kata Diana, mereka membawa orang itu ke institut. Amatis pun berjalan mendekati orang yang tergeletak lemas itu untuk melihat wajahnya. Ternyata itu adalah Lucas. Rupanya Amatis telah mengetahui keberadaan Lucas. Ia pun memerintahkan iblis-iblisnya untuk menangkap Allan. Entah apa maksud dan tujuan Amatis melakukan hal itu. Lagipula Ia sudah tahu dimana Rosie berada sekarang. Ia tak perlu penjelasan dari Lucas mengenai Rosie lagi. Sesungguhnya, Amatis hanya ingin menambah sandera. Axel tak cukup dijadikannya sandera. Rosie tak akan membantah jika melihat kedua temannya disakiti. Rosie pasti akan melakukan apapun untuk menyelamatkan kedua temannya.

"Rupanya kita adalah saudara jauh, Bukhovic junior." Ucap Amatis sambil mengusap wajah Allan yang berdarah itu dengan jari-jarinya. "Sejak kapan kau ada disana? Apakah Marie yang membuatnya tak terlihat? Apakah kau merindukan ayahmu? Kau akan segera bertemu dengannya di neraka nanti."

"Semuanya akan berubah ketika putra Valentine telah kembali. Aku tak bisa mengatakan seberapa aku meridukannya, sama seperti aku merindukan Stephen." Lanjutnya.

Amatis pun duduk di sebuah kursi kayu dekat portal. Di sebelah kirinya terdapat sebuah meja kecil, dimana tepat di atasnya terdapat sebuah album foto. Ia pun membuka album itu untuk melihat foto-foto yang terpasang dalammya. Album foto tersebut berisi semua kenangannya bersama Stephen. Seperti saat mereka baru bertemu, saat mereka berpacaran, saat mereka menikah dan mengucapkan janji suci di altar gereja di Idris, bahkan sampai saat mereka membangun rumah tangga. Semuanya ada di dalam album tersebut. Album ini lah yang selalu berhasil membuatnya menangis.

Di halaman-halaman akhir album, terdapat foto keluarga. Ia melihat gambar Lucian yang sedang berada di kelompok pemberontakan The Circle. Ia masih ingat saat itu The Circle baru saja muncul. Dan oleh The Circle juga Stephen tewas. Kemudian pada halaman terakhir, Ia melihat foto yang menggambarkan dirinya sendiri bersama Jocelyn Fairchild. Di dalam foto itu juga terlihat Lucian Graymark, Alec dan Isabelle Lightwood, Jace Wayland, dan Clary Fray.

Tepat saat itu juga, matanya langsung melotot melihat wajah Clary Fray, terlebih ketika Ia melihat Jace Herondale. Tiba-tiba saja emosinya langsung memuncak. Ia pun menoleh ke arah jendela dan melihat awan hitam itu sudah menutupi hampir setengah bulan purnama itu. Apa yang ditakutkannya mungkin saja terjadi. Sampai saat ini bahkan Rosie belum menemuinya. Kemana sebenarnya dia? Ia pun segera beranjak dari kursi tersebut dan mencari para penjaganya.

"Bawa gadis itu kepadaku! SEKARANG!!" Teriak Amatis penuh amarah.

Di sisi lain, Rosie masih bersembunyi di balik dinding ruangan tempatnya berkumpul bersama Jace. Keduanya memegang seraph blade dan beberapa pisau kecil yang ditaruh di saku dan sepatu mereka. Ini semua mereka lakukan untuk berjaga-jaga jika saja iblis itu datang. Walaupun gerbang besi itu telah dipasangi rune agar tidak bisa terbuka dan menghalang iblis yang akan masuk. Tetapi tetap saja Rosie dan Jace harus berjaga-jaga.

The Lost Institute [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang