the truth-13

64 10 2
                                    

I will find a new happines with a new love
-IvanMartinez-

Hari berganti hari,
Semuanya masih sama,
Drama buruk itu masih kulakukan,
Keegoisan ivan masih berlanjut,
Dan kehampaan emilio semakin membuatnya menderita.

Kau tahu,
Tatapan pedih emilio mengingatkan ku pada gadis kecil lugu yang dulu pernah menetap pada diriku,
Mengingatkanku bagaimana pedihnya ditinggalkan oleh orang yang sangat kucintai,
Bagaimana sengsaranya hidup dalam kehampaan.

Jujur, aku tak bisa melihat pria itu seperti ini.

Tapi ivan,

Dia juga terlihat menderita dengan penyakitnya,

Bodohnya aku,
Aku sempat memintanya untuk mengingat semua memorinya.
Dan itu membuat keadaanya semakin memburuk.

Entah ap yang membuatku berpikir,
Bahwa perasaan ku pada ivan bertumbuh,
Benci dan dengki ku pada ivan semuanya menghilang,
Digantikan oleh sebuah perasaan,
Dan aku tak tahu disebut apa perasaan itu.

Apa yang harus kulakukan?

Tak banyak,
Aku hanya bisa memberitahu semua nya kepada ivan.

"Hm.. Ivan" ucapku yang sedang menemaninya menonton sebuah film berjudul "the fault of our star"  di ruang tamunya.

"Ya, michele?" ucapnya masih fokus menonton film.

"Bo... Bolehkah kukatakan sesuatu?" tanyaku pelan.

"Mengapa masih bertanya, michelle. Sudah kubilang, jika ada yang ingin kau katakan, katakanlah tak perlu izin. " ucapnya mengalihkan pandangan nya dari film dan menatap ku.

"Hm.. A.. Aku.. " gugupku.

"Ada apa?" tanyanya.

"Sebenarnya ini menyangkut dirimu, tapi maaf jika setelah kuberitahu semuanya, ini akan memburuk keadaanmu, tapi aku tak bisa terus menerus hidup didalam kebohongan ini." jelasku pelan.

"Ada apa?" tanyanya serius.

Aku tak yakin, akan memberitahu ini pada Ivan.

Tapi aku sudah komitmen dengan diriku, bahwa aku akan memberitahu kebenarannya.

"Aku.. " gugupku sambil mengecek keadaan sekitar bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk memberitahu pada ivan tanpa keberadaan emilio.

"Aku tak bisa terus menerus hidup di dalam kebohongan seperti ini, menjalani hidup seperti tak ada satupun yang salah, dan bagaimana aku bisa terlihat baik-baik saja, sedangkan orang yang kucintai menderita, hidupnya seperti bukan hidupnya lagi, semuanya terasa hampa baginya, aku tak bisa terus menerus melihat air matanya mengalir karena saudaranya sendiri. Jujur, awal saat aku melakukan drama ini, semuanya sangat membebani ku, aku benci untuk mengurus orang yang kubenci dan bertingkah seolah-olah tak terjadi apa apa, kau tahu. Namun, seiring berjalan nya waktu, perasaan benci itu menghilang dan aku tak tahu, perasaan apa yang sekarang ada pada diriku. Hatiku ingin mencari lebih tahu perasaan apa yang kurasakan sekarang, namun pikiranku selalu mengembalikan ku pada titik dimana aku membencimu dan kau juga membenci ku, mengingat setiap kata pedasmu yang meninggalkan luka bekas. Dan orang yang mencintaimu yang menunggu sepanjang hari untuk berharap bahwa kau yang dulu akan kembali, sedang menderita sekarang, dan dia..
dia adalah orang yang kucintai, saudaramu, Emilio." jelasku yang sekarang sedang membendung air mata.

Satu detik,
Dua detik,
Tiga detik,

Ivan tak berkata apa apa,
Ia hanya menatapku dengan tatapan sedu nya.

"Maaf, jika ini membuat keadaanmu memburuk." ucapku.

Lega,
Mungkin itu satu satunya hal baik yang kurasakan dari semua pikiran buruk ku setelah mengatakan semua ini.

Setidaknya, aku telah keluar dari kebohongan itu.

"Ya." ucap nya.

Hanya itu?

Setelah semua kata seperti pidato yang ku ucapkan.

Hanya ya untuk balasan nya?

"Han.." ucapku yang kemudian dipotong dengan ucapannya.

"Ada hal yang harus kukatakan juga." ucapnya.

"Hm?" gumamku heran.

"Aku, Ivan Martinez. Lahir pada 10 May 1999 , sangat benci membaca buku, mempunyai ibu bernama Julie Martinez, mempunyai kakak bernama Rebbeca Martinez, dan mempunyai saudara kembar bernama Emilio Martinez. Satu hal lagi, aku mempunyai tetangga satu komplek yang sangat kubenci bernama Michelle Templeton." ucapnya sambil menatapku.

Apa yang ia katakan?

Apa maksudnya?

"Kau.." ucapku heran sambil mengerutkan dahiku.

"Ya, aku ingat semuanya. Aku ingat keluargaku, aku ingat emilio. Aku ingat bagaimana kau membenciku, dan aku ingat bagaimana aku bertingkah seolah-olah aku membencimu." jelasnya tegas.

Tak ada balasan apa pun yang ku berikan,
Hanya kerutan dahi yang ia terima.

"Maaf jika ini membuatmu semakin membenciku." ucapnya.

"Terimakasih untuk 2 minggu yang kau berikan, untuk perhatianmu dan semuanya. 2 minggu belakangan ini terasa indah bagiku karena orang yang kuharapkan hadir. Maaf, jika ucapan dan caraku terlihat jahat."

"Tapi malam itu, aku benar-benar mengalami kecelakaan. Aku benar-benar dilarikan ke rumah sakit, tapi keadaan ku tak seburuk yang kalian pikirkan. Aku tak mengalami amnesia atau apapun. Aku baik baik saja. Aku tahu caraku sangat bodoh, untuk membayar dokter di rumah sakit itu, aku terlalu egois untuk memilikimu. Dan sekarang aku sadar, aku memang tak pantas untukmu. Dan jika kau bahagia dengan saudaraku, nikmati kebahagiaan itu, kau pantas mendapatkan kebahagiaan dari saudara ku itu."

"Dulu, teman baikku pernah menyampaikan suatu hal padaku, ia menyampaikan nya karena alasan ia mencintaiku dan sekarang aku ingin menyampaikan hal ini kepadamu dengan alasan yang sama." ucapnya.

"Aku mencintaimu dan aku membiarkan mu pergi." sambungnya pelan.

Aku tak tahu, apa yang kurasakan sekarang dan apa yang harus kukatakan.

Semuanya bercampur.

"Kupikir, kau membenciku." ucapku sambil menatapnya.

"Biar kuberitahu, aku punya cara yang unik untuk mencintai seseorang dan menutupi segala perasaanku, dan aku melakukan itu padamu." jelasnya menatapku sangat dalam.

"Tapi..." ucapku.

"Sudah."
"Tak perlu balas perasaanku."
"Dan jangan khawatir kan ku, aku baik baik saja. Hanya saja jangan melihat ke arah mataku. Maka semuanya akan baik saja." ucapnya serak.

Heyhoo gaizzz!
Gimana ni part selanjutnya?
Kira kira michelle akan luluh sama kata kata Ivan?
Atau malah makin benci sama Ivan?
Btw baru apdet sorryyy
Pendek ya maap
Sibuk mulu soalnyaa
Next ga nih?
Jan lupa vomment geng!
Luv y!
-kareninagrande

ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang