16. ATURAN

3K 203 55
                                    


Egi mondar mandir di balkon kamar nya. Sekarang kamar Egi sudah pindah pada kamar yang balkon nya berseberangan dengan balkon kamar Uci. Hari sudah mulai sore, Egi melihat lampu kamar Uci pun dinyalakan.

"Uuuuuci... Uuuuuuuci... Cepatan ke sini, jengukin Egi, Egi sakit ini!" teriak Egi dari balkon kamar nya.

Seseorang keluar dari pintu balkon kamar Uci yang baru saja terbuka terbuka,

"Tangan nak Egi kenapa?" tanya Santi ketika melihat tangan Egi dibalut armsling.

"Keseleo saat main basket tadi sore tante". Jawab Egi sedikit malu, karena yang keluar bukan Uci tapi mami nya.

"Owh... Sakit Pasti!. Uci nya belum pulang Gi, tadi izin mau nonton pertandingan basket."

"Pertandingan basket nya udah selesai se jam yang lalu tante. Kok Uci belum pulang?" tanya Egi khawatir.

"Tadi Dika izin masih mau jalan dengan Uci, mungkin sebentar lagi mereka datang." Jelas Santi, diikuti anggukan Egi yang tersenyum ramah.

Egi-Dika (16:08)

Egi
Dik lo di mana?

Dika
Masih di taman menteng.

Egi
Bareng siapa?

Dika
Uci. Kenapa?

Egi
Cek grup, anak-anak sepakat nginap di rumah gue malam ini.

Dika
👍

**************************************************

"Egi!" jelas Dika pada Uci, yang menatap ingin tau ketika melihat Dika membuka ponsel, sebelum menghidupkan mesin mobil untuk mengantar Uci pulang.

"Ngapain?" tanya Uci

"Ngecek keberadaan Uci" jawab Dika sambil mulai menjalankan mobilnya.

"O"

"Nanti malam kak Dika dan anak-anak coolboy kayaknya bakalan nginap di rumah Egi deh!"

"O"

"Cuma O?"

"P....Q....R...S!" Uci terkekeh.

Dika juga tertawa kecil. "Berarti besok kita bisa berangkat sekolah bareng. Kak Dika kan pengen juga ke sekolah pagi-pagi menggandeng tangan pacar kak Dika." Dika memasukkan jari nya di sela jari Uci yang duduk di samping nya.

"Masa sih...!" goda Uci.

Setelah menempuh perjalanan beberapa menit, Dika menghentikan mobilnya ketika sudah sampai di depan rumah Uci. Dika membuka setbelt dan berniat akan keluar dari mobil, tapi tangan Uci mencegah nya.

"Kak Dika mau kemana?"

"Antar Uci kerumah lah!" jelas Dika

"Ga usah, di sini aja!"

"Tadi di telpon, kak Dika izin dengan mami Uci, jadi sekarang kak Dika harus antar Uci sampai ke mami nya lah" Dika berusaha membuka pintu mobil, tapi tangan Uci menahan nya.

"Ga perlu ketemu mami, kak Dika bau acem" ledek Uci.

"Masa?" Dika mecoba mencium aroma tubuh nya sendiri.

Uci tertawa geli. "Uci cuma becanda, kalau kak Dika ikut mampir, pasti proses interogasi mami makin panjang. Kak Dika kan mau kesini lagi nanti malam" cup, Uci mengecup singkat pipi Dika. Kemudian keluar dari mobil Dika.

Uci berdiri di depan pagar rumah nya menunggu Dika memutar mobil nya "dha....dha..." Uci melambaikan tangan nya.

Dika membuka kaca mobil yang ke arah Uci berdiri kemudian menyembulkan kepala nya. "Beraninya pas udah dekat rumah nya ya!"

Whatsapp Aku (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang