Sakura menjadi terlihat lebih murung dan ia lebih banyak terdiam memikirkan apa yang ia putuskan benar. Ia harus bisa membuat Sasuke percaya dengan keinginannya meminta lagi dokumen yang pernah ia serahkan.
Apartment nya sudah kembali seperti semula. Sekarang ia bersiap untuk bekerja kembali ke rutinitas awal. Tokyo Hospital sempat berduka dan ditutup hampir 1 minggu lamanya. Untuk meredam kejadian yang menimpa rumah sakit tersebut hingga keadaan menjadi lebih baik dan masyarat bisa kembali mempercayai mereka sebagai rumah sakit terbaik.
Sakura berjalan santai menuju ruangan yang ia tempati. Masih ada rasa duka dalam hatinya. Mengingat beberapa karyawan dan staf menjadi korban dalam kejadian sebelumnya. Bunyi sepatu hak tingginya menjadi nada indah di pagi hari.
"Selamat pagi Dokter Sakura" Salah seorang perawat menyapanya saat bertemu di lorong rumah sakit.
"Pagi, Sara kau datang pagi sekali." Sapa Sakura kembali.
"Iya, hmmm Dokter Sakura Seluruh staf dan karyawan diharapkan berkumpul di aula hari ini." Jelas Sara.
Sakura bingung mengerutkan sedikit dahinya. "Ah aku sampai lupa mengecek ponselku."
"Baik Dok, aku permisi. Banyak yang harus di persiapkan. 30 menit lagi, segeralah ke aula."
"Baiklah Sara, terima kasih. Aku akan segera kesana." Seru Sakura berpisah lalu menuju ruangannya untuk mempersiapkan diri. Merapikan tatanan rambutnya agar terlihal lebih sopan dan tak lupa sedikit lipstik pink ia poleskan di bibirnya.
Sakura sempat berhenti memoleskan lipstik itu di bibirnya saat mengingat ciuman kilat Sasuke. Wajahnya memerah mengingat hal itu. Lalu senyum mengembang di wajah cantik Sakura.
"Tch, pria sama saja mencari kesempatan" Gumam Sakura lalu melanjutkam memoles lipstik nya yang tertunda.
Sakura sudah rapih dan siap menuju aula mendengarkan apa yang akan di sampaikan disana. Keluar dari ruangan dan melangkah kakinya menuju aula. Tanpa mengetahui kenapa seluruh staff harus berkumpul sepagi ini.
©©©©
Berbeda si kantor pusat kepolisian Tokyo yang sedikit tegang karena amukan Hatake Kakashi selaku komandan ANBU. Mereka mengenal Kakashi sebagai orang yang tidak pernah marah. Tapi kali ini lebih seram dari harimau yang biasa terlihat di kebun binatang.
Bbbbrraakk
Bantingan beberapa berkas berserakan di meja. Hatake Kakashi kali ini benar-benar marah!.
"Bagaimana bisa informasi begitu saja kalian tidak bisa didapatkan. Ancam sampai mulutnya terbuka!!" Ucap Kakashi di depan anggota ANBU Divisi 1 yang bertugas menangani kasus Danzo.
"Maafkan kami. Dia begitu berbelit-belit." Ucap Naruto lancar, padahal kakinya mulai lemas tak karuan. Bertahanlah Naruto.
"Mana Sasuke?" Tanya Kakashi mulai sedikit tenang. "Kalian tak biasanya seperti ini." Ucap heran Kakashi kepada anggotanya.
"Maafkan kami Komandan Kakashi." Naruto membungkukan badan nya di ikuti Sai dan Shikamaru.
"Mulai besok kalian akan full di kantor, menyelesaikan kasus ini sampai tuntas. Akan ku berikan waktu 3 jam sehari untuk keluar." Perintah Kakashi. "Tak terkecuali." Potong Kakashi saat melihat gelagat Naruto yang akan protes.
"Siap Komandan!!" Lalu mereka semua keluar dan melakukan tugas yang seharusnya dilakukan.
Tok tok tok
"Masuk." Ucap Kakashi tanoa melihat siapa yang akan masuk.
"Ada apa kau memanggilku?"
Kakashi melihat kearah orang yang baru masuk ruanganya. Ternyata orang yang ia cari dari tadi berdiri di hadapan nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/86587716-288-k387756.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Script Or Destiny
Fanfiction[1] Akankah cinta itu ada diantara mereka yang tidak mengenal satu sama lain. Dipertemukan saat keadaan yang mereka tidak bisa tebak. Atau hanya sebuah rencana yang dibuat anak manusia ini. -Haruno Sakura -Uchiha Sasuke Note : judul per chapter itu...