Chapter 11 : Boner

5.9K 373 24
                                    

Langit gelap, salju turun mewarnai jalanan menjadi putih dan licit. Di dalam sebuah mobil hitam melaju normal membelah jalanan Tokyo yang cukup ramai. Di dalamnya seorang pria berumur tak muda namun berwajah cukup awet muda. Dengan mata hitam membelah apa saja yang di pandangnya.

Drrrt drrt

Getaran ponsel di dalam jas nya mengalihkan perhatiannya sejenak dari lamunannya. Baru saja beberapa menit yang lalu ia bersenang-senang akan surga dunia. Tanpa melihat si penelpon pria itu langsung mengangkatnya.

'Temui aku sekarang!.' Ucap langsung si penelpon tanpa salam hangat sebelumnya.

"Tch, sopan sedikit." Ucap suara berat membalas dari si pemilik ponsel. Wajahnya menyirat ke tidak sukaan.

'Aku membawa apa yang kau inginkan.' Ucap balasan dari si penelpon.

"Apa kau yakin? Secepat ini?." Balas sang pria menyeringai senang.

'Aku ingin selesaikan urusan denganmu dan tidak akan berurusan denganmu lagi. Tuan Uchiha Madara.' Ucap ketus penelpon.

"Bagus. Kirimkan tempatnya padaku." Sambungkan langsung terputus. Seringai kemenangan tersirat di wajah Uchiha Madara sang penerima telpon.

Mengotak atikan ponselnya, selesai dengan urusannya ponsel itu ia langsung menaruh nya kembali ke dalam jas kembali.

"Pein. Putar balik. Kita akan bersenang-senang sebentar." Ucap perintah Madara pada sang supir pridai sekaligus orangg kepercayaan Madara Uchiha.

Mobil hitam itu melaju berbalik dan menuju tujuan yang seharusnya.

©©©©

Sakura sudah siap, ia akan menghadapi Uchiha Madara dengan penuh keberanian dan tekat yang ia punya sekarang. Hati nya mantap. Tak lupa Sasuke yang memberikan kekuatan itu padanya, menyakinkannya jika hidup tak akan sampai disini. Uchiha Madara hanya semut merah yang mengigit sebentar lalu hilang jika di tepuk.

"Naruto. Siapkan apa yang ku berritahu tadi. Laporkan juga pada Komandan." Sambungan telpon terputus setelah Sasuke menutup ponselnya.

Sakura duduk di sofa, sambil melamun merapatkan tangan nya di pangkuan. Gadis ini sedikit tegang. Gerakan tangannya tidak tenang, saling meremat satu sama lainnya.

"Sakura." Ucap Sasuke, tak ada jawaban. Kemudian Sasuke mendudukan dirinya di depan Sakura. Mata hijau emerald itu beradu pandang dengan hitam onyx Sasuke.

"Maaf soal yang tadi." Ucap Sakura, mengingat kejadian saat ia membentak Sasuke.

"Tidak apa"

Hening. Sasuke memandangi Sakura seakan dia akan melihat wajah itu untuk terakhir kalinya, sedangkan Sakura menundukan kepalanya hingga surai merah mudanya sedikit menutupi wajah.Sasuke menyentuh rambut lembut itu dan menyingkirkan nya dengan perlahan. Mengangkat dagu Sakura untuk menatap nya.

"Kalau kau belum siap kita bisa....."

"Tidak. Jangan. Aku sudah siap." Ucap Sakura langsung memotong ucapan Sasuke. Wajahnya memang sedikit tegang, tapi dalam mata Sakura terdapat keyakinan yang besar.

Sasuke lalu berdiri dari duduknya mengambil pistol yang ia sembunyikan di pinggangnya lalu menyiapkan untuk dalam mode menembak.

Klik.

Sakura ikut berdiri dan berhadapan langsung dengan Sasuke di depannya.

"Aku akan bersiap." Ucap Sakura dan langsung berbalik. Namun tangannya langsung di tarik Sasuke untuk berbalik, dan kini mereka berhadapan lagi lebih dekat dari sebelumnya.

Script Or DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang