Baku hantam masih terjadi antara Sasuke dan pria berambut hijau yang menerobos masuk apartemen Sakura. Peluru Sasuke masih tersisa, dia harus bisa menggunakan nya dengan bijak jika tidak ingin kehilangan bukti.
Pria hijau tersebut mengeluarkan senjata pisau dalam jaket hitamnya, mengacungkan nya kearah Sasuke. Dengan siggap Sasuke menghindari sabetan pisau. Mencengkram pergelangan tangan si tersangka, memelintirnya hingga ke belakang tubuh sang pria. Pria berambut hijau tersebut tak mau kalah dengan mencoba menghajar Sasuke dengan tangan satu nya yang kosong dengan vas bunga. Mengarahkan vas bunga ke arah pelipis.
Ppprrraaannggg.
Vas bunga menghantam pelipis dan samping kepala Sasuke, wajah datar Sasuke tidak menyiratkan apa-apa walau dipelipisnya keluar cairan berwarna merah. Menendang kaki sang pelaku dan...
Ddooorrr.
Satu tembakan timah panas mengenai paha pelaku tersebut. Sang pelaku tersungkur ke depan dan di terjang dengan tubuh Sasuke yang masih siaga dengan pistol nya menempelkan nya ke belakang kepala pelaku.
"Kali ini aku tak akan segan menembakan peluruku ke kepalamu jika kau masih terus melawan!" Ucap Sasuke tajam penuh peringatan.
"Heuh, tak akan semudah itu aku kalah darimu sekalipun kau seorang Uchiha." Sang pelaku tersebut menyebut nama marga Sasuke. Sasuke menekan pistolnya semakin keras kearah kepala sang pelaku.
Sasuke masih menangani pelaku yang mengejar Sakura. Naruto sudah berhasil memasuki kamar pribadi Sakura dalam apartemen dengan mendobrak pintu nya. Sakura terduduk kaku, gemetar dan air mata masih terus mengaliri pipinya yang sekarang juga matanya penuh rasa ketakutan.
"Sakura apa kau baik-baik saja?" Tanya Naruto menghampiri Sakura yang terduduk.
"Iya-a" jawab Sakura parau menatap Naruto dengan tatapan takut, bahagia, sedih.
'Naruto, kami sudah sampai. Kami menuju ke tempatmu!' Jelas Sai melalui Wireless.
"Sai sudah sampai. Kita akan keluar dari sini" Naruto tersenyum lembut "Ayo, Sakura aku akan membantumu" Naruto membantu Sakura berdiri, mengeratkan cengkraman nya pada pundak Sakura dan tangan satu nya mengeratkan senjata api nya.
Melangkah keluar kamar dengan mantap, melihat keadaan yang sudah di kendalikan Sasuke dengan baik. Melihat si pelaku ada di bawah ancaman Sasuke.
"Aku akan membawa Sakura. Kau urus disini dan jangan memaksakan diri" Naruto melangkah cepat di ikuti Sakura, sedikit berlari tepatnya.
Sesampainya di luar sudah ada beberapa polisi dan tim medis siaga. Naruto menyerahkan Sakura kepada tim medis. Naruto melirik Sakura sebentar merasa sudah aman Naruto melirik Sai lalu menganggukan kepala bersama.
Sasuke menekan pistol nya ke arah kepala pelaku. Untuk beberapa saat pria rambut hijau ini tidak berkutik. Tapi serangan tangan yang di tahan Sasuke ia berikan tenaga sedikit dan mencengkram kerah pria datar tersebut hingga rasa nya seperti tercekik.
Menariknya kedepan hingga Sasuke tersungkur. Lalu sang pelaku membalikan tubuh Sasuke hingga terlentang dan menghajarnya dengan kepalan tangan penuh.
Bbbbuggghh
"Rasakan itu keparat! Itu untuk kakiku yang kau tembak!" Ucap pria rambut hijau tersebut.
Bbbbuggghh
"Itu untuk rencanaku yang gagal karena kedatangan kalian!" Pria tersebut menghajar Sasuke hingga sudut bibir Sasuke mengeluarkan darah dan di dekat sudut mata nya mulai lebab. Tapi pesonamu tak hilang Sasuke aku yakin! Apa kalian juga setuju? Ah lupakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Script Or Destiny
Hayran Kurgu[1] Akankah cinta itu ada diantara mereka yang tidak mengenal satu sama lain. Dipertemukan saat keadaan yang mereka tidak bisa tebak. Atau hanya sebuah rencana yang dibuat anak manusia ini. -Haruno Sakura -Uchiha Sasuke Note : judul per chapter itu...