Bagian 6 - You're the Choosen

175 10 0
                                    

Pria bernama Davian itu mengajak Jace dan yang lainnya ke ruang tengah. Ruangan itu tampak sangat berantakan, debu berwarna putih akibat ternit yang jatuh memenuhi ruangan tersebut. Ia pun duduk di sofa yang tersedia, walaupun keadaannya tidak terlalu memungkinkan untuk duduk. Tak lupa, Ia juga mempersilahkan keempat anak kota tersebut untuk mengistirahatkan kaki mereka.

Jace pun menyingkirkan beberapa runtuhan yang menutupi sofa agar Ia bisa duduk. Sesekali Ia menatap Davian dengan tajam. Sejujurnya Ia masih ragu dengan pria itu, bagaimana tidak? Kedatangannya yang tiba-tiba dan penampilannya yang menyeramkan itu membuat Jace sulit untuk percaya bahwa orang ini memang berniat membantu. Malah yang ada dipikirannya, Davian ini akan membuat mereka semakin kesulitan.

"Oke, jadi kapan kau akan bercerita?" Nat sepertinya sudah tak sabar. Apalagi karena pertengkaran yang terjadi antara Ia dan Jace tadi masih membekas di dalam dirinya. Otomatis Ia masih emosional.

Davian pun menoleh ke arah Nat dan memperlihatkan gigi taringnya yang tajam, mungkin Ia sengaja memuat Nat ketakutan karena sejak tadi Nat terus menggerutu. Kemudian Ia pun berkata, "Aku akan menceritakannya."

"Tempat ini sebenarnya tidak berada di dimensi kalian. Kalian telah terjatuh ke lubang yang seharusnya tidak ada manusia yang masuk." Davian memulai ceritanya. Tetapi sayangnya yang Ia berikan justru bagaikan teka teki yang membuat keempat anak kota itu bingung.

"Ini bukan semacam Wonderland seperti di film itu kan? Kau bilang kami telah terjatuh ke sebuah lubang, lubang apa yang kau maksud?" Tanya Diana antusias.

"Tak bisakah kau mengatakan dengan kalimat yang jelas, maksudku, aku benci teka teki." Tambah Jace. Tak disangka sekarang Ia sudah memegang sebilah kayu besar untuk berjaga-jaga kalau saja si Davian itu mulai macam-macam dengannya dan teman-temannya.

"Sebenarnya tempat ini bukanlah sebuah desa. Like I said, it is not in your dimension. Ini adalah bagian dunia yang lain, suatu tempat yang tak bisa dilihat oleh manusia.

Tempat ini disebut sebagai Seattle Institute. Di tempat inilah para pemburu bayangan berkumpul dan hidup layaknya manusia, juga merupakan tempat berlatihnya mereka yang baru saja delapan belas tahun alias pemburu bayangan baru.

Institut ini tersebar di seluruh dunia, dan tentu saja mereka yang berasal dari manusia atau mundane tidak bisa melihat keberadaannya. Nama Aerest yang dipasang di gerbang institut sebenarnya tak berarti apa-apa. Papan tersebut sengaja dipasang untuk menghilangkan suasana institut yang sebenarnya.

Pada awalnya semua berjalan membaik setelah kematian si pemburu bayangan yang ambisius, yaitu Valentine Morgenstern. Para pemburu bayangan hidup dengan tenang sambil mengerjakan kewajibannya yaitu melindungi dunia dari gangguan setan dan iblis. Namun sebuah perang terjadi.

Perang yang sangat besar yang dipimpin oleh putra Valentine, yakni Sebastian Morgenstern, alias kakak dari Clary Fray. Perang ini disebut Perang Mortal. Dengan Infernal Cup-nya, Ia mengubah seluruh pemburu bayangan yang tersisa menjadi makhluk mengerikan yang berbalik menyerang para pemburu bayangan lainnya. Mereka biasa disebut dengan 'Yang Tergelapkan'. Bahkan adiknya sendiri, Clary Fray bersama keempat temannya, Jace Herondale, Alec Lightwood, Issabelle Lightwood, dan Simon Lewis, yang dianggap sebagai grup terkuat tak dapat melawan kebrutalan Sebastian.

Clary dan teman-temannya kemudian mundur ke Idris dan menuju menara Alicante, menara terkuat yang terlindungi sehingga tak ada setan yang dapat menembusnya. Sebastian pun membuat penawaran dengan para Dewan. Apabila mereka menyerahkan Clary dan Jace kepadanya, maka Ia tak akan menghancurkan ras pemburu bayangan. Tanpa pikir panjang, para Dewan tidak menyetujuinya karena mereka tahu bahwa Clary dan Jace adalah yang paling berharga.

The Lost Institute [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang