Chapter 5

1.1K 141 5
                                    

*

Aku melihat seorang wanita berlari panik menghampiriku. "Chaeyeon"...

"Jungkook-shi, kau tidak apa-apa? apa yang terjadi??" ucap chaeyeon mengangkat tubuhku perlahan.

"ooo, aku tidak apa-apa" jawabku mencoba berdiri.

"siapa yang melakukan ini padamu?? Biar aku adukan ke para guru" kesal chaeyeon.

"ah sudahlah, tidak usah.. lebih baik sekarang kita kembali kelas" pintaku.

"tidak, kita harus ke UKS, aku harus mengobatimu" balas chaeyeon.

"hem, ya sudah terserah kau saja" ucapku pasrah.

Kamipun berjalan menuju UKS dengan chaeyeon yang membopong pundakku, karena ya pukulan keras junhoe lumayan membuat tubuhku perih.

Tak berapa lama kami sudah sampai di ruang UKS, dengan cekatan segera chaeyeon mengambil kotak P3K dan mengoleskan cairan berwarna merah ke sudut bibirku yang terluka.

"Aakkk" teriakku perih.

"maaf, maaf, sakit ya?" ucap chaeyeon merasa tak enak.

"hehe lumayan" jawabku cengengesan. Chaeyeon hanya tersenyum dan terus mengoleskan obat itu. Ntah kenapa aku terus memandangi wajahnya yang tepat berada di hadapanku.

"Ke-kenapa kau terus melihatku seperti itu??" gugup chaeyeon dengan pipi yang mulai kemerahan.

"Oh? Haha tidak.. hanya saja kau cantik dan kau sangat baik padaku" ucapku tersenyum.

"Apa??" Chaeyeon terkejut mendengar pujian yang ku berikan, jantung nya serasa berdetak dengan cepat. "a-aduh, sepertinya tidak ada plester, bagaimana ini?" ucapnya salah tingkah sambil celingak celinguk.

"ya sudah tidak apa-apa, pengobatan ini juga sudah cukup kok, Gomawo chaeyeon-ah" senyumku.

Chaeyeon membalas dengan tersenyum dan mengangguk "ooo, sama-sama".

Setelah Chaeyeon membereskan kotak p3k tadi. Kami pun memutuskan untuk kembali ke kelas masing-masing, karena memang kelas kami  berbeda.

Akupun menarik nafas panjang di depan pintu kelas, karena aku yakin pasti aku akan dimarahi, karena datang sangat terlambat. Perlahan kubuka pintu kelas dan melangkah maju.

"Per-permisi saem" ucapku takut-takut.

"Oo.. Jungkook?? Kau terlambat? Ini sudah hampir jam istirahat dan kau baru datang/?" oceh guru itu dengan wajah killernya.

"Ma-maaf saem, tadi ada sedikit insiden, aku tidak akan mengulanginya lagi" melasku.

"Hem, ya sudah, duduk sana!" tegas sang guru dan mempersilahkanku duduk. Akupun berterima kasih dan berjalan menuju tempat dudukku. Sekilas kulihat yuju yang mengalihkan pandangannya dariku.

"Kook-ah, ada apa dengan wajahmu? Kau habisi dipukuli ya?" ucap jaehyun dengan cepatnya.

"tidak kok, aku hanya terjatuh tadi" elakku.

"Hiaa.. kau pikir aku bodoh apa? jatuh apa yang membuat pipimu biru dan bibirmu terluka seperti itu? Katakan padaku siapa yang memukulimu?!"

"tidak ada yang memukuliku, sudahlah" jengahku, "lebih baik perhatikan pelajaran saja, nanti kita dimarahi lagi"

Jaehyun menggelengkan kepalanya, ntah apa artinya itu.. lalu ia kembali ke aktivitasnya mencatat pelajaran yang ada.

********

Bel istirahat berbunyi, semua siswa berhamburan keluar. Tak terkecuai jaehyun yang tiba-tiba langsung keluar tanpa mengajakku. "Tumben?.. apa dia marah padaku" pikirku.

Karena aku tidak menemukan Jaehyun dimanapun dan tidak enak makan sendirian di kantin, Akhirnya aku memutuskan untuk duduk di bangku yang ada di pinggir lapangan sekolah.

Dengan membawa sepotong roti dan air mineral aku berjalan menuju lapangan. Belum sampai disana, aku melihat yuju yang termenung sendirian di bangku tersebut. Ntah ada dorongan apa yang membuatku menghampirinya.

"jangan sendirian di tempat seperti ini? nanti ada yang menyerangmu lagi bagaimana?" ucapku membuyarkan lamunan yuju.

"Itu bukan urusanmu!" ketus yuju tersadar.

Akupun mencoba duduk disampingnya. "ya memang bukan urusanku sih,tapi jika aku jadi kau, aku akan memilih untuk tidak sendirian"

Yuju tetap memasang wajah juteknya, tanpa menanggapi omonganku.

"oh iya, kau mau minum?" aku berusaha menawarkan air pada yuju.

Yuju hanya melihatku sekilas tanpa mengindahkan pemberianku. Tapi ia malah mengeluarkan sesuatu dari balik sakunya. "Ini, pakailah" ucap yuju memberikan plester luka kepadaku.

"Em? Untuk apa ini?" ucapku bingung.

"aku tau, pasti junhoe kan yang memukulimu?" ucap yuju datar.

Aku sempat kaget "bagaimana dia bisa tau tentang hal itu, apa dia melihatnya tadi pagi?"

"Jungkook-shi, aku hargai sikapmu kemarin yang melindungiku, tapi aku minta jangan pernah melakakukan hal itu lagi dan jangan berada di dekatku seperti ini atau kau hanya akan melukaimu dirimu sendiri" jelas yuju.

"memangnya kenapa jika aku berada di dekatmu? aku tidak melihat ada tulisan yang mengatakan "dilarang mendekati choi yuju" candaku.

"kau tidak mengerti jungkook-shi, sudahlah pakai saja itu" ucap yuju dan segera beranjak pergi.

"cah gadis aneh, aku pikir dia akan mengucapkan terima kasih karena kemarin, ckck" gumamku tak percaya.

"padahal musim semi masih beberapa hari lagi, tapi kesialanku sudah dimulai setiap harinya, huft..." aku menghela nafas berat dan malah sekarang aku yang  termenung sendiri.

Di tempat lain. Terlihat Jaehyun yang berjalan dengan langkah cepat menuju atap sekolah. Sampai di depan pintu, Jaehyun langsung menendang pintu rooftop tersebut.

"Hiaaaaa.. Kim Junhoe!!....."

*******************

Maafkaeun kalo ceritanya rada gaje.. lagi mentok hehehe

Next kah??

Vote and Comment Juseyo..

Kamsahamnida^^

Spring Day  (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang