"Gue jatuh cinta" kata Abby seperti berbisik.Spontan mata Alex yang sedang meminum orange juice yang ada di meja langsung terbelalak tajam, disusul semburan air yang keluar dari mulutnya karena ketika mendengar Abby mengatakan itu.
"WHAT'S!!?" kata Alex tak menyangka. "Lo mabuk gila!" Sambungnya. Namun Abby hanya berbalik memunggungi Alex.
"Gue baru aja sadar kalo ada hal aneh yang gue rasain, gue selalu ingin melindungi dia, gue khawatir kalo dia akan meninggalkan gue sendiri, gue sayang sama dia gue gak mau dia jadi benci karena kejadian itu" Air mata Abby mulai membasahi pipinya.
Alex mulai mendekat dan merangkul Abby sambil mengatakan "Akhirnya lo sadar juga bangsat, kalo lo benar-benar mencintai Luna, lo harus jujur dan mengatakan perasaan lo yang sebenarnya" Abby hanya menunduk namun ia tetap menyimak apa yang Alex sampaikan padanya.
"Tapi, darimana Alex tau nama itu? Apakah dia mengenal Luna?" Batin Abby.
"Gue malam itu ke rumah lo tapi gak ada orang yah gue langsung nyosor ke kamar, gue berasa ada yang aneh eh...taunya bener lo lagi mabuk-mabukan sambil bilang "Luna gue mulai gila!gila karena gue cinta sama lo!gue sayang sama lo! Tapi gue gak mau lo pergi dari hidup gue Luna!" Lo bilang gitu sambil nyengir-nyengir gak jelas dan gilanya lo hampir nyosor bibir polos gue ini pas gue gotong lo ke kasur" kata Alex menatap sinis Abby.
Melihat tatapan Alex membuat Abby tertawa meskipun air mata itu masih membekas di pipinya.
"Lo malam ini tidur bareng gue kar.." Abby belum menyelesaikan bicaranya namun Alex mulai mengambil posisi dan berlahan melangkah ke samping menjauhi Abby.
"Wahhhh bener-bener nih anak otaknya udah koslet, lo kayak Homo tau gak!" jawab Alex memiringkan jarinya tepat di dahinya sendiri dan Abby hanya menatapnya heran sambil tersenyum sinis.
"Udah belum ngomongnya?" Kata
Abby yang mulai mengerjainya dengan melangkah ke arah Alex dan menatapnya seakan ingin menerkamnya.Tak tinggal diam Alex yang ketakutan pun melangkah mundur hingga tubuhnya bersentuhan dengan tembok di belakangnya.
"A...PA..YANG.....NGAPAIN...LO MAJU SETAN!!!" kata Alex yang terbata-bata dan meninggikan suaranya tepat dihadapan Abby.
Abby mulai mendekatkan wajahnya tepat ke arah wajah Alex yang sedang memejam erat matanya.
"Aneh nih anak kok gak bereaksi yah? Setidaknya langsung ninju gue atau gimana, haha" batin Abby yang menahan tawanya karena melihat ekspresi wajah Alex."HAHAHAHAHAHAHA" sontak Alex langsung membuka matanya lalu memerhatikan Abby yang sedang tertawa terpingkal-pingkal dan berkata.
"HAHAHA JING MUKA LO GAK KUAT GUA" ledek Abby.
"HA........HA......PUAS LO KETAWAIN GUE! ANJ*G! BANG*T LO!" Alex yang mulai marah mengeluarkan kata-kata kasarnya pada Abby.
"1-0" Abby kembali meledek Alex yang menatapnya penuh kebencian.
***
Setelah mendengar nasehat dari Alex yang tampan,playboy dan sedikit gesrek itu. Akhirnya ia membulatkan tekatnya untuk mengatakan semuanya pada Luna malam ini.
Yah Abby dan Luna berencana mengadakan dinner di salah satu restoran milik ayahnya.
Sejak tadi Luna kebingungan untuk memilih baju apa yang ia akan kenakan malam ini. Dirinya begitu bersemangat entah apa yang membuatnya seperti ini.
"Ma Luna cocoknya pake baju warna peach ini atau motif bunga yang ini?" Luna menunjuk kedua baju itu secara bergantian.
"Kalo mama sih nyaranin yang warna peach itu biar si Abby klepek-klepek ama kamu" goda mama membuat pipi Luna memerah.
"Ah mama bisa aja" Luna tersipu atas perkataan mamanya barusan.
"Kalo kamu sama Abby jadian mama setuju banget, lagipula mama tau Abby itu anaknya baik dan sopan" tante Lisa memuji sikap Abby yang membuat Luna iri.
"Ohh jadi gitu sekarang mama mau bangga-banggain dia, okay fix!".
"Gak usah cemberut gitu kali, cepet mama bantu dandanin biar anak mama makin manis biar kayak gulali" ejek tante Lisa membuat Luna tertawa manis.
Yupp, semenjak kejadian itu Luna mulai menerima tante Lisa dan om Bram sebagai orang tua barunya. Mereka sangat menyayangi Luna seperti anak kandungnya sendiri. Hal itu membuat Luna tersentuh dan ia mulai terbiasa untuk memanggil mereka mama dan papa.
Kamar Abby
Aroma Dunhill blue mulai merebak di segala penjuru ruang kamar Abby. Abby yang sejak tadi berdiri di depan cermin sambil merapikan pakaian dan rambutnya pun terlihat sangat mempesona. Tak lupa ia mulai meyakinkan dirinya dan mempersiapkan mental untuk mengatakan pada Luna yang sebenar-benarnya.
Abby beranjak dari kamarnya dan mengambil kunci mobil di atas meja. Ketika perjalanan ia melihat sebuah toko bunga yang kebetulan masih buka. Ia pun mampir untuk membeli setangkai bunga mawar putih yang disukai Luna.
Abby mulai mengetuk pintu rumah Luna namun tak ada respon sama sekali.
Namun suara itu membuat jantung Abby berdetak sangat cepat hingga ia bisa mendengarkan suara detakan di telinganya.
"Oh God" batin Abby.
***
Jiah dikatain homo 😂😂Maaf klo banyak kata-kata yang kasar 😅 soalnya karakter Alex emang gitu 😆
Vote & comment jangan lupa ya !
- Zzr -
KAMU SEDANG MEMBACA
If You Know Who I'm [END]
RomanceKisah seorang gadis bernama Luna yang mengidap Social Anxiety Disorders (SAD) atau Gangguan Kecemasan Sosial dan takut terhadap sentuhan atau Haphephobia. Kejadian yang terjadi beberapa tahun silam, membuat dirinya harus menjadi seorang yatim piatu...