I love u more than i love my food
-EmilioMartinezSebuah pesan dari nomor yang tak kukenal.
--------------------------------------
Are u sleeping right, now?
---------------------------------------Michelle's pov-
Apa maksud dari pesan ini?
Dan siapa yang mengirimnya?
Apakah orang yang mengirim pesan ini orang jahat?
Ah, sudahlah. Lebih aku tidak membalasnya.
Lebih baik sekarang aku pergi ke alam mimpiku.
Akupun merebahkan tubuhku ke kasur besar yang terdapat di kamarku ini dan aku menyelimuti tubuhku dengan selimut yang sangat tebal.
Kau tahu, cuaca disini sangat-sangat dingin.
Aku sungguh sangat berharap saat ini ada yang memeluk tubuhku di tengah kedinginan ini.
Tapi nyatanya, hanya bantal guling besar yang dapat kupeluk dengan hangat.✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌
Baru saja aku ingin memejamkan mataku, entah mengapa tiba-tiba aku mengingat tatapan emilio padaku tadi di sekolah.
"Hey, bodohnya aku! Mengapa aku tiba-tiba mengingat emilio? Oh Tuhan, kumohon jangan biarkan hatiku jatuh cinta pada salah satu kembar bodoh itu." ucapku pada diriku sendiri.
Entah apa yang kupikirkan tadi, tapi sepertinya aku ingin melihat ke arah luar jendela.
Lalu, kulangkahkan kakiku dan kupandang ke arah luar jendela dari kamarku yang berada di lantai 3 ini.Kupandangi bintang-bintang yang sangat-sangat indah ini.
Mereka kecil tapi mereka dapat menerangi bumi di malam hari.
Mereka kecil, mereka terlihat indah.
Andai, aku dapat menjadi salah satu dari mereka.-Michelle's pov end-
*Martinez Twins home*
Entah apa yang kupikirkan tadi, tapi sepertinya aku ingin melihat ke arah luar jendela.
Lalu, kulangkahkan kakiku dan kupandang ke arah luar jendela.-Emilio Martinez's pov-
"What happen to my twin bro? Dia sangat tidak seperti biasanya. Apakah dia marah denganku? Memangnya apa kesalahan yang kuperbuat? " ucapku dalam hati sambil memandangi wajah ivan yang kurasa sudah tertidur pulas.
Dan mengapa sekarang aku tak dapat tidur?
Entah apa yang membuatku tiba-tiba sangat tertarik untuk melihat ke arah luar jendela.
Lalu, kubuka jendela kamarku yang berada di lantai 3 rumahku dan kudapati Michelle yang juga berada di luar jendela kamarnya.
Rumah kami bersebrangan kau tahu.
Kulihat Michelle sedang senyum-senyum sendiri sambil melihat ke arah langit.Is she crazy?
Wait, sepertinya ia melihat ke arahku sekarang.
-Emilio's pov end-
Sekarang mereka saling bertatapan satu sama lain.
-Michelle's pov-
Oh my goodness, what the hell!!
Mengapa emilio juga keluar dari kamarnya?
Apakah ia sengaja?
Dan mengapa ia memandang ke arahku sekarang?!Dan bagaimana ini?!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Choice
FanfictionTerkadang hidup akan menjadi lebih mudah jika kita tidak dihadapkan pada banyak pilihan, benar bukan?