☆ EXTRA CHAPTER ☆

2.1K 70 0
                                    

Yang kangen sama Alex nih author bikinin extra part khusus dia. 😂😂

Happy reading 😉😉😉

***Alex***

Menjadi obat nyamuk antara Abby dan Luna emang gak ada enak-enaknya. Ketika gue jalan bareng sama mereka seraya hidup gue cuma jadi bodyguard tuh bocah. Emang sih Luna pernah bilang kalo gue udah di anggap kek kakaknya sendiri. Tapi gue kan juga manusia punya rasa punya hati. Lah kok malah nyanyi gua. Next!.

"Mau kemana sih!? Kaki gue pegel bangke" Gerutuku kesal mengikuti Abby dan Luna yang entah mau kemana.

"Lah? Salah gue gitu? Yang suruh ngekor juga siapa" jawab Abby yang hanya menoleh ke belakang sekilas melirik Alex.

"Taik lo by"

Jika saja saat itu Luna gak ada mungkin sekarang wajah Abby bonyok karena gue.

"Sabar lex sabar" suara Luna membuat emosiku sedikit reda.

"Ia Luna sayang" jawabku memancing emosi Abby.

"Sayang sayang gue cungkil juga mata lo ntar" jawab Abby yang menatap sinis gue.

"Luna aja gak protes gue manggil dia sayang, napa lo yang sewot" gue menekan kata sewot pada Abby yang menatapku seakan ingin menerkam.

"Tau ah males gue ladenin curut kek lo" melihat ekspresi Abby membuatku terkekeh pelan.

"Ck ck ck bisa-bisanya lo punya pacar kek kutu kupret gini Lun" ledekku membuat Luna tertawa melirik Abby.

"Iya juga? Kok aku mau sama dia? Haha" ternyata Luna merespon leluconku. Haha. Luna kau yang terbaik.

Gue dan Luna berhasil membuat wajah Abby terlihat kusam dan kesal pada kami.

"Eh kok gue ngrasa kek nonton drama deh, liat gue jalan di samping kiri lo Lun dan samping kanan lo Abby, hahah kayak apa tau gak sih" tawaku membayangi drama yang pernah gue liat walaupun hanya sekilas.

"emang kayak apa?" Tanya Luna padaku namun sebelum gue menjawab pertanyaan dari Luna Abby menyuruh Luna untuk pergi meninggalkan Alex.

"Huh dasar giliran butuh bantuan aja lo rengek ama gua by, giliran gue pengen seneng-seneng juga lo malah egois banget" gerutuku sambil berjalan sendirian.

***

Tapi satu hal yang kalian harus tau tentang Alex. Seorang Alex yang memang terlihat sedikit gesrek ini mempunyai jiwa ke ibu-ibuan. Itu yang membuat Alex masih mau menjaga dan mengurus Abby. Yah meskipun Abby kadang gak tau berterima kasih.

Abby dan Alex sejak kecil hidup bersama meskipun mereka sebenarnya gak ada hubungan darah. Ayah mereka mempunyai hubungan bisnis jadi Abby dan Alex sangat sering menghabiskan waktu bersama.

Hal yang paling menjengkelkan dari Abby yang terkadang membuat seorang Alex ingin sekali menghabisi dirinya. Bagaimana tidak kedapatan melakukan "itu" membuatku terkadang merasa takut pada Abby. Yupp entah kenapa Abby masih menyimpan video panas itu.

Alex sering bertanya dalam hati apakah Abby itu termasuk orang yang mesum? Yah mungkin setiap malam dirinya menonton adegan itu. Tapi melihat tingkah Abby membuatku mengerti sebenarnya Abby hanya ingin menakut-nakutiku dengan mengancam akan mengirimkan video itu ke semua kontak di ponsel milik Abby.

Abby memang terlihat begitu biasa di luar namun luar biasa di dalam. Alex yang sebagai saksi hidup Abby. Begitu mengenal dan memahami Abby yang sebenarnya ingin merasakan kasih sayang oleh orang tua kandungnya. Namun semua itu mustahil untuk Abby. Abby tau meskipun itu sulit, ia terus mencoba melakukan apapun. Bahkan karena tekadnya untuk mendapatkan kasih sayang seorang ayah Abby menuruti perintah ayahnya dulu.

Kesalahan terbesarnya itu membuat Abby berubah menjadi seperti sekarang ini.

"Lo dimana kampret?"

"Di jembatan dekat danau eh bukan sungai eh tau ini apa pokoknya dekat genangan air" jawab Abby membuatku bingung.

"Dasar plin-plan lo" gerutu Alex kesal lalu mematikan ponselnya.

Alex berjalan menyusuri tiap sudut yang hanya dipenuhi pohon-pohon yang menjulang tinggi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alex berjalan menyusuri tiap sudut yang hanya dipenuhi pohon-pohon yang menjulang tinggi. Tak lama mata Alex tertuju pada seorang wanita dan pria yang saling bersebelahan menatap kearahku.

Luna nampak melambaikan tangannya menyambut Alex yang kian mendekat. Alex berlari kecil berdiri di samping kiri Luna.

"Anj*ng bang*sat lu, lo bilang jembatan! Lo bilang air lah! Mana ini yang ada cuma pohon doang bego" emosi Alex meledak karena ia sadar telah di kerjai oleh Abby.

"Husss udah lex kan lo udah dateng juga" suara lembut Luna membuat Alex melonggarkan tangannya yang sejak tadi dikepalnya kuat.

Mereka menatap pemandangan yang begitu menyejukkan hati di tambah angin yang sepoi-sepoi terasa menyegarkan.

"Abby Alex baikan gih, gak enak tau diem-dieman kayak gini"

"Ogah! dia yang nipu gue masa gue yang minta maaf duluan, idihh males banget" ucap Alex begitu kesal pada Abby.

"Iya deh iya maafin gue Alexku sayanggg" mendengar ucapan Abby membuat Alex menatapnya jijik.

Alex masih saja angkuh tak mau menerima permintaan maaf Abby. Namun Abby malah meraih tangan Alex dan memeluknya erat.

"Maafin gue nyett, gue gak bisa hidup tanpa lo! Serius gua mah" ucap Abby sedikit di dramatisir membuat Luna terkekeh melihat tingkah bocah mereka.

"Hmmm udah lepas ih!, lo keliatan kek homo tau gak" ucap Alex yang menahan tawanya karena mendengar perkataan Abby tadi.

Luna melangkahkan kakinya menghadap ke arah Abby dan Alex yang memerhatikan Luna keheranan. Luna menjinjit dan mencoba merangkul Abby Alex dengan sekaligus. Luna memeluk erat tubuh mereka. Alex dan Abby saling menatap aneh tingkah Luna tersebut.

"Yang kamu kenapa sih?" Tanya Abby sambil mengerutkan dahinya.

"Lo kesambet ye?" Tanya Alex menatap Abby datar.

"I love you guyss i love you so much, tanpa kalian hidup aku gak akan ada apa-apanya" Luna masih memeluk mereka namun berlahan melepaskan pelukannya dan menatap Abby kemudian Alex.

Cup

Cup

Mata Abby dan Alex membulat saat Luna baru saja mencium pipi mereka berdua.

"Lo...lo..ngapain?" Ucap Alex terbata-bata karena jantungnya berdebar cukup kencang.

"Itu tanda yah anggap saja ucapan terima kasih aku pada kalian semua, karena aku gak tau harus ngasih apa sama kalian" Luna sangat senang hingga tak sadar ia sedikit menggoyangkan tubuhnya kiri ke kanan.

Mereka tertawa bersama menghilangkan rasa kecanggungan yang masih terasa hingga saat ini.

Mereka pun saling merangkul satu sama lain sembari menikmati kembali pemandangan saat itu.

-END- (?)

***
Jangan Lupa vote & comment nya yah readers 😊😊

- Zzr -

If You Know Who I'm [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang