15. PERCAYA

3K 205 4
                                    


Ibu Dina mengakhiri pembelajaran hari ini. Jam menunjukkan pukul dua sore. Uci  sudah membereskan buku-buku nya.

"Lo yakin ga mau jadi suporter  tim basket kelas kita Ci" tanya Rara yang juga membereskan buku-buku nya.

"Bukan nya gue ga mau dukung Ra, tapi gue malas, pasti di sana nenek lampir CS udah memonopoli"

"Yuk ke lapangan!" ajak Egi yang tiba-tiba nimbrung diantar Uci dan Rara.

"Uci ga mau jadi suporter Gi, dia takut dengan cewek lo" cerca Rara

"Bukan takut Ra, tapi malas berurusan dengan cewek Egi yang suka cari masalah dengan Uci" protes Uci.

"Cewek gue yang mana sih?" tanya Egi bingung.

"Si mak lampir Anggi" ketus Uci.

"Owh kayak nya ini perlu di perjelas. Ayok kalian ikut Egi" Egi menggandeng tangan Uci dan membawa nya ke lapangan basket.

"Egi... Uci mau di bawa kemana?" protes Uci di sela langkah nya.

"Ketemu mak lapir yang Uci takutkan" jawab Egi asal.

Egi menghentikan langkah nya di depan Anggi dan teman-teman nya yang duduk di pinggir lapangan basket.

Anggi terkejut melihat Egi dengan tatapan tajam, sudah berdiri di depan nya dengan tangan menggandeng Uci.

"Oke... Anggi apa gue masih cowok lo?" tanya Egi tegas.

Anggi menggeleng

"Selam gue pacaran sama Uci, gue selingkuh dengan lo?"

"Enggak, kita seminggu sebelumnya udah putus" Jelas Anggi.

"Nah mulai sekarang lo ga punya hak untuk ngelabrak cewek manapun yang dekat dengan gue, termasuk Uci!, sekarang lo harus minta maaf dan berjanji tidak akan mengganggu Uci lagi!" perintah Egi tegas.

"Gue minta maaf udah jahatin lo Ci, gue janji gak akan ganggu lo lagi" lirih Anggi.

Uci tersenyum bangga pada Anggi.

"Yuk kalian sekarang jadi suporter kelas kita" Egi kembali menggandeng tangan Uci.

Uci memberikan lambaian mengejek pada Anggi sebelum dia meninggalkan Anggi bersama teman-teman nya.

'Kalau bukan karna di ancam geng coolboy, udah gue hancurin lo Ci' batin Anggi kesal.

"Thanks Gi, akhirnya tu mak lampir minta maaf juga ke gue. Udah lama gue geram dengan mak lampir Anggi itu" Uci tertawa lega. "Sebenarnya sih Uci bisa menghajar si Anggi biar minta maaf ke Uci, tapi Uci takut papi dipanggil ke sekolah lagi gara-gara Uci berantem."

"O................ga penting juga penjelasan lo" ledek Egi, sambil menusuk pinggang Uci dengan jari nya.

"Resek lo Gi!" Uci meninju kecil bahu Egi.

"Ehemm... Uci ga jadi langsung pulang kerumah?" tanya Dika yang melihat keakraban Egi dan Uci.

"Uci ga jadi pulang kak, mau liat pertandingan dulu. Nanti pulang nya Uci bareng kak Dika ya?" jelas Uci sedikit canggung.

Dika mengangguk sambil tersenyum tipis "yuk ke sana gabung dengan teman-teman Uci" ajak Dika ramah.

Uci mengangguk kemudian menggandeng tangan Dika, meninggalkan Egi bersama Rara.

"Gigit jari kan lo" ledek Rara pada Egi, kemudian bergabung dengan Uci dan Dika.

"Suzzzzzt..." Rara memberi kode pada Uci untuk melihat ke arah Dika.

Whatsapp Aku (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang