This Is Our Story

1.7K 73 0
                                    

2 tahun kemudian

Hari ini adalah hari dimana Luna berulang tahun yang ke dua puluh sekaligus Annivnya bersama Abby. Abby sudah mempersiapkan sebuah kejutan untuk Luna malam ini.

"Yakin lo?" Alex memegang bahu Abby yang terlihat gugup. Abby mengambil napas panjang dan memulainya.

"Doain gue nyett" Abby mulai mengambil minuman yang bergelembung tersebut.

Alex sedikit khawatir melihat Abby yang meminumnya hanya sekali tegukkan. Alex takut jika terjadi apa-apa pada Abby. Raut wajah Abby terlihat Aneh dan sesekali memegang dadanya karena perih efek minuman tersebut.

"Lo gak papa? Jawab gue!" Alex mulai memperhatikan badan Abby yang bergetar meski hanya sesaat.

Yup Alex dan Abby sedang melakukan sebuah challange, jika Abby bisa menghabiskan minuman bersoda itu Alex akan mengikuti kemauan Abby. Dan betapa terkejutnya Alex saat Abby menghabiskan minuman tersebut dengan sekali tegukkan, padahal Abby tidak bisa meminum minuman yang bersoda karna pasti setelah meminumnya perut Abby akan terasa nyeri.

"Sekarang lo gak bisa nolak! Lo harus ngikutin semua perintah gue...Awww" Perasaan Abby cukup puas karna telah berhasil melakukan tantangan tersebut namun disisi lain perutnya serasa dicabik-cabik begitu perih.

Alex hanya mendehem kesal mendengar ucapan Abby. Ia tak menyangka bahwa Abby akan melakukan semuanya untuk Luna.
Namun Alex bukanlah seorang pecundang yang suka mengingkar janji. Ia pun akan menuruti semua perintah Abby selama seminggu kedepan.

***
"Makasih mama thank you dad" Luna menyuapi potongan kue ke pada tante Lisa dan om Bram.

"Dihari yang begitu special ini Luna sangat sangat bersyukur punya keluarga baru seperti kalian, selama hidup Luna banyak sekali cobaan dan rintangan yang begitu bertubi-tubi" Air mata Luna membanjiri pipinya namun ia masih melanjutkan ucapannya.

"Hari ini sepuluh oktober hmm mengingat semua yang terjadi sebenarnya Luna masih tidak percaya, malam ini semua moments yang begitu berkesan di hidup Luna kembali terngiang di pikiran Luna, tapi Luna berjanji dihadapan kalian semua bahwa seorang Luna akan berubah menjadi Luna yang kuat, Luna yang pemberani, dan Luna yang selalu ceria, tak ada lagi Luna yang lemah, penuh ketakutan, gelisah, dan Luna yang selalu merasa dirinya yang paling menderita" Luna tersenyum di sela tangisannya.

Tante Lisa dan om Bram memeluk Luna begitu penuh kasih sayang. Orang - orang di acara tersebut pun bersorak sambil bertepuk tangan.

Namun di tengah moment mengharukan itu, dari kejauhan muncul seorang pria membawa sebuah kue dipenuhi lilin - lilin cantik yang menyala sambil menyanyikan lagu selamat ulang tahun ke arah Luna.

Luna mencoba menebak siapa orang tersebut. Namun melihat Alex yang berada jauh di belakang orang tersebut Luna sudah tau bahwa orang itu adalah Abby kekasihnya.

Semua pasang mata tertuju pada Abby dan Luna. Mama dan papa Luna pun memberikan kebebasan Abby untuk melangkah mendekati Luna.

"Selamat ulang tahun sayang, cepetan tiup lilinnya muka gue panas tau" Abby tersenyum manja pada Luna sambil mengedipkan sebelah matanya untuk menggoda Luna.

"Iya iya bawel banget sih" Luna memejamkan matanya seraya berdoa dalam hati.

"Tuhan terima kasih untuk kebahagian yang kau berikan padaku dan untuk ayah dan bunda di surga, Luna sekarang baik-baik saja kalian tidak perlu khawatir karena Luna mempunyai malaikat pelindung yang begitu baik namanya Abby semoga kalian tenang di alam sana, i love you so much ayah bunda"

If You Know Who I'm [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang