why?!-3

239 27 2
                                    

I hate everything of myself
-Michelle Templeton-


07.00 P.M-

Kring.. Kring.. Kring..

Akhirnya apa yang ditunggu-tunggu oleh otak ku datang juga.

Bayangkan saja, bagaimana bisa otak ku bertahan dengan pelajaran-pelajaran ini selama 7 setengah jam, kurasa.

Belum lagi ditambah dengan pelajaran tambahan atau pendalaman materi.

Ahhh , beruntung sampai sejauh ini otakku masih bertahan.

Akhirnya beban pikiranku untuk hari ini pun berkurang sedikit.

-Lorong Sekolah-

"Hey..." ujar salah seorang teman laki-laki dikelasku.
Yaitu Cameron Dallas, ya kurasa kami lumayan dekat dan yang kudengar-dengar dia menyukaiku tapi aku tidak menyukainya karena dia merupakan laki-laki yang banyak diincar oleh para gadis di sekolahku.
Dan jika aku menyukainya, aku tidak ingin menjadi incaran jambakan mereka.
Atau semacamnya..

Dan kurasa Cameron Dallas bad boy.

"Oh hey... What happened? " ujarku pada teman ku itu.

"Dengan siapa kau akan pulang? " ujarnya dengan senyumnya.

"Apakah kau bermimpi? Selama aku bersekolah di tempat ini, aku selalu berangkat dan pulang sekolah sendirian, tanpa teman perempuan ataupun laki-laki." ucapku.

"Ya, aku tahu...but bagaimana kalo aku mene..." ucapnya lagi tetapi aku langsung memotong pembicaraannya.

"Jika kau tahu, mengapa kau masih bertanya? " ucapku sambil menaikan satu alisku.

"Ya.. aku hanya ya.. em...ya, lupakan. " ujarnya.

Aku tidak berkata apa-apa, aku tetap menaikan alisku dan jujur aku tidak mengerti sama sekali dengan basa-basinya itu.

"Oh ayolah...kupikir kau ingin membicarakan sesuatu. " ujarku.

"Oh, ya, kau mengetahuinya. "

"Hm? Jadi apa yang ingin kau bicarakan? "

"Aku hanya ingin....mph.. mengajakmu pulang bersamaku?" ucapnya dengan berpura-pura malu-malu.

Ya kurasa dia hanya berpura-pura karena tidak ada bad boy yang malu-malu.

Kecuali, berpura-pura malu-malu.
Pecitraan.

"What? Are u serious? Dengan berapa gadis yang ada dimobilmu? "ucapku.

"Mphh tidak.. Tidak ada gadis lain atau semacamnya. Hanya kau dan aku. " ujarnya.

"Oh benarkah? Kupikir kau juga mengajak gadis lain." ucapku.

"Tentu saja tidak. "

"Apakah itu gratis?" ucapku.

"Oh tentu saja. "

"Ok, aku akan pulang bersamamu.Tapi kau harus tahu, aku pulang bersamamu bukan karena tumpangan gratis mu itu, tapi karena gadis sepertiku tidaklah layak pulang malam dengan berjalan kaki."ucapku sambil menarik tangannya.

Lalu akupun menaiki mobil Cameron Dallas.

20 menit sudah aku berada di dalam mobilnya tetapi aku belum sampai di rumahku dan ini sangat membuatku mengantuk.

Tapi aku tidak berani memejamkan mataku.
Karena aku tidak ingin si bad boy ini bermacam-macam padaku.

"Sudah sampai." ucapnya lembut.

ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang