Chapter 2

1.6K 165 6
                                    

*

Jam istirahat pun tiba, dimana semua murid akan menghabiskan waktu untuk menyantap makan siang atau sekedar menghirup udara segar setelah setengah hari beraktivitas di dalam kelas.

Kulihat Jaemin yang sudah antusias untuk keluar, dan berusaha memaksaku untuk ikut ke kantin.

"jungkook-ah, ayolah kita kantin yuk!, aku lapar nih" ucap jaehyun yang gusar sambil memegang perutnya.

"tidak ah, aku disini saja".

"hiaa, ayolah, kalau kau tidak mau ikut, terpaksa aku akan menyuruh gadis-gadis di kelas kita untuk menarikmu ke kantin, pasti mereka senang" ancam jaehyun.

"Apa??? aku mulai terihat berpikir. "baiklah, baiklah aku ikut" sambil berdiri dengan pasrah akupun mulai menurut.

"nah, begitu dong" rangkul jaehyun. "kau yang traktir ya?hahaha"

"tuh kan? aku sudah tau akan begini" decahku kesal.

"kau tidak mau?" ucap jaehyun dengan tatapan tajam pertanda ia akan mengancamku lagi.

"iya,iya aku traktir" pasrahku. Lalu dibalas senyuman lebar jaehyun. kami pun segera pergi menuju kantin.

Di kantin ternyata sudah ramai dan bangku-bangku yang tadinya kosong, sekarang sudah mulai terisi. Hanya tersisa sebuah bangku panjang yang mejanya pun sudah berisi beberapa makanan.

"Kook, kita makan disana saja yuk! " ajak jaehyun  menunjuk meja yang ada di sudut kantin sembari tangannya juga memegang nampan makanan.

"tidak ah, aku tidak mau semeja dengan perempuan,"

"Aigoo..jadi kau makan di mana? Lantai? Lagian itu kan hanya yuju dan temannya, apa salahnya? Pokoknya aku mau kesana, terserah kau mau ikut atau tidak" jawab jaehyun melengos pergi.

"aisshhh, tunggu aku dong!" dengan pasrahnya aku mengikuti langkah kaki jaehyun.

"Yuju-shi, kita boleh duduk disini ya?ya?" jaehyun berusaha membujuk yuju.

"Emang tidak ada bangku lain apa?" ketus yuju.

"jika ada, aku tak mungkin meminta izin mu sekarang, hisshh" kesal jaehyun.

"hmm, ya sudah duduklah" cuek yuju.

"hehe, kook ayo duduk" senyum jaehyun sambil memposisikan tempat duduknya di hadapan chaeyeon, teman yuju. Sementara aku, Ya, tepat berada di hadapan yuju.

"sial, kenapa aku berhadapan dengannya begini" batinku.

"Hai chayeon, wahh semakin hari kau semakin cantik saja ya, haha" goda jaehyun pada gadis yang ada dihadapannya itu.

"apa sih!!"kesal chaeyeon. yang kemudian ditanggapi muka masam oleh jaehyun.

"ah, kau pasti anak baru di kelas yuju ya? Perkenalkan aku Chaeyeon,murid kelas 2B." Ramah chaeyeon sambi mengajak ku berkenalan.

"oh, annyeong haseo,, aku jungkook" balasku tersenyum.

"wahh, kau tampan juga hihihi.... Yuju-ya, kenapa kau tidak bilang ada lelaki tampan di kelasmu?"

"siapa?aku ya?pasti aku kan?" geer jaehyun

"hisshh, jangan terlalu PD, jika kau tampan, dunia ini bisa runtuh" ketus chaeyeon.

"woah kau memang gadis yang kejam ckck" kesal jaehyun.

"aku duluan chaeyeon-ah" tiba-tiba yuju berdiri dan langsung melengos pergi.

"Hei kau mau kemana? Aku ikut" chaeyeon juga segera berdiri. "Anyyeong jungkook-shi" tak lupa ia menyapaku dan segera pergi menyusul yuju.

"omoya, dia tidak menyapaku, woah. padahal aku lebih lama kenal dengannya, cah" kesal jaehyun yang sekaligus kecewa.

"yang sabar ya.." aku hanya bisa terkekeh sambil menepuk pundak jaehyun.

Belum sempat chaeyeon dan yuju keluar dari kantin, langkahnya sudah dihentikan oleh beberapa orang pria. Dan satu pria berperawakan tinggi tegap serta bertubuh berisi tepat berada di hadapan yuju.

"Yuju-ya, kau mau kemana? Jam istirahat kan belum selesai, ayolah temani aku makan ya?" goda pria tersebut.

"Minggir!! aku harus kembali ke kelas, aku banyak urusan" cuek yuju.

"sayang.. jangan seperti itu dong, ya temani aku ya?"

"Junhoe-shi!! sudah berapa kali ku bilang, jangan panggil aku dengan sebutan itu, aku bukan pacarmu, menyingkirlah!!" kesal yuju yang segera mendorong badan kekar junhoe, kemudian ia segera pergi.

Chaeyeon yang melihat itu hanya tertawa kecil "bye-bye junhoe-shi" ledek chaeyeon dan ia berlari lagi menyusul langkah kaki yuju.

"Aishh.." ucap junhoe kesal, karena lagi-lagi yuju mengabaikannya, ditambah ledekan chaeyeon, serta cekikikan teman-teman disampingnya, jelas itu membuat emosi junhoe naik.

"Apa yang kalian tertawakan, HAH? cari tempat duduk untukku" perintah junhoe dan temannya segera menurutiya.

Sedari tadi tanpa sengaja aku melihat pemandangan itu. Aku mulai merasa penasaran dengan pria yang terlihat seperti preman sekolah itu. "Lebih baik kutanya jaehyun saja" pikirku.

"Jaehyun-ah, siapa kelompok anak itu? Kok sepertinya mereka sangat berkuasa disini"

Jaehyun segera merespon pertanyaanku "Ahhh mereka, itu Junhoe dan teman-temannya. Ayah junhoe adalah penyumbang dana terbesar di sekolah ini, sekaligus direktur dari beberapa perusahan di korea, makanya sikapnya jadi seperti bos disini, lebih baik kita tidak usah berurusan dengannya".

"ohh,, begitu ya.." aku mengangguk paham. "hemm tapi sepertinya tadi aku melihat yuju tidak begitu tunduk padanya, bahkan tadi aku melihat yuju mendorong badannya" heranku.

Ntah kenapa jaehyun malah tetawa.

"Hahaha, terang saja, mana berani junhoe melawan Yuju. Junhoe itu sangat menyukai yuju, dia selalu menyebut bahwa yuju itu adalah kekasihnya, padahal yuju sama sekali tidak menyukainya. Ayah yuju adalah ketua yayasan disekolah ini yang sekaligus merupakan teman ayah junhoe. Dan dari yang aku dengar sih, mereka berdua sudah dijodohkan, walaupun sebenarnya yuju sangat tidak setuju. Oleh karena itu, aku beritahu kau, jangan sekali-sekali berani mendekati yuju atau kau akan berurusan dengan junhoe" jelas jaehyun dan segera menyantap makanan nya lagi.

"cah, untuk apa aku mendekati gadis sombong seperti itu, haha" kekeh ku. Kemudian dibalas acungan jempol oleh jaehyun dan dia kembali menyuruhku untuk makan.

Sekejap kemudian aku dikagetkan dengan derap langkah kaki yang menuju ke arahku dan jaehyun, aku mendongakkan kepalaku untuk memastikan siapa itu.

"ck, mau apa dia?" batinku. Sementara Jaehyun sudah bersiap untuk berdiri di hadapanku, seolah-olah ia ingin menghalauku dari sesuatu.

"Hiaaaa.... kau anak baru ya?!!"

*****************

Vote and Comment Juseyo^^

Spring Day  (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang