Thread ⁉

2.7K 103 0
                                    

"Kamu bukan orang jahat kan? Yang mendekati aku karena ingin menebus dosa di masa lalu" ucapan Luna membuat Abby mengalihkan pembicaraan kita.

"Gue boleh gak megang tangan lo Lun?" Kata Abby dengan polosnya.

Luna melirik tangan Abby yang mulai menggandeng tangannya. Sempat Luna merasa khawatir namun ia mencoba tetap tenang.

"Emang dipegang sama orang lain itu menakutkan yah? Gue yang sering megang lo aja merasa gak ada yang aneh sama lo, tapi gak lama badan lo tiba-tiba mulai lemes gitu" ujar Abby.

Sepertinya Abby mengambil kesempatan dalam kesempitan. Sekali dirinya mengelus lembut tangan halus milik Luna.

"Hmmm entahlah setelah kejadian itu, aku rasa kalo ada orang yang menyentuhku aku begitu ketakutan dan entah mengapa badanku juga ikut melemas" kata Luna menatap kedua bola mata Abby.

Luna mulai terbiasa dengan perlakuan Abby padanya. Sesekali Abby menciumi tangan Luna membuat Luna tersipu malu.

"Aku boleh meluk kamu gak?" Suara Luna yang terdengar membisik.

"Haha...lo polos amat jadi anak yah, sini" Abby mengusap rambut Luna tak lama meraih Luna ke dalam pelukan hangatnya.

1

2

3

Hening.

"Luna? Gimana rasanya enak kan?" Kata Abby menggoda. Jangan salah paham Abby bukan seorang pedovil.

Abby menoleh Luna yang belum melepaskan pelukannya. Abby mulai merasakan bahwa baju yang ia kenakan sedikit basah karena air mata.

Air mata?

Astaga apakah Luna menangis?

Dan dugaan Abby memang benar Luna menangis dalam diamnya.

"Yayaya..ssstt... Luna lo kenapa?" Abby khawatir sambil mengangkat dagu Luna berlahan dan mengusap air matanya itu.

"Tiba-tiba aku ingat wajah seorang laki-laki dan aku memanggil dengan sebutan Ayah" kata Luna ragu dan mulai mengeluarkan isakan lagi.

"If you remember that him, yes! it's your father Luna" batin Abby mengatakan demikian.

***
"Mama? Papa?" om Bram terkejut dengan panggilan itu langsung menoleh melihat Abby dan Luna yang berlahan mendekat padanya.

"Luna!!" Teriak tante Lisa pada Luna.
Luna memberanikan diri untuk berbicara pada tante Lisa"Luna minta maaf kalo buat mama jadi khawatir sama Luna" ucapan Luna seakan menganggap tante Lisa adalah ibu kandungnya.

"Mas Abby sama mba Luna ayo makan dulu" kata seorang wanita paruh baya itu.

Bibi menghidangkan begitu banyak makanan hingga Luna bingung mau memakan yang mana. Papa dan mama Luna sejak tadi berbincang-bincang pada Abby. Luna melirik Abby yang merespon pertanyaan orang tua Luna dengan senyuman yang mempesona. Sepasang lesung pipi yang menawan membuat wajah Abby sangat tampan kata Luna.

Luna mengambil telfon genggamnya lalu mencoba mengetik pesan pada seseorang.

"Jangan beritahu siapapun tentang kejadian tadi aku mohon" Abby membaca isi pesan tersebut lalu menoleh ke samping melihat Luna yang masih menyantap sup brokoli  buatan bibi.

Luna menatap mata Abby sejak beberapa detik yang lalu. Abby tampak mengedipkan sebelah matanya pada Luna.

"Ah, apa yang dia lakukan padaku" batin Luna saat melihat kejadian tadi.

"Ya Tuhan perasaan apa ini, apakah aku jatuh cinta padanya? Ohh Luna wake up" setelah membayangkannya pipi Luna pun tampak sedikit memerah dan ia mencoba menggeleng kepala untuk menyadarkan dirinya.

***
Pukul 20.30 PM perjamuan dadakan ini pun selesai Abby pamit dan hendak menuju basement untuk beristirahat. Semenjak beberapa bulan lalu Abby jarang pulang ke rumah. Abby tak mau melihat ayahnya ia merasa sangat muak dengan tingkah busuk dan kemunafikan ayahnya.

Pencahayaan yang minim membuat suasana basement terlihat agak menyeramkan di tambah dengan suasana yang sepi. Teman Abby bahkan tak berani untuk datang ke sana tapi jika Abby memaksa dan memberikan ancam "itu" untuk menakut-nakuti dirinya dengan keterpaksaan dia akan datang.

Ancaman yang membuat nama baik seseorang akan hancur dengan waktu persekian detik saja.

Ancaman bermula
Warning

Saat Abby dan partner bernama Alex itu baru saja tiba di Bangkok untuk mengikuti pertemuan dengan salah satu CEO dari Tong group. Wajar saya bila diusia muda, Abby sudah diwarisi perusahaan ternama milik ayahnya. Sebelum menghadiri acara tersebut, Abby langsung menuju kediaman Villa milik rekannya itu untuk beristirahat selama dirinya berada di Bangkok. Abby tak memilih hotel sebagai tempat untuk beristirahat, ia tau bahwa harga sewa kamar hotel per malam cukup menguras kantong dan jalan satu-satunya ialah villa milik Alex.

"Selagi masih ada luang gratisan jangan kau sia-siakan"

Prinsip Abby yang membuatnya memiliki tabungan dengan nilai mencapai triliunan. Wow.

Jam menunjukkan pukul 01.45 AM Abby yang duduk santai di lantai atas villa tersebut tak sengaja melihat Alex sedang bercumbu di kolam renang bersama seorang wanita cantik tentunya, serta memiliki bentuk tubuh yang terlihat Bigsize di bagian tertentu.

Abby dan Alex memang partner kerja namun belakangan ini Alex tampak mencurigakan dan seakan ingin merebut kursi Abby yang sebagai Direktur management di perusahaan milik ayah Abby.

Abby mulai mengambil video Alex yang sedang melakukan "itu" dan menyimpannya sebagai umpan untuk menakhlukkan Alex kapanpun Abby mau. Mantap.

***

"Lo dimana?" Kata Abby saat Alex mengangkat telfon darinya.

"WTF! Gangguin aja lu blacky, gue di tempat biasa, why?" Kata Alex yang sedikit kasar pada Abby.

"Gue tunggu lo di basement ! 20 menit dari sekarang" kata Abby yang memaksa.

"Woi tapi...uhukk..uhukkk" kata Alex yang tersedak.

"Waktu lo tinggal 19 menit 30 detik! Lo tau akibatnya kalo lo terlambat sedetik pun" nada bicara Abby yang mengancam dan menekan kata sedetik.

Alex langsung meninggalkan bar saat itu juga dan meninggalkan 2 orang jalang yang ia sewa dengan harga mahal. Alex memang begitu playboy dan rada-rada mesum. Bukan rada-rada tapi udah parah mesumnya tuh anak.

Alex akhirnya sampai di basement dengan baju kemeja berwarna ungu tua bukan ungu janda. Kancing atas bajunya sedikit terbuka dan terpampang area dada Alex yang bercucuran keringat karena sejak tadi ia berlari. Membuat dirinya begitu... Seksi?

"Ngapain sih?" Alex yang sedang mengatur nafasnya lalu segera mengambil kursi untuk duduk.

Abby merasa tak tega melihat Alex yang selalu menuruti perkataannya. Namun disisi lain itu adalah hal yang menyenangkan bisa menjahili partner sendiri.

"Gue jatuh cinta" kata Abby seperti berbisik.

Spontan mata Alex yang sedang meminum orange juice yang ada di meja langsung terbelalak tajam disusul semburan air yang keluar dari mulutnya karena ketika mendengar Abby mengatakan itu.

"WHAT'S!!?" kata Alex tak menyangka.

***
Jangan Lupa Votenya guys 😊

- Zzr -

If You Know Who I'm [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang