Chapter 15 : Our

4.8K 356 34
                                    

Empat masang mata berbeda warna kini saling berpandangan siap membunuh. Uchiha Sasuke bermata hitam pekat memandang Danzo sang lelaki tua yang sekarang tersungkur didepannya. Uzumaki Naruto memandang Yahiko yang bersikap siaga menyerang dengan senjata yang ia rampas dari Naruto sebelumnya. Bunyi tuas pistol disiagakan untuk siap menembak berbunyi dari senjata yang digenggam Naruto.

"Bagaimana? Apa kakimu sudah sembuh?" Tanya Naruto bersenyum licik kearah Yahiko, melihat sekilas kaki Yahiko yang dibalik celana kain hitam itu yang terluka terkena timah panas Naruto.

"Ini tak ada apa-apa nya. Kau pikir hanya dengan satu peluru aku mati? yang benar saja" Jawab Yahiko tak kalah sinis.

"Bagaimana kabar Uchiha Madara?." Tanya Naruto "Aaa bukankah kau dekat dengannya. Seingatku, kau selalu mendampinginya. Aku benar?"

Yahiko tahu arah pembicaraan Naruto, pria kuning itu memancing keributan dan mengadu domba dirinya dan Danzo. Yahiko dengan santainya membuang liurnya kearah kaki Naruto dengan wajah licik.

"Bukan urusanmu!"

Dengan gerakan cepat Yahiko menyerang Naruto menembaknya dengan pistol yang dirampas dari Naruto. Naruto tak mau kalah ia menghindari tembakan dengan gesit meluncur berguling kedepan dan langsung menendang kaki Yahiko. Namun Yahiko dengan gesit menghindari dan kini pistol itu tepat di pelipis Naruto.

"Apa hanya itu kemampuanmu ?" Ucap Yahiko meremehkan Naruto.

"Tepatnya. Belum."

Naruto mengeluarkan belati kecil dalam rompinya dan menyerang Yahiko dengan menusukan belati kecil pada paha Yahiko. Sehingga melumpuhkan pria berambut orange tersebut. Bukan Yahiko namanya jika hanya dengan belati kecil ia akan menyerah. Satu tembakan terdengar meluncur kearah Naruto dan mengenai kaki kanan Naruto.

"Sial!" Umpat Naruto menahan kakinya yang terluka.

Yahiko tersenyum licik dan menatap Naruto dengan jijik.

"Apa kau masih ingin bermain denganku? Lihat, inikah ANBU? Kalian tak lebih seperti sampah." Ucap Yahiko sinis.

Naruto bangun dari jatuhnya dan bersandar pada dinding di sebelahnya.

"Banyak bicara!." Naruto meloloskan kerangka pistolnya hingga pelurupun ikut lolos dari tempatnya dan membuangnya begitu saja seluruh senjata yang melekat ditubuhnya.

"Letakan senjatamu dan bertarunglah denganku dengan tangan kosong. Ayolah, jangan jadi pria pengecut!." Kini Naruto berwajah menantang Yahiko bertarung dengannya tanpa senjata, tanpa rompi pelindung miliknya sekalipun.

Yahiko mengikuti apa yang Naruto lakukan dan menanggalkan jas hitam yang ia kenakan dan kini tersisa kemeja putih yang melekat pas ditubuhnya.

Seperti sebuah pertarungan ring tinju. Bunyi tetesan air yang turun dari sudut dinding menjadi sebuah penanda dimulainya pertarungan mereka berdua.

Naruto menyerang duluan dan menendang Yahiko, tapi Yahiko langsung menahannya dengan tangannya dan balik menyerang dengan menekan luka kaki kanan Naruto. Naruto meringis, namun ia tahan itu semua dan balik memukul punggung Yahiko dengan mengepalkan tangannya.

Bbbuugg

Yahiko tersungkur kebawah, tangan lain Yahiko menarik kerah Naruto dan saling menghantamkan kepala, mereka berdua beradu. Dinding menjadi sasaran tinjiuan Naruto yang meleset dari targetnya. Dindingpun pecah!. Yahiko menarik tangan Naruto dan memojokkannya kedinding yang sempat ditinju Naruto.

"Kemampuanmu buruk Naruto." Ucap Yahiko berbisik tepat di telinga Naruto, yang dipojokan oleh Yahiko didinding.

Naruto tak menyerah ia menginjak kaki Yahiko dengan kakinya. Terdengar konyol memang, tapi ini efektif melepaskan jeratan Yahiko dari tubuhnya. Mata biru itu melihat sebuah jendela yang disana tertancap pecahan kaca yang masih terpasang, dengan posisi dibawah bingkai jendela tersebut.

Script Or DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang