Apakah Ini Mimpi?

12.4K 349 6
                                    

Happy Reading Readers 😎

Apakah Ini Mimpi?

Aku terbangun di pagi hari yah suara yang membuat hatiku tenang yang terus memanggil namaku dengan penuh kelembutan.

"Luna bangun sayang ini udah pagi, katanya mau pergi rekreasi? Hmmm.." katanya.

Berlahan aku merenggangkan tubuhku seraya mengumpulkan sisa-sisa nyawaku dari mimpi yang menyeramkan itu. Ku buka mataku namun pancaran sinar mentari tepat menembus retina yang membuat mataku kembali tertutup. Namun aku tersadar dengan apa yang dikatakan bundaku aku melirik jam yang menunjukkan pukul 07.05 AM.

Mataku membulat dan tanpa ba-bi-bu aku segera menuju ke kamar mandi. Aku yang kelagapan hampir tak memperdulikan keberadaan bundaku yang sejak tadi terkekeh melihatku.

Sekitar lima belas menitan aku berendam di bathtab. Kini aku yang hanya dililit handuk berwarna putih sibuk memilih baju apa yang akan ku kenakan hari ini. Setelah mempertimbangkan kenyamanannya, akhirnya aku memilih stelan sweater navy dan legging hitam tak lupa sepatu adidas putih bergaris hitam milikku. Aroma parfum bunga yang ku usap di anggota tubuhku membuat semua terlihat sempurna.

Berlahan aku meninggalkan kamarku dan turun untuk sarapan bersama ayah,bunda, dan bibi. Yah, setiap hari kami selalu meminta bibi untuk ikut makan bersama meski awalnya bibi menolak. Namun, ayah tetap memaksa karena menurut ayah bibi adalah bagian keluarga kami.

Setelah selesai sarapan kami beranjak untuk segera pergi ke salah satu kawasan dekat kota tempat tinggalku. Sepanjang jalan aku melirik ayah dan bunda yang saling bercakap yah entahlah mungkin mengenai urusan pekerjaan. Ayahku adalah seorang jaksa dan ibuku adalah seorang pengacara. Setiap ada kasus ayah dan bunda berbagi pengalaman dan tak segan mengungkapkan pendapat mereka masing-masing dengan mimik wajah mereka terlihat begitu serius.

Daripada mendengarkan mereka, akupun segera mengambil headset untuk mendengarkan lagu kesukaanku. Aku menatap keluar jendela mobil dan memperhatikan begitu banyak orang berlalu-lalang dan pemandangan yang begitu menarik perhatianku.

Ku pejamkan mataku dan mencoba untuk beristirahat sejenak namun belum sempat aku tertidur aku langsung mengingat mimpi pagi ini.
Seketika semua menjadi hening aku pun mencoba memberi tahukan arti mimpiku kepada ayah dan bunda.

"Ayah? Bunda?" Kataku yang sejak tadi gelisah tanpa alasan.

"Iya sayang kenapa? Kamu laper?" Kata bunda sambil melihatku dengan senyum simpulnya.

"Gak bun, aku cuma pengen ngomong sesuatu" aku mencoba mengatakannya namun aku takut.

"Lah kamu kok keringetan gitu sayang? Kamu sakit?" Kata ayah yang sedikit khawatir.

"Hmm, sebenarnya pagi ini aku mimpi aneh yah entah kenapa dimimpiku aku melihat ayah ...."kataku berlanjut.

Mimpi Luna
Aku berlari tak tentu arah seseorang mengejarku namun kakiku tersandung oleh batang pohon, mereka terus mengejarku tanpa ampun sambil membawa senapan yang membuat jantungku berdetak kencang ketakutan.

"LUNA!!! BERHENTI SEKARANG!!HAHAHAHA" katanya seseorang yang memakai topi hitam dan memakai masker.

Namun belum sempat orang itu menangkapku aku sudah berada dipadang rumput dan aku melihat seseorang yang tak asing buatku.

"Ayah?Bunda? Kok bisa disini?" Kataku bingung melihat ayah dan bunda hanya diam membalas pertanyaanku dengan senyuman.

"Maaf kalo kamu jadi takut, tapi ayah dan bunda akan selalu menjaga kamu meskipun nanti raga ayah dan bunda tidak bersamamu Luna" kata ayah yang mulai berjalan mundur.

"Ayah! Bunda! Awassss" kataku histeris.

Aku berlari namun belum sempat aku memegang tangan bunda aku melihat ayah yang jatuh ke dalam jurang itu. Aku berteriak air mataku tak bisa ku bendung aku menangis nafasku serasa terhenti.

"Bunda yakin kamu bisa hidup dengan baik tanpa ayah dan ibu, kamu akan bertemu dengannya Luna" kata bunda yang memelukku dan mengelus rambut coklatku ini.

Terdengar suara itu yang memanggil namaku. Aku terbangun dan melihat bunda dikamarku.

Dalam mobil

"Ayah aku sangat...sangat takut ayah dan bunda akan meninggalkanku" tak terasa isakanku begitu kencang membuat ayah memberhentikan mobilnya ke tepi jalan.

"Ssssstt, Luna jangan nangis ayah dan bunda akan selalu bersama Luna ayah janji akan bersama Luna hingga Tuhan berkhendak lain" kata ayah sambil memelukku erat.

Kata-kata ayah membuat hatiku begitu sakit, bagaimana bisa ayah berkata seperti itu. Aku menangis tanpa henti dan memeluk ayah dengan eratnya.

"Udah ayo kita lanjut perginya udah deket kok" kata bunda yang sempat meneteskan air matanya.

Entah kenapa hari ini aku merasa sangat sensitif.

Sampainya aku di tempat tujuan memang begitu sepi namun udaranya membuatku merasa nyaman. Aku baru menyadarinya bahwa ini adalah villa ayah yang diberikan oleh Alm. Kakek. Aku melirik jam tanganku yang menujukkan pukul 17.55 PM.

Hmm perjalanan yang cukup melelahkan untukku. Namun rasa lelahku terbayarkan dengan melihat banyak pohon menjulang tinggi, sinar-sinar lampu membuat pemandangan menjadi lebih indah, ada juga kolam renang yang langsung berhadapan bila sunset tiba.

Aku memejamkan mataku menikmati tiap hembusan angin dan lantunan suara air mengalir di kolam renang tersebut. Tiba-tiba seseorang memegang pundakku yang membuatku kaget dan langsung berhadapan dengannya.

"AAAaaaaa!!!" seketika badanku terkulai lemas dan mataku buram lalu aku mendengar seseorang memanggil namaku.

"LUNA!LUNA!Bangun!! Ya Tuhan" katanya namun aku kehilangan kesadaranku.

********

Hy readers 😊😊
Don't forget to give VOTE and COMMENTS 😊

- Zzr -

If You Know Who I'm [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang