Ternyata Alam lebih memberikan ketenangan.
______________________________________Uci keluar dengan piyama tidur nya, menemui Egi yang sedang duduk di ruang tamu.
"Ngapain kamu ke sini gi?" sapa Uci ketus
"Mau bertanggung jawab"
Uci mengerutkan kening nya.
"Tadi itu di Wa, aku bilang kamu cupu. Jadi aku berkewajiban traktir kamu makan malam"
"Ga perlu"
Egi menarik tangan Uci, "tante... Egi bawa Uci ke warung depan komplek ya?." Pamit Egi sedikit berteriak, karena mami Uci sedang berada di ruang keluarga.
"Iya....Jangan malam-malam pulang nya" jawab mami Uci yang tidak beranjak dari duduk santai nya di ruang keluarga.
"Siap tante" Egi langsu menarik tangan Uci, tanpa peduli dengan Uci yang menahan kesal.
Egi menyusuri jalan komplek dengan tangan yang masih memegang lengan Uci.
"Kamu kok pemaksa banget sih gi" celetuk Uci di sela-sela langkah terpaksa nya.
Egi menghentikan langkah nya, kemudian berbalik menghadap Uci yang ada di belakang nya.
"Bukan nya memaksa, tapi bertanggung jawab" Egi mengangkat tangan Uci yang ada di genggaman nya ke depan wajah Uci, kemudian melepaskan tangan tersebut dengan kasar.
Uci hanya mematung shock dengan perlakuan Egi, kemudian Uci melangkah kan kaki nya untuk kembali menuju rumah nya.
Egi memegang kedua bahu uci dari belakang, kemudian memutar dan mendorong tubuh Uci untuk menuju keluar komplek. "Jadi cewek ngambekan banget sih"
Uci menghentikan langkah nya "jang....."
Belum sempat Uci meneruskan kaliamt nya. Tangan Egi sudah menggenggam jemari Uci dan menarik Uci untuk berlari menuju warung makan di depan komplek rumah mereka.
"Kamu mau makan apa?" tanya Egi ketika mereka sudah sampai di warung Lamongan di depan komplek langganan Egi.
"Mau makan orang" jawab Uci yang masih kesal dengan perlakuan Egi
"Sadis amat neng, namanya sumanti ya?" Egi nyengir ke Uci, lalu mengangkat tangan nya memanggil pak Tejo pelayan warung "Ayam penyet sambal terasi pak dua, minum nya es teh manis dua."
"Uci alergi terasi, samabal ijo aja!" Protes Uci.
"Tadi pulang sekolah jam berapa?" tanya Egi mencoba mencairkan suasana
"Jam tigaan"
"Kamu benaran nungguin aku di depan gerbang?"
Uci mengangguk
"Begok banget sih, kenapa ga langsung pulang aja"
"Kyaaaa... Kalau gue pulang duluan lo bakal musuhin gue"
Teriak Uci yang sudah tidak bisa menahan kesal nya.Para pengunjung warung pak Tejo sontak melihat ke arah Uci.
"Pacar nya den Egi galak amat ya" ledek pak Tejo yang mengantarkan es teh manis pesanan mereka.
"Saya bukan pacar nya pak" Uci kembali melembutkan suara nya.
"Belum jadi pacar pak, baru calon pacar" potong Egi. "Ini Uci pak, tetangga Egi, dan sepertinya abis malam ini dia bakal jadi pelanggan di sini juga"
Pak Tejo memberikan senyum ramah kepada Uci.
Beberapa menit kemudian makanan yang mereka pesan pun datang.
"Enak?" tanya Egi pada Uci saat melihat Uci makan dengan lahap.
"Lumayan"
Setelah selesai makan, mereka pun kembali menyusuri jalan komplek yang sepi. Uci berjalan mendahului Egi.
"Ci...!" Egi memanggil Uci yang beberapa langkah di depan nya.
"Hemm"
"Sorry"
"Untuk apa?" tanya Uci yang masih terus melangkah.
"Untuk membuat kamu menunggu lama pas pulang sekolah. Tapi salah kamu juga sih, betah amat nungguin aku sampai berjam-jam"
Uci menghentikan langkah nya dan menghadap Egi yang berjalan di belakang nya.
Karena tidak menyadari Uci yang berhenti tiba-tiba, membuat Egi baru menghentikan langkah nya setelah jarak wajah nya dengan wajah Uci sekitar lima CM.
Kedua nya Mematung, hingga Egi kembali pada Fokus nya.
"Kamu cantik Ci"Ucapan Egi baru saja membuat Wajah Uci merona dan salah tingkah. "Abis ini aku ga mau lagi berurusan sama kamu Egi, jangan ganggu aku lagi, baik di sekolah mau pun di rumah."
"Tapi aku masih mau berurusan sama kamu" Egi menggandeng tangan Uci dan kembali melanjutkan langkah nya.
"Lepasin...!!! Egi Prasetya kenapa sih kamu hobby banget gangguin aku?. Suka banget bikin kesal!" teriak Uci.
"Karena aku suka kamu" celetuk Egi santai sambil melanjutkan langkah nya, meninggalkan Uci yang sedang berdiri kesal.
"Aku tu cuma pengen lulus SMU dengan damai, Aku tu ga pernah punya niat buat jadi musuh kamu Egi Prasetya" Uci terus meninggikan suara nya. Karena dia yakin kalau Egi tidak mungkin menyukai nya.
Egi berbalik dan menghampiri Uci yang sedang berdiri emosi.
"Kalau kamu ga ada niat jadi musuh aku, bagaimana kalau kamu jadi pacar aku?" Egi menatap Uci serius.Eng ing eng.... Jadian ga ya?
kalau masih ada Typo ingatkan...! Seperti aku yang selalu mengingat kamu,😫
![](https://img.wattpad.com/cover/111313992-288-k176015.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Whatsapp Aku (End)
Teen Fiction(Beberapa part diprivasi ya syhantik syhakep, soo follow akun eike dulu sebelum membaca!) COOLBOY.. Geng kumpulan Cowok-cowok populer, yang selalu ingin jadi nomor satu di sekolah nya, binatang kelas, dan tim bully yang ditakuti hampir semua siswa...